tetapi juga mempunyai hak untuk menguasai, termasuk menguasai hidup orang lain (dalam hal menghukum mati), hak untuk merebut kekayaan (dalam arti memungut pajak) dan menahan kebebasan orang lain (dalam arti memenjarakan seseorang).
seluruhnya ini bermula dari keinginan sekelompok orang untuk mencapai organisasi kemasyarakatan lalu mereka bersedia bila ada seseorang atau sekelompok orang yang akan melaksanakan kewibawaan memelihara mereka, disebut pemimpin pemerintahan. pemimpin pemerintahan tersebut sudah barang tentu tidak dapat begitu saja berasal dari pihak luar, sehingga dengan sendirinya lahirlah pemimpin pemerintahan dari salah seorang di antara mereka (ulil amri minkum) yaitu mereka yang dapat memimpin masyarakat lain, mempunyai kekuatan, memiliki wibawa yang melebihi pihak lainnya, inilah kekuasaan. wewenang yang dimiliki sesuatu pemerintahan negara, dapat saja dipertanyakan, apakah memiliki keabsyahan atau tidak, misalnya bila ada kabinet domesioner, pada suatu sistem pemerintahan negara, lalu berdiri kabinet tandingan sebagai kabinet bayangan, apakah masyarakat mempercayai dan mengakuinya.
mempertanyakan keabsyahan wewenang dari seseorang atau sekelompok orang, berarti membicarakan norma, nilai dan budaya. apakah sekelompok orang yang berkuasa itu lalu dengan begitu saja pada akhirnya dianggap bangsawan yang berdarah biru. kasta-kasta dan derajat keningratan adalah salah satu contoh akibat yang dihasilkan kekuasaan turun temurun yang muncul dalam masyarakat.
dalam moral agama islam diperlukan kekuasaan pemerintahan untuk mengantisipasi dekadensi moral seperti perjudian, pelacuran, perampokan, agar masyarakat menjadi aman, pemerintah tidak boleh memihak kepada kejahatan tersebut. dan kalau tidak ada kekuasaan maka pihak yang sedang melakukan dekadensi moral akan sulit melarangnya. inilah yang melahirkan kata-kata plato bahwa sebaiknya negarawan itu filosof dan atau filosof itu negaawan, sayang orang besar ini masa hidupnya tidak bersentuhan dengan islam.
dengan begitu para nabi dan pelanjutnya (khahfah dan imamah) adalah utama yang memegang otoritas kekuasaan yaitu pemimpin pemerintahan. jadi kekuasaan dilakukan dalam rangka nahi mungkar (mengantisipasi dekadensi moral) sedang untuk masyarakat yang baik dan benar dilakukan amar makruf disebut dengan pelayanan.
ketika kita akan melarang para pelaku dekadensi moral seperti perjudian, perampokan, film cabul, narkoba, mabuk mabukan, pelacuran, dan lain lain maka akan ada perlawanan dari para pelaku tindak kriminal tersebut oleh karena itu perlu kekuasaan untuk mengantisipasinya, walaupun kekuasaan itu negatif karena tidak menghormati orang lain tetapi kalau negatif itu dikalikan dengan negatif akan menghasilkan positif, itulah sebabnya pada masing masing negara maka pemerintahannya membentuk kejaksaan dan polisi
maksudnya bila kekuasaan ditujukan untuk melarang tindak kriminal misalnya kewibawaan polisi. kejaksaan dan aparat hukum suatu negara. kekuasaan itu sendiri adalah kekuatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauannya sendiri, dengan begitu kekuasaan adalah pengaruh seseorang atau sekelompok orang tersebut yang dapat dihitung hasilnya misalnya berapa luas kekuasaan itu sendiri berpengaruh, berapa luas wilayahnya atau berapa jumlah orang yang tunduk dan patuh
kekuasaan dapat diperoleh lewat kemarahan dan kekerasan, atau lewat wibawa dan penampilan tetapi juga dapat lewat kemampuan memberi sesuatu dan janji, selain karena kewibawaan kecerdasan. legitimasi seseorang dan hubungan kekerabatan seseorang dengan yang akan dikuasai juga dapat berpengaruh
tetapi terkadang kekuasaan ini berakhir apabila hilangnya kekuatan itu sendiri oleh karena itu kekuasaan harus dipelajari melalui berbagai ilmu seperti kejiwaan manusia, strategi pendekatan karena kekuasaan itu sangat diperlukan untuk mengatur dan mengantisipasi agar tidak muncul kejahatan bagi kelompok moralis. kekuasaan juga diperlukan dalam memungut pajak karena akan dipergunakan pemerintah untuk memperoleh dana bagi keberadaan biaya negara, itulah sebabnya negara diperbolehkan memaksa, bahkan untuk tingkat kejahatan dibuat penjara dan hukuman mati.
B. Sumber Kekuasaan
menurut JRP French dan beatram raven kekuasaan dapat muncul bersumber dari coercive power, legitimate power, expert power, reward power, dan reverent power, tetapi berbagai pengarang lainnya menambahkannya dengan connection power dan information power berbagai sebab sumber kekuasaan tersebut diuraikan antara lain yaitu sebagai berikut:
1. coercive power
coercive power adalah kekuasaan yang diperoleh karena sering menunjukkan kekerasan baik dalam kepemimpinannya maupun dalam berbagai kepengurusan, unsur-unsur yang harus dipenuhi adalah sering membentak, menggunakan senjata, sering marah, oleh karena itu diperlukan suara yang keras, badan yang tegap dan besar, tetapi beresiko ketika seseorang yang sedang berkuasa itu suatu ketika sakit dan melemah kekuasaannya.
2. legitimate power
legitimate power adalah kekuasaan yang diperoleh karena mendapat surat keputusan, mendapat ijazah, mendapat pengangkatan sehingga absah untuk memimpin, dan absah untuk memerintah dan menundukkan orang lain, resikonya adalah tidak menutup kemungkinan setelah memegang surat keputusan, ijazah dan pengangkatan malahan tidak mampu memanfaatkan kekuasaan itu
3. expert power
expert power adalah kekuasaan yang diperoleh karena seseorang tersebut memiliki keahlian tertentu sehingga orang lain membutuhkan keahliannya, kecerdasan, keterampilan, baik dalam mengajar, ataupun tempat bertanya, bahkan tidak menutup kemungkinan orang lain membayarnya, dengan demikian yang bersangkutan menjadi mampu memerintah, dan menyuruh sebagai awal kekuasaan
4. reward power
reward power adalah kekuasaan yang diperoleh karena seseorang tersebut sering memberi kepada pihak lain sehingga resikonya orang yang diberi berhutang budi dan bersedia diatur dan disuruh oleh orang yang membayar, jadi bukan berarti kekuasaan yang diberikan dari seseorang kepada seseorang tetapi kekuasaan yang diperoleh dengan sendirinya karena banyaknya pemberian dari sang penguasa
5. reverent power
reverent power adalah kekuasaan yang diperoleh karena seseorang mempunyai daya tarik tertentu misalnya seorang yang cantik. seorang yang tampan, seorang besar dan tinggi besar badannya dan oleh karena itu tidak sedikit seorang pemimpin agar berkuasa lalu memakai pangkat, pakaian dinas, bintang kehormatan agar terlihat gagah dan menarik, bahkan pemerintah terkadang memakai bintang film dalam menambah daya tarik kampanyenya
6. connection power
connection power adalah kekuasaan yang diperoleh karena seseorang mempunyai hubungan silaturahmi yang luas dengan orang lain, hal ini disebut saat ini dengan koneksi nepotisme, namun bagaimanapun kekuasaan seseorang itu muncul karena banyaknya sahabat, relasi, keluarga, almamater, teman, persengkokolan dengan pihak lain
7. information power
information power adalah kekuasaan yang diperoleh karena seseorang mempunyai data, informasi, fakta dan lain lain sehingga pihak lain membutuhkan dirinya, itulah sebabnya wartawan baik dari media elektronik, maupun media cetak apalagi internet sangat memiliki kekuasaan saat ini karena menghimpun data dengan sangat sempurna
selain itu, ketika kekuasaan sudah direbut tidak menutup kemungkinan pemerintah tidak berkuasa karena kekuasaan tetap berada di tangan pedagang, ditangan militer, ditangan partai politik, ditangan keluarga istana, ditangan cendikiawan bahkan mungkin juga ditangan para ulama dan rohaniawan, maka oleh karena itu menurut strauss kekuasaan dapat ditumbuh-kembangkan melalui:
1. be food approach
be food approach adalah cara untuk meningkatkan serta menumbuh-kembangkan kekuasaan dengan cara melakukan baik dengan semua orang yaitu bermanis muka, membagi uang, ramah serta santun dan pura pura melayani
2. be strong approach
be strong approach adalah cara untuk meningkatkan serta menumbuh-kembangkan kekuasaan dengan cara kekerasan, yaitu marah dengan mengandalkan pangkat, kekuasaan, kekerasan, kalau perlu bentakan dan pukulan oleh karena itu pergunakan pakaian dinas seragam yang menyeramkan
3. be competition
be competition adalah cara untuk meningkatkan serta menumbuh-kembangkan kekuasaan dengan cara melombakan staf ataupun anak buah, dengan begitu staf dan anak buah akan bertanding mengerjakan pekerjaan seperti pemerintah memberikan hadiah pada kota bersih dalam bentuk adi pura serta bintang penghargaan
4. implicite bargaining
implicite bargaining adalah cara untuk meningkatkan serta menumbuh-kembangkan kekuasaan dengan cara membuat perjanjian, sebelumnya dengan bawahan dengan demikian bawahan akan terikat pada perjanjian tersebut walaupun tidak tertulis tetapi apalagi akan lebih kuat pengaruhnya bila tertulis
5. internalized motivation
internalized motivation adalah cara untuk meningkatkan serta menumbuh-kembangkan kekuasaan dengan cara menanamkan kesadaran kepada bawahan tentang arti kerjasama dan tujuan bersama organisasi yang telah direncanakan semula untuk dicapai sesegera mungkin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.
Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...
-
text 2 Genetic research has produced both exciting and frightening possibilities. Scientists are now able to create new forms of life in ...
-
1. I was late because I caught the wrong bus. It means I caught the wrong bus; .... I was late. = so that 2. we have to come early to the ...
-
once there was a farmer from laos. every morning and evening, he ploughed his field with his buffalo. one day, a tiger, a mouse deer, and a...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar