Sabtu, 19 September 2015

Argumentasi dan Narasi - GORYS KERAF -

                                                      

Cara Menguji Data
                  Supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran data dan informasi itu harus merupakan fakta. Dibawah ini akan dikemukakan beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk mengadakan pengujian tersebut:

A. Observasi
                  Fakta - fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seorang pengarang atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat menggunakannya sebaik-baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka kadang kadang pengarang merasa perlu untuk mengadakan peninjauan atau observasi singkat untuk mengecek data atau informasi itu.
                  Contoh :
                  Nina mengabarkan bahwa di Kebun Raya Bogor terdapat sebuah kolam, karna ia pernah berkunjung ke sana. Tomi sebaliknya mengatakan bahwa ada pohon yang tumbang melintang jalan, karna ia melihatnya ketika pulang dari sekolah tadi. Pemikiran Pak Jiman mengatakan bahwa beras jatah bulan ini telah ditimbang sebanyak 50 kg, sebagai terbaca pada jarum timbangan. Penegasan pada semua contoh diatas diberikan, karena merasa sendiri yang mengalami hal itu. tetapi apakah betul semua informasi itu? Apakah semuanya merupakan fakta.
                 Sebab itu, tiap pengarang atau penulis harus mengadakan pengujian lagi dengan mengobservasi sendiri data atau informasi itu. sesudah mengadakan observasi, pengarang dapat menentukan sikap apakah informasi atau data itu sesungguhnya merupakan fakta atau tidak, atau barangkali hanya sebagian saja yang benar sedangkan sebagian lain hanya didasarkan pada perasaan dan prasangka para informan.

B. Kesaksian
                 Untuk mengatasi hal itu penulis atau pengarang dapat melakukan pengujian dengan meminta kesaksian atau keterangan dari orang lain, yang telah mengalami sendiri atau menyelidiki sendiri persoalan itu.
                 Seorang pengajar arkeologi tidak perlu menyelidiki sendiri reruntuhan atau peninggalan peninggalan di Lembah Sungai Indus untuk menguraikan persoalan Ilmu Purbakala India kepada mahasiswanya. ia dapat menggunakan kesaksian orang lain yang pernah mengadakan penelitian disana melalui buku buku atau majalah majalah.
                Untuk memperkuat evidensinya, mereka dapat mempergunakan kesaksian kesaksian orang lain yang telah mengalami sendiri peristiwa tersebut. Ia coba memancing sebuah fakta yang berada disekitar peristiwa itu. Yang dimaksudkan dengan kesaksian disini tidak hanya mencakup apa yang didengar langsung dari seseorang yang mengalami suatu peristiwa, tetapi juga diketahui melalui buku buku, dokumen dokumen, sebagainya.

C. Autoritas
               Cara ketiga yang dapat dipergunakan untuk menguji fakta dalam usaha menyusun evidensi adalah meminta pendapat dari suatu autoritas, yakni pendapat dari seorag ahli, atau mereka yang telah menyelidiki fakta fakta itu dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.
              contoh :
1. Nasihat seorang dokter tentang penyakit yang diderita akan ditaati oleh pasien, karna dokter itu dianggap sebagai suatu autoritas untuk setiap penyakit.
2. Dalam sidang pengadilan mengenai pembunuhan seseorang dengan mempergunakan racun, seorang ahli dalam bidang obat obatan akan dimintakan pendapatnya untuk menguji semua keterangan baik dari saksi maupun penuntut umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...