Rabu, 23 November 2016

Upaya mengatasi perubahan iklim


Upaya mengatasi perubahan iklim




Mulai Senin 3 Desember akan berlangsung Konperensi PBB tentang perubahan iklim di Bali yang diikuti oleh delegasi dari 190 negara. 

Para pengambil keputusan akan membahas upaya-upaya dalam mengatasi dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global, dan mencari penerus dari Protokol Kyoto yang akan habis masa berlakunya pada tahun 2012. 

Berdasarkan Protokol Kyoto, maka negara-negara industri maju diminta untuk mengurangi emisi karbon mereka, namun belum semua negara meratifikasi Protokol Kyoto, termasuk Amerika Serikat dan Australia. 



Berdasarkan perkiraan ahli Panel Internasional tentang Perubahan Iklim IPCC, maka suhu bumi akan naik antara 1'C hingga 6'C pada tahun 2100. 
Kenaikan suhu itu akan membuat permukaan air laut bumi naik antara 40cm hingga 50cm, dan dampak-dampaknya lain diperkirakan akan mempengaruhi produksi pertanian. 

Dan apa pendapat anda? Apakah perubahan iklim dan pemanasan global sudah anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari?
Atau anda tidak setuju jika masalah itu menjadi hambatan dalam mengejar ketertinggalan ekonomi negara-negara berkembang?
Apakah anda punya saran-saran dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi laju pemanasan global?

Mari berbagi pendapat tentang pemanasan global dan perubahan iklim di Ungkapan Pendapat BBC. 

Pendapat yang masuk



"Harus dengan semangat keras menangani pemanasan global, karena pembangunan masih dilakukan tanpa memikirkan dampak lingkungan. Contohhnya adalah Salatiga sekarang lebih panas, karena daerah hijau dibikin jadi perumahan." Joko Gangsar, Salatiga

"Aduh...bumiku...Maaf ya. Gara-gara aku, kamu jadi menderita. Aku suka pake parfum, aku suka pakai hairspray. Aku belum tahu kalau itu penyebab pemanasan global." Shabriena, Tasikmalaya

"Semua perbuatan ada akibat, tapi akibat itu yang harus dikurangi atau malah dihilangkan. Itu tugas kita masing-masing dan untuk pemerintah kalau bisa tolong dihutankan kembali Indonesia. Awalnya Jakarta dulu deh. Dan saya yakin pemanasan global tidak akan berpengaruh besar." Ashton Brennan, Jakarta

"Hanya menanam pohon saja kita sudah bisa membantu mengatasi perubahan iklim." Andrea Yosua, Bandung

"Apakah kita akan terus membiarkan pemanasan global terjadi? Kita mungkin tidak merasakan dampaknya sekarang ini, tapi lihat saja di tahun-tahun yang akan datang. Mari kita selamatkan dunia." Yeni Zulkarnain, Makassar

"Mulai sekarang semua negara harus melakukan reboisasi total setiap hari dan menghentikan penebangan hutan. Apapun alasannya harus berhenti mulai sekarang. Jalankan Undang-undang dengan nyata-nyata, hukum dengan tegas yang bersalah. Sepertinya kita semua tahu jawabnya. Ingat Indonesia sekarang tidak lagi krisis ekonomi tapi krisis moral." Lulu, Kediri




"Kita optimis saja mudah-mudahan segala macam protokol dan konferensi dapat diikuti dengan tindak lanjut yang konkrit, tapi akan lebih baik jika warga secara sendiri-sendiri ataupun bersama melakukan upaya untuk mengurangi pemanasan global. Wisnhu, Bandung 

"Salah satu cara untuk mengatasi emisi carbon adalah seluruh dunia bersatu untuk membangun jaringan reaktor nukliir bersama yang dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan dunia akan energi." Teodulo Clemente

"Pabrik di dunia ini seharusnya dirobohkan dan ditanami tumbuhan dan sebaiknya orang-orang tidak memakai kenderaan bermotor yang menyebapkan asap." Tamara, Malang

"Perubahan iklim dan pemanasan global membuat kita harus berpikir ulang terhadap pola hidup sehari-hari. Hal kecil sekalipiun mempunyai perngauh yang sangat besar terhadap bumi, seperti mengurangi jumlah pemakaian sehelai tissu pun namun dilakukan oleh mua penduduk bumi." Reynold, Medan.

