Jumat, 29 Juli 2016

A. NILAI SOSIAL



A.      NILAI SOSIAL
Setiap kelompok sosial memerlukan seperangkat ukuran untuk mengendalikan beragam kemauan warganya yang senantiasa berubah dalam berbagai situasi dan kondisi. Melalui ukuran-ukuran tersebut, suatu masyarakat akan tahu mana yang baik atau buruk, benar atau salah, dan boleh atau sebaliknya dilarang. Oleh sebab itu keberadaan nilai sosial dapat berubah-ubah kadarnya, atau dengan kata lain sesuatu yang amat bernilai di suatu tempat dan dalam suatu situasi dapat menjadi kurang bernilai atau tidak bernilai sama sekali dalam situasi dan tempat lainnya. Nilai sosial yang terbukti langgeng dan tahan zaman akan ‘’mengkristal’’ atau membaku menjadi sistem nilai budaya. Berdasarkan sistem yag abstrak inilah, dinamika kehidupan masyarakat menjadi terarah dan stabil. Di sini juga kita mampu memberikan penjelasan berkenaan dengan pertanyaan yang selalu mengikuti orang-orang yang belejar sosiologi, yaitu ‘’bagaimana mungkin masyarakat itu tetap ada sepanjang zaman, dan tidak pernah bubar meskipun berbagai gejolak dan perubahan ikut berlangsung di dalamnya? ‘’

1.       Pengertian nilai sosial
Nilai (value) adalah prinsip, standar, atau kualitas yang dianggap berharga atau diinginkan oleh orang yang memegangnya. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku sosial orang yang memiliki nilai sosial tersebut. Sedangkan nilai sosial adalah kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap masyarakat baik dan benar, hasilnya diinginkan, dan layak ditiru oleh orang lain. Nilai sosial merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang penting.
Berikut adalah definisi nilai menurut beberapa sosiologi, yaitu:
Robert. M.Z. Lawang
Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, dan yang memengaruhi perilaku orang yang memiliki nilai itu.
Young
Nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang baik dan benar, dan apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
Green
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung disertai emosi terhadap objek, ide, dan individu.
Wood
Nilai sosial merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum, nilai berkaitan dengan kemerdekaan seseorang dalam bertindak. Nilai membantu individu untuk mengarahkan tindak-tanduknya berdasarkan pilihan-pilihan yang ia buat secara sadar. Nilai menjadi dasar pertimbangan seseorang dalam memilih dan menentukan sikap serta mengambil keputusan atas suatu hal. Jadi, nilai menentukan peringkat prioritas dan berbagai alternatif tingkah laku yang mungkin dilakukan oleh seseorang.
Setiap individu meyakini nilai-nilai tersendiri yang turut memberikan pengaruh pada nilai yang dimilki oleh masyarakat. Sebuah nilai dianggap konsisten apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai lain dalam masyarakat dan bersifat abstrak. Abstrak disini maksudnya bersifat umum, memiliki ruang lingkup yang luas, dan umumnya sulit diterangkan secara rasional dan nyata. Ada beberapa faktor yang memngaruhi perubaha nilai, antara lain :
a.       Evolusi dari suatu kepercayaan dalam beragama
b.      Perubahan dalam nilai moral
c.       Pengaruh media massa
d.      Perubahan dalam ekonomi
e.      Inovasi dalam teknologi

2.       Ciri-ciri nilai sosial
Ciri-ciri nilai sosial adalah sebagai berikut:
a.       Ditetapkan melalui proses interaksi antarmanusia yang terjadi secara intensif dan bukan perilaku yang dibawa sejak lahir.
Contoh:
Agar seorang anak bisa menerima nilai menghargai waktu, orang tuanya harus mengajarkan disiplin dan memberi contoh sejak dia kecil.
b.      Ditranformasikan melalui proses belajar yang meliputi sosialisasi, enkulturasi, dan difusi.
Contoh:
Nilai menghargai persahabatan akan dipelajari anak dan pergaulan dengan teman-temannya di sekolah.
c.       Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial.
Contoh:
Nilai menghargai antrian yang ada menjadi ukuran tertib tidaknya seseorang, sekaligus menjadi aturan yangwajib diikuti.
d.      Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia.
Contoh:
Masyarakat eropa sangat menghargai waktu sehingga sulit memberikan toleransi pada keterlambatan. Sebaliknya di indonesia, keterlambatan dalam jangka waktu tertentu masih dapat ditoleransi.
e.      Memiliki efek yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia.
Contoh:
Nilai mengutamakan uang diatas segalanya membuat orang berusaha mencari uang sebanyak-banyaknya. Namun, nilai kebahagiaan lebih penting dari uang membuat orang lebih mengutamakan hubungan baik dengan sesama.
f.        Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.
Contoh:
Nilai yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi akan melahirkan individu yang egois dan kurang peduli pada orang lain. Sedangkan nilai yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi akan membuat individu tersebut lebih peka secara sosial.


3.       Klasifikasi nilai sosial
Sistem nilai merupakan rangkaian nilai sosial yang sangat kompleks. Oleh karena itu, nilai sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a.       Klasifikasi nilai sosial menurut prof. Notonegoro
1.       Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia atau benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik manusia.
2.       Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dalam hidupnya.
3.       Nilai rohani, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani (spiritual) manusia yang bersifat universal. Nilai rohani dibedakan menjadi :
a.       Nilai kebenaran dan nilai empiris, yaitu nilai yang bersumber dari proses berpikir teratur menggunakan akal manusia dan diikuti dengan fakta-fakta yang telah menjadi (logika, rasio).
b.      Nilai keindahan, yaitu nilai-nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan dan estetika).
c.       Nilai moral, yaitu nilai sosial yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan, bersumber dari kehendak atau kemauan (karsa atau etika)
d.      Nilai religius, yaitu nilai ketuhanan yang berisi keyakinan / kepercayaan manusia terhaap tuhan yang maha esa.

b.      Klasifikasi nilai sosial menurut clyde kluckhohn
Mencakup lima masalah pokok, yaitu:
1.       Nilai hakikat hidup manusia, terdiri atas :
a.       Masyarakat yang menganggap hidup itu buruk.
b.      Masyarakat yang menganggap hidup itu baik.
c.       Masyarakat yang menganggap hidup itu buruk, tetapi manusia wajib berikhtiar (berusaha) supaya hidup menjadi lebih baik.
2.       Nilai hakikat karya manusia, terdiri atas :
a.       Masyarakat yang menganggap karya manusia untuk memungkinkannya hidup.
b.      Masyarakat yang menganggap karya manusia untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan.
c.       Masyarakat yang menganggap karya manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya lagi.
3.       Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, terdiri atas :
a.       Masyarakat yang memandang penting untuk berorientasi ke masa lalu.
b.      Masyarakat yang mementingkan pandangan pada masa sekarang.
c.       Masyarakat yang mementingkan pandangan ke masa depan.
4.       Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, terdiri atas :
a.       Masyarakat yang memandang alam sebagai suatu hal yang dahsyat sehingga manusia hanya bisa menyerah saja tanpa banyak berusaha.
b.      Masyarakat yang menganggap alam sebagai suatu yang bisa dilawan manusia.
c.       Masyarakat yang menganggap manusia hanya bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam.
5.       Nilai hakikat hubungan dengan manusia dengan sesamanya, terdiri atas:
a.       Masyarakat yang amat mementingkan hubungan vertikal anatara manusia dengan sesamanya. Pola perilaku akan lebih berpedoman pada tokoh pemimpin, senior, atau atasan.
b.      Masyarakat yang lebih mementingkan hubungan horizontal dengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini amat bergantung pada sesamanya dan berusaha menjaga hubungan baik dengan tetangga dan sesamanya, sebagai hal yang amat penting dalam hidup.
c.       Masyarakat yang beranggapan bahwa bergantung pada orang lain adalah tidak benar. Masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia yang bisa berdiri sendiri dan mencapai tujuannya dengan hanya sedikit mendapatkan bantuan dari orang lain.

Tabel 1
Kerangka C. Kluckhohn mengenai lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia
Masalah dasar dalam hidup
Orientasi nilai budaya
Hakikat hidup
Hidup itu buruk
Hidup itu baik
Hidup buruk, tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup menjadi baik
Hakikat karya
Karya untuk nafkah hidup
Karya untuk kedudukan, kehormatan, dan sebagainya
Karya untuk menghasilkan karya
Persepsi manusia tentang waktu
Orientasi ke masa lampau
Orientasi ke masa sekarang
Orientasi ke masa depan
Pandangan manusia terhadap alam
Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat
Manusia berhasrat menguasai alam
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam
Hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat
Orientasi horizontal, rasa ketergantungan pada sesamanya (berjiwa gotong royong)
Individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuataan sendiri
Sumber: koentjaraningrat, pembangunan dan mentalitas

c.Klasifikasi nilai berdasarkan ciri-cirinya
1. nilai yang terencanakan atau mendarah daging (internalized value). Artinya, nilai itu menjadi kepribadian bawah sadar dan mendorong timbulnya tindakan tanpa dipikirkan lagi. Pelanggaran atas nilai-nilai tersebut mengakibatkan timbulnya perasaan malu atau bersalah yang dalam dan sukar dilupakan. Misalnya:
a)      Orang yang taat agama akan merasa berdosa jika melangar salah satu ajaran agamanya.
b)      Seorang prajurit akan menolong temannya yang terluka di medan pertempuran, meskipun dapat membahayakan jiwanya.
c)       Seorang ayah akan rela mempertahankan nyawa akan menyelamatkan keluarganya dari sebuah rumah yang terbakar.
2. nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai-nilai lainnya. Hal ini terlihat dalam pilihan yang dilakukan orang saat berhadapan dengan beberapa alternatif tindakan yang dapat diambil. Ukuran yang digunakan dalam menentukan nilai dominan didasarkan pada hal-hal berikut ini.
a)      Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b)      Lamanya nilai itu dianut oleh anggota kelompok.
c)       Tingginya usaha yang dilakukan untuk mempertahankan nilai terebut.
d)      Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang membawa nilai tersebut.

4.       Peran nilai sosial
Peran nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat adalah sebagai berikut.
a.       Alat untuk menentukan harga dan kelas sosial seseorang dalam struktur sosial. Misalnya, kelompok masyarakat ekonomi karya (upper class), kelompok masyarakat ekonomi menengah (middle class), dan kelompok masyarakat kelas rendah (lower class).
b.      Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat (berperilaku pantas), agar tercipta integrasi dan tertib sosial.
c.       Memotivasi manusia untuk mewujudkan dirinya dalam perilaku sesuai dengan yang diharapakan oleh peran-perannya dalam mencapai tujuan.
d.      Alat solidaritas yang mendorong masyarakat untuk saling bekerja sama demi mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini, nilai menuntun manusia untuk melakukan kerja sama dan menghilangkan perbedaan-perbedaan yang ada.
e.      Pengawas, pembatas, pendorong, dan penekan individu untuk selalu berbuat baik. Pengawas berarti nilai menjadi kontrol atas tindakan-tindakan seseorang. Pembatas artinya tindakan-tindakan itu akan dibatasi oleh nilai-nilai yang ada di masyarakatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...