Selasa, 16 Desember 2014

SEJARAH GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965/PKI

SEJARAH
GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965/PKI






DI SUSUN OLEH :
1.     DICKY WAHYUDI
2.    NURUL KHAIVA
3.    RAJA OCY ANGGERAINY
4.    RENDY ZAKIR OKTAVIAN
5.    RISKIYANA MUSFIYENI
6.    TEGUH PURWANUGRAHA
7.    WICKY WINDRYAN

KELAS : XII IPS 2






SMAN 4 TANJUNG PINANG
TAHUN AJARAN 2014 - 2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul ‘’ GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965/PKI ‘’ dengan lancar.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Henri John yang telah memberikan dukungan , kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kitik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.



Tanjung Pinang, 3 Desember 2014
Penyusun


Dicky Wahyudi


i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar isi ...........................................................................................................................  ii
Pendahuluan .......................................................................................................................  1
Latar belakang .................................................................................................................. 1
Tujuan penulisan ................................................................................................................ 1
Perumusan masalah ........................................................................................................... 2
Pembahasan ........................................................................................................................ 3
Pengertian G-30 S/PKI ................................................................................................... 3
Kejadian seputar peristiwa ............................................................................................. 3
Korban penculikan ............................................................................................................. 5
Pasca peristiwa .................................................................................................................. 5
Faktor faktor penyebab .................................................................................................. 6
Penangkapan & pembantaian G 30 S/PKI ...................................................................           7
Dampak ...............................................................................................................................  7
Korban G-30 S/PKI ........................................................................................................  8
Penutup ............................................................................................................................... 11
Kesimpulan .......................................................................................................................... 11
Saran ..................................................................................................................................  11
Daftar pustaka ...............................................................................................................   12



ii
PENDAHULUAN
·         LATAR BELAKANG
Partai Komunis Indonesia sudah dua kali melakukan usaha kudeta perebutan kekuasaan. Usaha  yang pertama pada tahun 1948 mengalami kegagalan karena PKI terlalu terburu – buru untuk melakukan kudeta
padahal persiapannya belum matang.Sehingga pemerintah melalui TNI dapat dengan mudah menumpas gerakan PKI Madiun.
Selama kurun waktu 1948 – 1965 PKI berusaha menyusun kekuatan kembali untuk melakukan kudeta. Selama ±  17 tahun, PKI berusaha keras menyusun kekuatan untuk mewujudkan tujuan dan ambisi gerakan mereka.
 Mereka melakukan berbagai usaha agar tujuannya tercapai. Namun, PKI tidak mau gegabah sehingga dalam melakukan berbagai usaha, mereka memakai cara dan taktik yang lebih bersifat damai.
Faktor – faktor yang mendorong PKI untuk melakukan pemberontakan tahun 1965 :
a. PKI ingin mendirikan negara sendiri berdasarkan asas komunis PKI ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. Paham yang ingin mengangkat derajat rakyat kecil ( kaum buruh & tani  ), dengan pinsip sama rata- sama rasa . Dalam paham ini, tidak dikenal adanya Tuhan, mereka tidak mengakui adanya ke-Esa-an  dan keberadaan Tuhan. PKI berpendapat bahwa paham mereka lebih baik dan lebih pantas digunakan untuk memimpin negara Indonesia.
b. PKI ingin melakukan perebutan kekuasaan Presiden Soekarno ( kudeta )
Setelah berhasil mendekati dan mempengaruhi Presiden Soekarno, PKI ingin segera mengambil alih kepemimpinan dengan melakukan kudeta. Selain itu, PKI juga melihat kesehatan Presiden Soekarno yang terus memburuk sehingga tidak lagi bisa dimanfaatkan.

·         TUJUAN PENULISAN
o   Mengetahui sejarah secara singkat dari G-30 S/PKI pada rezim Soekarno
o   Menjelaskan kejadian tentang seputar peristiwa G-30 S/PKI.
o   Mengetahui tokoh yang diculik dalam aksi penculikan yang dilakukan oleh PKI terhadap anggota TNI.
1
·         PERUMUSAN MASALAH
§  Apa yang dimaksud dengan G-30 S/PKI?
§  Bagaimana kejadian seputar peristiwa G-30 S/PKI?
§  Siapa sajakah yang diculik dalam aksi penculikan oleh G-30S/PKI?




















2
PEMBAHASAN
                                     Description: C:\Users\sony pc\Downloads\buletininfo.jpeg
A.    PENGERTIAN G-30 S/PKI
Gerakan 30 September atau yang sering kitadengardengan G 30 S PKI, G-30S/PKI atau Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di mana enam perwira tinggi militer angkatan darat negara Indonesia beserta beberapa orang penting lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta pemerintahan rezim Soeharto yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia atau yang sering kita dengar dengan singkatan PKI.
Permasalah politik pada masa pemerintahan tersebut juga menambah rumit permasalahan ini mengenai  peristiwa gerakan 30 september PKI. Para pemberontak mengumumkan lewat radio bahwa peristiwa gerakan 30 September merupakan kelompok militer yang bertindak ingin melindungi Soekarno dari serangan kudeta yang direncanakan oleh para dewan (Jenderal Angkatan Darat) di Jakarta yang telah korup dan menjadi kaki tangan Badan Intelegen Pusat Amerika Serikat (CIA).
B.     KEJADIAN SEPUTAR PERISTIWA
Isu sakitnya Soekarno merupakan salah satu tindakan  PKI menyebarkan isu dikalangan masyarakat. Hal ini dilakukan Aidit untuk mengambil alih kekuasaan, seandainya Soekarno tidak memimpin lagi.
Setelah itu, PKI melanjutkan sasaran utamanya kepada pimpinan Angkatan Darat, yaitu kelompok militer yang  tidak mau bekerja sama dengan PKI. Pimpinan Biro Khusus PKI, Syam Kamaruzaman, mempersiapkan agenda untuk melaksanakan gerakan pada tanggal 30 September.  Agenda tersebut, antara lain:
a.       Menduduki gedung RRI.
b.       Membentuk Dewan Revolusi yang akan menggantikan Pemerintahan Sipil.
c.       Menculik para jenderal pimpinan TNI-AD untuk melumpuhkan kekuatan ABRI.


3
d.       Memperkuat basis pertahanan PKI yang berada di Lubang Buaya dekat markas TNI-AD.
e.       Mendemisionerkan Kabinet Dwikora dan membentuk pemeritahan berdasarkan Nasakom.
Gerakan militer dipimpin oleh Letkol Untung Samsuri, serta empat kompi pengawal kepresidenan dan menamakan gerakan tersebut dengan Gerakan 30 September (Gestapu). Sebelum melakukan penyerangan, tanggal 30 September 1965, mereka melakukan penculikan perwira-perwira, antara lain:
a. Letnan Jenderal Achmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat).
b. Mayor Jenderal R. Soeprapto (Debuti II Panglima Angkatan Darat).
c. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono (Debuti III Panglima Angkatan Darat).
d. Mayor Jenderal Suwando Parman (Asisten I Panglima Angkatan Darat).
e. Brigader Jenderal Donald Izacus Pandjahitan (Asisten IV Panglima Angkatan Darat).
f. Brigader Jenderal Soetojo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman/Oditur).
g. Letnan I Pierre Andreas Tendean (Ajudan Jenderal A.H Nasution).
PKI kemudian menculik dan membawa tujuh perwira ke lubang buaya. Namun, ada tiga perwira yang telah ditembak mati sebelum dibawa ke lubang buaya, yaitu Jenderal Achmad Yani, Mayor Jenderal M.T Haryono, dan Brigader Jendera D.I Pandjahitan.
Sebenarnya, Jenderal Abdul Haris Nasution (Menteri Kompartemen Hankam/Kepala Staf ABRI) ikut dalam target penculikan, namun dapat meloloskan diri sehingga para penculik membawa Letnan I P.A Tendean dn Putri Jenderal Nasution, ade Irma Nasution ikut menjadi korban.
Bersamaan dengan waktu penculikan, Pasukan Bimasakti merebut dan menguasai gedung RRI dan Pos Telekomunikasi di Jalan Merdeka. Pukul 07.20, LetkolUntung menyiarkan tentang adanya gerakan pembersihan terhadap para anggota Dewan Jenderal yang berencana melakukan kudeta terhadap pemerintahan Soekarno oleh para perwira muda. Pernyataan tersebut diulang pada pukul 08.15.
Pukul 13.00, diumumkan mengenai pembentukan Dwan Revolusi dan Kabinet Dwikora yang dinyatakan domisioner. Pemberitahuan tersebut disiarkan melalui RRI, bersamaan diumumkannya bahwa Dewan Revolusi merupakan sumber kekuatan dalam RI.
PKI berhasil menduduki kekuasaan di Jawa Tengah dengan menguasai Markas Kodam VII/Diponegoro dan Markas  Korem 072. PKI juga mendirikan Dewan Revolusi di Yokyakarta yang diketuai Mayor Mulyono. Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan kepala stafnya yaitu Letnan Kolonel Sugiyono diculik dan dibunuh oleh pemberontakan di Desa Kentungan. PKI juga mendirikan Dewan




4
Revolusi di Yokyakarta yang diketuai oleh Mayor Mulyono dan disiarkan melalui RRI Yokyakarta.
Pangkostrad Mayor Soeharto selaku pimpinan tertinggi menumpas TKI pada tanggal 1 Oktober 1965.  Aparat yang melakukan penumpasan, yaitu Batalion 328 Kujang/Siliwangi, Batalion 2 Kavaleri dan RPKAD (Batalion I Resimen Para Komado Angkatan Darat) dibawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibisono. Akhirnya  pemberontakan G30 S/PKI berhasil digagalkan dalam waktu singkat.
C.    KORBAN PENCULIKAN
Dalamaksipenculikanolehgerakan 30 september PKI, PKI menculik para jendral sebagai berikut :
1.       Penculikan Terhadap Jendera TNI A.H Nasution
2.      Penculikan Terhadap Letjend TNI A. Yani
3.      Penculikan terhadap Mayjend TNI R. Soeprapto
4.       Penculikan Terhadap Mayjend S. Parman
5.      Penculikan Terhadap Mayjend M.T Haryono
6.      Penculikan Terhadap Brigjend TNI Soetojo Siswoiharjo
7.      Penculikan terhadap Brigjend TNI D.I Pandjahita
D.  PASCA PERISTIWA
Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari perlindungan.
Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya, dan penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan organisasi-organisasi massa untuk mendukung "pemimpin revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan bersenjata. Pernyataan ini dicetak ulang di koran CPA bernama "Tribune".
Pada tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-Sovyet Brezhnev, Mikoyan dan Kosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno:
"Kita dan rekan-rekan kita bergembira untuk mendengar bahwa kesehatan anda telah membaik...Kita mendengar dengan penuh minat tentang pidato anda di radio kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menghindari kekacauan...Imbauan ini akan dimengerti secara mendalam."
Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Soeharto menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan amanat presiden Soekarno kepada Soeharto pada saat Soeharto disumpah:


5
“ Saya perintahkan kepada Jenderal Mayor Soeharto, sekarang Angkatan Darat pimpinannya, saya berikan kepadamu, buatlah Angkatan Darat ini satu Angkatan dari pada Republik Indonesia, Angkatan Bersenjata daripada Republik Indonesia yang sama sekali menjalankan Panca Azimat Revolusi, yang sama sekali berdiri di atas Trisakti, yang sama sekali berdiri di atas Nasakom, yang sama sekali berdiri di atas prinsip Berdikari, yang sama sekali berdiri atas prinsip Manipol-USDEK.
Manipol-USDEK telah ditentukan oleh lembaga kita yang tertinggi sebagai haluan negara Republik Indonesia.Dan oleh karena Manipol-USDEK ini adalah haluan daripada negara Republik Indonesia, maka dia harus dijunjung tinggi, dijalankan, dipupuk oleh semua kita.Oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Kepolisian Negara. Hanya jikalau kita berdiri benar-benar di atas Panca Azimatini, kita semuanya, maka barulah revousi kita bisa jaya.
Soeharto, sebagai panglima Angkatan Darat, dan sebagai Menteri dalam kabinetku, saya perintahkan engkau, kerjakan apa yang kuperintahkan kepadamu dengan sebaik-baiknya. Saya doakan Tuhan selalu beserta kita dan beserta engkau!”.
Dalam sebuah Konferensi Tiga Benua di Havana di bulan Februari 1966, perwakilan Uni-Sovyet berusaha dengan segala kemampuan mereka untuk menghindari pengutukan atas penangkapan dan pembunuhan orang-orang yang dituduh sebagai PKI, yang sedang terjadi terhadap rakyat Indonesia. Pendirian mereka mendapatkan pujian dari rejim Suharto. Parlemen Indonesia mengesahkan resolusi pada tanggal 11 Februari, menyatakan "penghargaan penuh" atas usaha-usaha perwakilan-perwakilan dari Nepal, Mongolia, Uni-Sovyet dan negara-negara lain di Konperensi Solidaritas Negara-Negara Afrika, Asia dan Amerika Latin, yang berhasil menetralisir usaha-usaha para kontra-revolusioner apa yang dinamakan pergerakan 30 September, dan para pemimpin dan pelindung mereka, untuk bercampur-tangan di dalam urusan dalam negeri Indonesia."
E.   FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Faktor yang paling utamamempengaruhigerakan 3o september PKI adalah sebagai berikut :
1.      Faktor Amerika Serikat
2.      Faktor Malaysia
3.       FaktorEkonomi
4.       IsuSoekarnoSakit






6
F.    PENANGKAPAN DAN PEMBANTAIAN G30 S/PKI
PENUMPASAN G 30 S / PKI 1965 Dalam bulan-bulan setelah peristiwa ini, semua anggota dan pendukung PKI, atau mereka yang di anggap sebagai anggota dan simpatisan PKI, semua partai kelas buruh yang di ketahui dan ratusan ribu pekerja dan petani Indonesia yang lain di bunuh atau di masukkan ke kamp-kamp tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi di Jawa Tengah (bulanOktober), JawaTimur (bulan November) dan Bali (bulanDesember).Berapajumlah orang yang dibantaitidakdiketahuidenganpersis - perkiraan yang konservatif menyebutkan 500.000 orang, sementara perkiraan lain menyebut dua sampai tiga juga orang. Namun diduga setidak-tidaknya satu juta orang menjadi korban dalam bencana enam bulan yang mengikuti kudeta itu.Dihasut dan dibantu oleh tentara, kelompok-kelompok pemuda dari organisasi-organisasi muslim sayap-kanan seperti barisan Ansor NU dan Tameng Marhaenis PNI melakukan pembunuhan-pembunuhan massal, terutama di Jawa Tengah danJawaTimur. Ada laporan-laporan bahwa Sungai Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh mayat-mayat sampai di tempat-tempat tertentu sungai itu "terbendung mayat".Pada akhir 1965, antara 500.000 dan satu juta anggota-anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi korban pembunuhan dan ratusan ribu lainnya dipenjarakan di kamp-kampkonsentrasi, tanpa adanya perlawanan sama sekali. Sewaktu regu-regumiliter yang didukungdana CIA menangkapi semua anggota dan pendukung PKI yang terketahui  dan melakukan pembantaian keji.
G.   DAMPAK
Dampak Negatif
a. banyak pahlawan kita banyak yang gugur
b. hubungan diplomatik dengan negara komunias menjadi renggang
c. terjadi penodaan terhadap ideologi dan kedaulatan negara kita
      Dampak Positif
a. kita dapat lebih waspadai terhadap serangan yang mnyerang NKRI baik dari dalam maupun luar
b. kita dapat bersatu dan dapat bertahan /menyadari bawah pancasila adalah jati diri bangsa kita
c. dengan adanya g30s pki kedudukan pancasila dalam negara menjadi lebih kuat
     Dampak sosial politik dari g 30 s/pki.
a. Secara politik telah lahir peta kekuatan politik baru yaitu tentara Angkatan Darat.
b. Sampai bulan desember 1965 pki telah hancur sebagai kekuatan politik di indonesia.
c. Kekuasaan dan pamor politik presiden soekarno memudar.
d. Secara sosial telah terjadi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang PKI atau dianggap PKI, yang tidak semuanya melalui proses pengadilan dengan jumlah yang relatif banyak.



7
H.      KORBAN G-30 S/PKI
Dari peristiwa Gerakan 30 September, mengakibatkan banyaknya korban yang terbunuh. Korban-korban tersebut, antara lain ;
Description: C:\Users\sony pc\Downloads\Letjen-S-Parman-bw-253x300.jpg Description: C:\Users\sony pc\Downloads\Letjen-Soeprapto-bw-253x300.jpg Description: C:\Users\sony pc\Downloads\Letjen-MT-Haryono-bw-253x300.jpg Description: C:\Users\sony pc\Downloads\pierre-andreas-tendean.jpg




8
Description: C:\Users\sony pc\Downloads\Katamso_large.jpg Description: C:\Users\sony pc\Downloads\Jenderal-Achmad-Yani-bw-253x300.jpg
Description: C:\Users\sony pc\Downloads\Kol-Sugiono-bw-253x300.jpg Description: C:\Users\sony pc\Downloads\Mayjen-Soetojo-Siswomihardjo-bw-253x300.jpg


9
Description: C:\Users\sony pc\Downloads\Karel-Sasuit-Tubun-bw-253x300.jpg Description: C:\Users\sony pc\Downloads\DI-Pandjaitan-bw-253x300.jpg
















10
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.  G-30 S/PKI merupakan perbuatan PKI dalam rangka usahanya untuk merebut kekuasaan di negara Republik Indonesia dengan memperalat oknum ABRI sebagai kekuatan fisiknya. Oleh karena itu, gerakan pemberontakan ini telah dipersiapkan jauh sebelumnya dan tidak terlepas dari tujuan PKI untuk membentuk negara komunis.
2.   Akibat dari gerakan ini, banyak korban-korban yang berjatuhan. Dari sekian banyak korban yang  terbunuh, terdapat tujuh orang Panglima Angkatan Darat, yakni Letjend A. Yani, Mayjend R.Soeprapto, Mayjend M.T Haryono, Mayjend S. Parman, Brigjend D.I Pandjahitan, Brigjend Soetojo Siswomihardjo, dan Letjend I P.A Tedean.
3.  Penumpasan G-30 S/PKI yang dipimpin oleh Pangkostrad Mayjen Soeharto dan kemudian beliau memerintahkanKolonelSarwo Edi Wibowodenganhasil :
a. Tanggal 1 Oktober 1965 berhasil menguasai kembali RRI Pusat dan gedung pusat Telekomunikasi.
b. Tanggal 2 Oktober 1965 menguasai lapangan udara Halim Perdana Kusuma yang dijadikan basis PKI.
c. Tanggal 3 Oktober 1965 pencarian jenasah para perwira AD yang diculik atas petunjuk dari seorang polisi (Sukiman) berhasil mengetahui tempat jenasahnya di sumur tua lubang buaya.
d. Tanggal 5 Oktober 1965 bertepatandengan HUT ABRI dilaksanakan pemakaman jenasah ditaman makam Pahlawan Kali bata Jakarta.
4.   Kegagalan G-30 S/PKI, berarti bahwa pemerintahan Orde Lama. Dan pada tanggal 1 Oktober 1965 menjadi awal proses peralihan dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru, yaitu orde atau tatanan yang secara murni dan konsekuen. Mulainya Orde Baru ditadai dengan Surat Perintah sebelas Maret 1966 (Supersemar) dari Presiden Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan-tindakan yang perlu demi keamanan bangsa dan negara. Berdasarkan pada Supersemar tersebut, tanggal 12 Maret 1966, Soeharo membubarkan PKI dengan segenap organisasi massa dan organisasi politiknya.
B.    SARAN
Berdasarkan penjelasan dari data-data diatas seharusnya kita sekarang menjadi kan hal tersebut menjadi suatu hal yang patut direnungkan yang kita dapat mengambil suatuhal yang baikd ari relasihalter sebut dengan keadaan bangsa kita sekarang, dari hal tersebut kita juga dapat belajar untuk tidak mengulangi hal tersebut di masa pemerintahan yang akandatangdipemerintahan NKRI ini.
Terlebih lagi timbul korban jiwa hanya untuk merebutkan kekuasaan semata, bangsa Indonesia memilikibudiluhur yang baik dab berwibawa sehingga hal tersebut menjadi pemacu bagi kita untuk dapat mengambil hal yang baik dari peristiwa tersebut.
Semoga generasi penerus bangsa yang akan sekarang ataupun yang akan datang tidak mengulangi hal tersebut dan memimpin bangsa ini dengan baik, menjadi kan bangsa Indonesia yang kaya ini lebih maju daripada yang sekarang
11
C . DAFTAR PUSTAKA




















12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...