"Saya sangat salut dengan sikap Perdana Menteri Australia yang baru yang mendukung Protokol Kyoto dan Konferensi di Bali. Ironisnya Amerika Serikat tidak mau mengorbankan perusahaan mereka untuk lingkungan. Azwar Rachman, Jember

"Ini semua disebabkan keserakahan segelintir manusia yang berkuasa dan punya uang untuk dinikmati kalangan sendiri. Saya tidak percaya apabila sebuah pemerintahan di suatu negara tidak mengetahui kenapa hal ini bisa terjadi."
Henry Tobing, Denpasar

"Bumi makin panas karena penduduk terus berkembang dan lebih berbahaya lagi adalah semakin banyaknya industri. Banyaknya perusahaan besar yang sedikit sekali tanggungjawabnya terhadap lingkungan.Fajar Suryono, Medan

"Memang benar sekali bahwa campur tangan manusia di masa-masa mendatang sudah tidak bisa dibiarkan lagi karena semua kebutuhan manusia hampir semuanya mempunyai dampak negatif yang besar bagi bumi ini." Fatih Akiyel, Surabaya

"Tanpa usaha yang nyata dari umat manusia di bumi, maka kiamat sesungguhnya seperti kita percepat. Es di Kutub mencair, hutan di daerah tropis dibabat habis. Mari kita hijaukan kembali bumi, buang jauh-jauh kerakusan agar bumi yang indah, yang merupakan karunia Tuhan ini bisa dinikmati anak dan cucu kita." Madyo, Bekasi

"Saya menyarankan pembangunan properti berwawasan lingkungan, yaitu setiap lantai teratas dari ruko harus diberi tanaman dalam pot. Sedikit banyak hal ini akan membantu mengatasi pemanasan global." Sengli, Jambi




"Aku menanam pohon disekitar rumahku dan di kantor. Cuma itu yang bisa kulakukan, sambil berharap negara maju dan penghasil minyak bumi mau secara bersama-sama berkomitmen untuk mengurangi emisi carbon. Untuk negeriku sendiri, aku menghimbau agar Menteri Kehutanan jangan asal keluarkan ijin saja." Hari Ristiono, Surabaya

"Selama Amerika tidak meratifikasi perjanjian yang berkaitan dengan pemanasan global atau emisi karbon, agaknya sulit untuk berjalan bersama mengatasi masalah ini. Ironis sekali, padahal Al Gore yang mendapat Hadiah Nobel karena masalah perubahan iklim justru berasal dari AS."Ajeng Pramono, Yogyakarta

"Kurangi pemakaian kendaraan bermotor. Sayangilah bumi ini. Ingat anak cucu." Sella, Jakarta

"Saya sangat merasa perubahan iklim di Jakarta, khususnya di Muarakarang; Beberapa hari lalu air pasang membuat rumah kebanjiran. Faktor manusia yang harus dibenahi, misalnya jangan sembarangan buang sampah, jangan sembarang membangun gedung atau rumah."Usmin, Jakarta

"Pemanasan global cepat atau lambat akan mencelakakan kita, karena itu dari sekarang mulailah menghemat air karena kekeringan akan meluas. Mari juga hemat energi karena 15 tahunlagi tidak akan ada yang bisa menggantikan bahan bakar."Putri, Semarang

"Sekarang ini sudah terasa dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global. Salah satunya adalah musim yang tidak menentu. Biasanya bulan Oktober-Desember sudah hujan, tapi Oktober masih kering. Angin puting beliung sering terjadi padahal dulu tidak seperti ini. Saran saya coba kurangi pemakaian kendaraan bermotor, apalagi di Jakarta karena sedikit banyak macet yang setiap saat bisa mempengaruhi kondisi udara." Ariany, Cimahi

"Indonesia dengan garis pantai terpanjang di dunia yang akan merasakan dampak langsungnya perlu membuat prioritas kebijakan. Yang pertama hapus UU Hak Pengusahaan Hutan, HPH, sehingga tak ada lagi penebangan maupun pembalakan liar. Yang kedua memboikot semua produk teknologi Amerika Serikat kecuali negara itu mau meratifikasi Protokol Kyoto. Dan yang ketiga menanam pohon dan memeliharanya serta menertibkan pembuangan limbah."
Diyah, Banyumas

Saya tinggal di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, dan biasanya pada bulan November dan Desember sudah turun salju yang cukup tebal. Tapi herannya, dua tahun belakangan ini salju belum juga menampakan diri. Apakah ini dari dampak perubahan iklim atau pemanasan global? Mari kita bersama menanggulanginya dengan tidak sembarangan menebang hutan untuk memperkaya diri sendiri." Henry, Pennsylvania Amerika Serikat

Negara maju menikmati hasil industri dengan emisi yang tinggi dan menyebabkan dampak pemanasan global. Sedangkan negara berkembang, yang memiliki hutan ditekan untuk bisa menyelamatkan dunia dari pemanasan global. Mana peran negara maju yang nyata-nyata telah mengotori udara bumi?" Arun Kwok, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...