SISTEM SOSIAL BUDAYA
BAB I
Konsep Dasar dalam Sistem Sosial Budaya
Sistem
sosial budaya merupakan konsep untuk menelaah asumsi-asumsi dasar dalam
kehidupan masyarakat. Pemberian makna konsep sistem sosial budaya dianggap
penting karena tidak hanya untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem
sosial budaya itu sendiri tetapi memberikan eksplanasi deskripsinhya melalui
kenyataan di dalam kehidupan masyarakat.
·
Pengertian Konsep
Konsep
merupakan ide, gagasan, atau pemikiran-pemikiran yang mentadi dasar ( pembawa
arti ).
Pada dasarnya
konsep masih berwujud abstrak atu hanya angan-angan saja.
·
Sistem Sosial Budaya
o
Sistem
merupakan pola-pola keteraturan; kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang saling berhubungan
o
Budaya
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri
Komponen Utama dalam Kebudayaan
1.
Kebudayaan Material
Mengacu pada semua ciptaan
manusia yang konkret
2.
Kebudayaan Nonmaterial
Ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi
Jadi, konsep dalam sistem sosial budaya dapat dideskripsikan sebagai
suatu pemikiran dan ide yang berisikan mengenai komponen-komponen pembentuk
kebudayaan suatu masyarakat.
Pengertian
Sistem Sosial Budaya
•
Pengertian sistem
Menurut Tatang M. Amirin
“Sistem berasal dari bahasa
Yunani yang berarti :
1.
Suatu hubungan
yang tersusun atas sebagian bagian
2.
Hubungan
yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen- komponen secara teratur
•
Sosial
berarti segala sesuatu yang beralian dengan sistem hidup bersama atau hidup
bermasyaakat dari orang atau sekelompok orang yang didalamnya sudah tercakup
struktur, organisasi, nila-nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara
mencapainya.
•
Budaya
berarti cara atau sikap hidup manusia dalam hubungannya secara timbal balik
dengan alam dan lingkungan hidupnya yang didalamnya tercakup pula segala hasil
dari cipta, rasa, karsa, dan karya, baik yang fisik materiil maupun yang
psikologis, idiil, dan spiritual.
Kehidupan
Masyarakat Sebagai Sistem Sosial dan Budaya
•
Kehidupan
masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial, yaitu suatu
keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu kesatuan.
•
Alvin L.
Bertrand, suatu sistem sosial terdapat :
a.
Dua orang atau lebih
b.
Terjadi interaksi
antara mereka
c.
Bertujuan
d.
Memiliki
struktur, harapan-harapan bersama yang didomaninya.
Dalam sistem
sosial pada umumnya terdapat proses yang saling mempengaruhi. Hal ini
disebabkan karena adanya saling keterkaitan antara satu unsur dengan unsur
lainnya.
•
Margono
Slamet, sistem sosial dipengaruhi oleh ekologi; demografi; kebudayaan;
kepribadian; waktu, sejarah, dan latar belakang.
•
Ciri
utama sstem sosial menerima
unsur-unsur dari luar (terbuka). Namun juga menimbulkan
terjalinnya ikatan antarunsur-unsur dengan unsur lainnya (internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri
dengan lingkungannya (eksternal).
•
Proses-proses
dalam sistem sosial :
a.
Komunikasi
b.
Memelihara tapal batas
c.
Penjalinan sistem
d.
Sosialisasi
e.
Pengawasan sosial
f.
Pelembagaan
g.
Perubahan sosial
Kehidupan Masyarakat Sebagai
Sistem Budaya
o
Mempelajari ttg
sistem bertindak → perilaku
o
Unsur perilaku →
“gerak sosial”
4 syarat : - utk mencapai tujuan
tertentu
-
tjd pd situasi tertentu
-
diatur kaidah tertentu
-
didorong motivasi tertentu
o
Hakikat
beberapa subsistem tsb sbg pengaturan/cybernetic
order → tiap subsistem yg berada diatasnya mjd pengatur utk subsistem dibawahnya.
o
Menurut
Parsons, ke 4 subsistem bertindak sbg kebutuhan fungsional yg disebut sbg imperative functional LIGA.
Gerak Sistem Sosial
Subsistem budaya : Latent patern maintenance
Subsistem sosial : Integration
Subsistem kepribadian : Goal attaintment
Subsistem organisasi perilaku : Adaptation
•
Latent
Patern Maintenence (L) atau fungsi mempertahankan pola. Subsistem budaya
memberi jawaban terhadap masalah dari faktor-faktor falsafah hidup.
•
Integration
(I) atau fungsi integrasi mencakup faktor-faktor penting dalam mencapai keadaan serasi antar sistem.
•
Goal
atteinment (G) atau fungsi mencapai tujuan. Faktor penentu :
a. Pengembangan sistem untuk menjunjung nilai dan kaidah.
b.
Pengorganisasian
untuk mencapai tujuan bersama.
•
Adaptation
(A) atau fungsi adaptasi. Mencakup pengarahan dan penyesuaian kebutuhan pokok
manusia dengan keadaan sekitar.
•
Unsur pokok
subsistem sosial budaya :
a.
Kepercayaan
b.
Perasaan dan pikiran
c.
Tujuan
d.
Kaidah
e.
Kedudukan dan peranan
f.
Pengawasan
g.
Sanksi
h.
Fasilitas
i.
Kelestarian dan
kelangsungan hidup
j.
Keserasian
kualitas kehidupan dengan lingkungan
•
Unsur-unsur
pokok dapat dijumpai pada keluarga batih. Ciri-ciri :
a. Adanya kepercayaan terbentuknya keluarga batik dari kodrat alamiah
b.Perwujudan perasaan dan pikiran anggota keluarga batih berupa menghargai,
bersaing.
c.Tujuan keluarga batih agar manusia dapat bersosialisasi, mendapat
jaminan ketentraman hidup.
d.
Memiliki
norma yang mengatur hubungan suami dengan istri, orang tua dengan anak- anak mereka.
e.Memiliki kedudukan dan peranan
masing- masing
f.Memiliki pengawasan tertentu dari
orang tua dan masyarakat
g. Adanya penerapan sanksi
h.
Adanya sarana
pengawasan dan sosialisasi
i.
Adanya
konsep kelestarian sebagai stabilitas kehidupan manusia, kelangsungan hidup
sebagai pencerminan dinamika
j.
Adanya
kuantitas sebagai pencerminan nilai benda, kualitas pencerminan nilai sikap
Kebudayaan dan Masyarakat
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
-
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan- kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
-
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dapat
disimpulkan kebudayaan adalah sesuatu
yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Bronislaw Malinowski mengatakan
ada 4 unsur pokok yang meliputi:
–
sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
–
organisasi ekonomi
–
alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
–
organisasi
kekuatan (politik)
– Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga :
A. Gagasan ( Wujud Ideal )
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh.
B . Aktifitas ( Tindakan )
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial.
C . Artefak ( Karya )
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda- benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Komponen
-Kebudayaan material
Kebudayaan
material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
- Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan- ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa
dongeng, cerita
rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar