Disiplin Ilmu
Yang Dipelajari Dalam Islam, meliputi:
1. Islam untuk
disiplin ilmu filsafat, merupakan suatu tinjauan tentang pendapat-pendapat
ilmiah. Filsafat ilmu adalah pembandingan atau pengembangan pendapat-pendapat
masa lampau terhadap pendapat-pendapat masa sekarang yang didukung dengan
bukti-bukti ilmiah.
Inti sari
filsafat ilmu:
a. Kebenaran
b. Fakta
c. Logika
d. Konfirmasi
Fungsi filsafat
ilmu:
a. Alat untuk menelusuri kebenaran segala hal-hal yang dapat
disaksikan dengan panca indra dan dapt diterangkan serta dinilai secara ilmiah.
b. Memberikan pengertian tentang cara hidup dan pandangan
hidup.
c. Panduan tentang ajaran moral dan etika.
d. Sumber ilham dan panduan untuk menjalani berbagai aspek
kehidupan.
e. Sarana untuk mempertahankan, mendukung, menyerang, atau
juga tidak memihak terhadap pandangan filsafat lainnya.
2. Islam untuk
disiplin ilmu hukum, sosial, dan politik
Disini hukum berarti ilmu tentang kaidah
atau normwissenschaft atau sallenwissenschaft yaitu ilmu yang menelaah hukum
sebagai kaidah atau sistem kaidah-kaidah, dengan dogmatik hukum dan sistematik
hukum. Dalam arti ini hukum dilihatnya sebagai ilmu pengetahuan atau science
yang merupakan karya manusia yang berusaha mencari kebenaran tentang sesuatu
yang memiliki ciri-ciri, sistimatis, logis, empiris, metodis, umum dan
akumulatif.
Ilmu sosial (Inggris:social science)
adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan
dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan
humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia,
termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk
menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan
meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu.
Ilmu politik adalah salah satu ilmu
tertua dari berbagai cabang ilmu yang ada. Sejak orang mulai hidup bersama,
masalah tentang pengaturan dan pengawasan dimulai. Sejak itu para pemikir
politik mulai membahas masalah-masalah yang menyangkut batasan penerapan
kekuasaan, hubungan antara yang memerintah serta yang diperintah, serta sistem
apa yang paling baik menjamin adanya pemenuhan kebutuhan tentang pengaturan dan
pengawasan.
Jadi islam untuk disiplin ilmu
hukum, sosial, dan politik adalah sebagai pedoman untuk mengatur tata kehidupan
manusia agar sesuai dengan kaidah yang ada dalam agama islam.
3. Islam untuk
disiplin ilmu kedokteran dan kesehatan
Hubungan kedokteran dengan islam
sangat erat, mungkin kita sering melupakan itu, banyak juga cara pengobatan
yang luar biasa yang di ajarkan islam dan terkait sekali dengan ilmu
kedokteran, contoh orang yang sakit di rumah sakit , terbaring, saraf-sarafnya
yang kaku, saat di bacakan ayat suci al qur'an maka saraf sarafnya akan kembali
aktif melalui pendengarannya yang mendengarkan bacaan al qur'an, begitu luar
biasanya al qur'an yang hanya di bacakan langsung bisa menjadi pengobatan, hal
hal seperti ini seharusnya juga disadari para dokter muslim, alangkah baik dan
indahnya apabila semua dokter bekerja dengan berlandaskan islam, sehingga
setiap apa yang dilakukannya, setiap yang di putuskannya tidak merugikan orang
lain, contoh kasus seorang dokter yang tidak mau melakukan operasi kepada
pasien yang belum menyelesaikan adminitrasi, ini sering sekali terjadi sehingga
merenggut nyawa si pasien, mungkin ini lah yang dikatakan sudah jauh dari
pedoman hidup kita yaitu Al qur'an, saya yakin mereka yang berpedoman kepada Al
qur'an tidak akan melakukan hal seperti itu .
Untuk lebih
memperjelas bagaimana hubungan erat antara ilmu kedokteran dengan islam.
Menurut al-Qayyim,
dia seorang dokter wajib berlaku sesuai dengan duapuluh hal. Perlu dicatat
bahwa butir ke 20 merupakan enam prinsip pengobatan yang menentukan apakah dia
seorang dokter atau tidak.
1. Pertama melakukan diagnosa
mengenai jenis penyakit.
2. Mencari penyebab yang ada
dibalik penyakit tersebut.
3. Memeriksa pasien untuk
menentukan kalau-kalau tubuhnya mampu mengatasi penyakit atau keadaannya lebih lemah disbanding
penyakitnya
4. Memeriksa pasien, perilaku dan
kondisinya
5. Meneliti peruzat-peruzat kondisi
pasien
6. Mencari tahu umur pasien
7. Meneliti kebiasaannya dan apa
yang terbiasa baginya
8. Mengingat pengaruh musim
9. Memasukkan kedalam pertimbangan
tempat asal si pasien
10. Mempertimbangkan kondisi
atmosfir pada saat dia terserang penyakit
11.
mencari obat yang tepat dan sesuai
12. Meneliti keefektifan dan ukuran
banyaknya obat
13. Dokter tidak saja bertujuan
menyembuhkan penyakit, tetapi juga mencegah apa-apa yang lebih berat menjadi
terjadi.
14. Memilih dan memberi resep
dengan obat yang paling sederhana untuk pengobatan, itu dibenarkan.
15. Dokter meneliti apakah
penyakitnya dapat di obati atau tidak.
16. Dokter tersebut tidak boleh
mengeluarkan dulu zat-zat busuk (beracun) sebelum menjadi stabil dan matang
17. Dokter harus sangat luas
pengetahuannya mengenai berbagai penyakit jantung dan jiwa serta cara-cara
untuk mengobati penyakit-penyakit semacam itu.
18. Bersikap lembut dan sabar
kepada orang sakit, seperti seorang yang lapang dada dan lembut kepada anak
kecil.
19. Dokter harus menggunakan
berbagai jenis obat biasa dan obat batin, sekalian dengan menggunakan mata
hatinya.
20. Dokter harus membuat
pengobatannya berkisar disekitar enam prinsip utama, yang merupakan landasan
dari profesinya. Pertama, dokter harus memelihara kesehatan. Kedua, dia harus
berupaya dan mengembalikan kesehatan yang hilang. Ketiga, dokter harus menyembuhkan
penyakit. Keempat, setidaknya mengurangi beratnya penyakit. Kelima, dokter
harus mengabaikan mudarat yang lebih kecil dan mengobati yang lebih besar.
Keenam, dokter harus mengabaikan manfaat yang lebih kecil untuk mendapatkan
manfaat yang lebih besar. Ilmu pengetahuan kedokteran berkisar di sekitar enam
prinsip dasar ini, dan dokter yang tidak berpegang kepada yang enam ini
bukanlah dokter. Allah-lah yang Maha Mengetahui.
Ringkasnya: seorang dokter harus
kompeten (butir 17). Ia dituntut untuk mampu membuat diagnosa dan penyebabnya
(butir 1-2). ia harus melihat pasiennya secara holistik. Ia bukan hanya
mengobati jasmani tetapi juga rohani (butir 3 – 10). Ia harus berempati,
memahami penderitaan pasien (butir 18-19). Dan akhirnya ia harus mengobati pasien
dengan efektif dan efisien (butir 11-16).
4. Islam untuk disiplin ilmu gizi
Allah berfirman
yang artinya:
“Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan
bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS. 5:8)
Selanjutnya
makanan yang thayyib artinya yang baik, tentunya dari segi ilmu makanan/gizi
yaitu makanan yang cukup mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Kita mengenal pola
makanan 4 sehat 5 sempurna, yang terdiri dari:
a. Makanan pokok
(nasi/jagung/ketela/sagu/roti/gandum dll)
b. Lauk (ikan/daging/telur/tahu/tempe dll)
c. Sayur (daun ketela/daun pepaya/kembang turi/buah
nangka muda dli)
d. Buah (pisang/pepaya/jeruk/duku/jambu/nangka dll)
e. Susu
Jenis makanan yang diperintahkan
Allah sebagaimana ayat-ayat di atas telah mengandung unsur-unsur gizi yang
diperlukan oleh sel-sel tubuh kita seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral
dan vitamin. Dengan memakan makanan yang memenuhi unsur gizi ini (thayyib)
diharapkan tubuh akan berada dalam keadaan yang optimal sehingga daya
pertahanan tubuh menjadi maksimal dalam menolak segala macam penyakit seperti
penyakit infeksi (Tifus, TBC, Demam Berdarah, Desentri, Hepatitis dll),
Penyakit Alergi (Asma, Gatal-gatal, Pilek dll), Penyakit Degenerasi (Diabetes,
Jantung koroner, Stroke, Alzeimer dll), dan Penyakit Keganasan / Kanker
(Payudara, Paru, Hati, Prostat dIl).
5. Islam untuk disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi
Islam adalah agama yang menjadi
sumber inspirasi dan motivasi dalam hal pengkajian berbagai fenomena alam.
Beberapa ilmuwan Muslim yang telah mengukir namanya dalam sejarah Ilmu
Pengetahuan Alam adalah merupakan bukti tentang bagaimana Islam sebagai agama
universal yang sangat konsen dengan pengembangan ilmu pengetahuan dari zaman ke
zaman. Agama Islam telah memberi pilihan dan panduan kepada manusia tentang
jalan hidup yang akan dilaluinya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia akan lebih
bijaksana untuk menentukan pilihan-pilihan hidup. Nabi Muhammad SAW (Salallahu
‘Alaihi Wassalam) mengatakan bahwa “Ilmu tanpa iman bencana, iman tanpa ilmu
gelap”. Dengan demikian harus dilakukan pengkajian fenomena alam dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan alam dalam konteks mempertebal iman, takwa, da
sikap rohaniyah kepada Tuhan dengan berpijak pada sejarah bagaimana kejayaan
Islam dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan sejak zaman
pertengahan hingga sekarang adalah merupakan kesinambungan dan perubahan.
a. Menurut
ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan
teknologi sebagai kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan
pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan
pengulangan. Teknologi bagai pisau bermata dua. Memiliki dampak positif dan
negatif. Dampak positif nya dapat memberi kemajuan dan kesejahteraan bagi
manusia, sedangkan dampak negatif nya adanya ketimpangan dalam kehidupan
manusia yang dapat menimbulkan kehancuran alam semesta.
6. Islam untuk disiplin ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi
berhubungan dengan soal bagaimana suatu barang atau jasa diproduksi, misalnya
teknik industri, manajemen atau pengembangan sumberdaya baru. Islam tidak
mengatur secara khusus tentang ilmu ekonomi.
Pilar Sistem
Ekonomi Islam (SEI) meliputi:
a. konsep
kepemilikan;
b. pengelolaan
kepemilikan;
c. distribusi
kekayaan di antara individu. Islam mengatur sedemikian rupa kepemilikan yang
memungkinkan individu untuk memuaskan kebutuhannya seraya tetap menjaga hak-hak
masyarakat. Islam membagi kepemilikan menjadi 3: milik pribadi; milik umum;
milik negara.
7. Islam untuk disiplin ilmu pertanian
Mengkaitkan
teknologi pertanian dan Islam bagi kami tidaklah hal yang mudah. Hal ini
disebabkan teknologi Pertanian merupakan ilmu pengetahuan terapan sebagai
cabang dari ilmu pertanian. Dalam Al Qur’an perihal pertanian banyak
dibicarakan mulai dari macam tumbuhan hingga zakat yang harus dikeluarkan.
Teknologi pertanian sendiri diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam
rangka pendayagunaan sumber daya alam (pertanian) untuk kesejahteraan manusia.
8. Islam untuk disiplin ilmu pendidikan
Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu
pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah
teori tentang bumi.
Maka isi Ilmu
pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara
lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori, tetapi isi lain juga ada ialah :
1.
Teori.
2.
Penjelasan tentang teori itu.
3.
Data yang mendukung tentang penjelasan itu.
9. Islam untuk disiplin ilmu sosiologi
Sebagai agama
yang universal, ajaran Islam bersifat komprehensip dan global dalam memberikan
tuntunan kepada ummat manusia. Universalitas Islam menunjukkan bahwa ajaran
Islam berlaku universal, untuk seluruh umat manusia di segala penjuru dunia
sepanjang zaman. Universalitas Islam memberikan peluang terbuka kepada umat
Islam untuk beradaptasi di segala bidang sesuai dengan situasi dan kondisi
masyarakat yang terus berkembang, sehingga ajaran Islam tidak pernah usang di
makan zaman, tetap aktual ditawarkan kepada segenap umat manusia di manapun dan
kapanpun waktunya. Hampir sebagian besar ayat-ayat al-Quran mengandung makna
global, sehingga ajaran Islam selalu aktual menghadapi arus globalisasi
sekalipun-yang sekarang ini banyak dibanggakan orang.
Ajaran
fundamental Islam yang terangkum dalam rukun Islam dan rukun Iman banyak
berimplikasi sosial. Syahadat misalnya, dalam konteks sosial, pernyataan
pengakuan sangat diperlukan: saksikanlah bahwa saya seorang muslim, minimal
untuk menunjukkan kepada kelompok masyarakat yang bermaksud mengajak berbuat
dosa, melakukan perbuatan maksiat atau menyimpang dari ajaran Islam, agar tidak
memaksakan kehendaknya mendukung perbuatan dosanya. Inilah prinsip hidup
bermasyarakat secara islami, saling membantu dan menolong dalam hal kebaikan
dan taqwa, bkan dalam maksiat dan dosa.
10. Islam untuk disiplin ilmu sejarah
Sejarah sebagai
sebuah disiplin ilmu yang sistematis pertama kali disusun oleh umat Islam. Merekalah
yang pertama kali memandang sejarah sebagai sumber ibrah dan pelajaran, untuk
mengenal perjalanan waktu dan peristiwa yang terjadi di dalamnya. Perspektif
seperti ini diajarkan kepada mereka oleh al-Qur'an dan Nabi Besar Muhammad Saw.
Al-Qur'an mengajarkan
kepada umat Islam dasar dan metodelogi perjalanan sejarah dan menetapkannya
sebagai kisah perjalanan yang tersusun rapi dengan berbagai ibrah dan pelajaran
kehidupan. Kitab suci ini membawakan kisah-kisah yang juga disinggung dalam
kitab-kitab suci sebelumnya yang terkadang dengan lebih rinci dan terkadang
pula secara ringkas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar