(jatuh
bangun kerajaan riau-johor, 1722-1787)
Di ulu
riau, sungai carang, sekitar oktober tahun 1722, sekembali dari perdamaian di
siak, tengku sulaiman dilantik oleh daeng marewah bersama para pembesar bugis
dan melayu, sebagai sultan riau-johor-pahang dan Terengganu, dengan gelar yang
dipertuan besar (YDB) sultan sulaiman badrul alam syah. Lalu, sesuai dengan
janji mereka dengan pihak upu-upu itu dilantik menjadi yang dipertuan muda
(YDM) setingkat raja muda atau wakil sultan. Yang dipilih adalah daeng marewah,
sebagai YDM pertamanya. Lalu mereka membuat perjanjian yang mereka namakan
smpah setia melayu bugis, sebuah kesepakatan, untuk bersaudara sampai kapanpun,
dunia dan akhirat, seperti mata putih dan mata hitam, mata kanan dan mata kiri.
Seperti suami isteri. Berbagi hak dan kekuasaan antara yang dipertuan besar
(YDB) dari pihak melayu, serta hak dan kekuasaan yang dipertuan muda (YDM) dari
puak bugisnya. Dalam tuhfat al nafis, dicacat sebuah pernyataan sumpah dari
daeng marewa ketika dia dilantik sebagai YDM : ‘’lihatlah sultan sulaiman
badrul alam syah, akulah yang dipertuan muda yang memerintahkan kerajaanmu. Barang
yang aku dan engkau tiada suka melintang di hadapanmu, maka aku bujurkan. Barang
yang semak berduri di hadapanmu, aku cucikan…’’
Sementara itu,
saudara tertua tengku sulaiman, yaitu tun abbas, dilantik sebagai bendahara
riau, dengan gelar bendahara seri maharaja. Selanjutnya, sebagai kelanjutan
dari persekutuan melayu-bugis itu, kemudian dilakukan perkawinan politik, untuk
mempererat persaudaraan, dan menjamin alur trah penguasa melayu-bugis ini, masa
depan kerajaan ini. Sebuah persekutuan ranjang pengantin, yang selalu disebut
sebagai ranjang pengantin melayu-bugis. Daeng perani, upu tertua dari lima bersaudara
itu, dinikahkan dengan tengku tengah, adik tengku sulaiman (tengku tengah ini
seperti diceritakan di bahagian terdahulu, ketika masih di johor, sudah
bertunangan dengan raja kecik, ketika raja kecik berdamai dengan mantan sultan
yang digulingkannya. Tun abdul jalil, ayah dari tengku tengah. Tetapi ketika
raja kecik melihat adik tengku tengah yang bernama tengku kamariah, maka dia
jatuh cinta dengan puteri bungsu tun abdul jalil itu. Raja kecik membatalkan
pertunangan dengan tengku tengah, dan meminang tengku kamariah. Tengku tengah
merasa terhina, dan menjadi sumber bara dendamnya untuuk menghancurkan raja
kecik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar