Arti manajemen
Manajemen – to manage – control – mengendalikan, menangani,
atau mengelola (indonesia), mengurus (malaysia). Manajemen (management) – kata benda, arti:
1. Pengelolaan,
pengendalian, penanganan (managing)
2. Perlakuan
secara terampil (skillfull treatment)
3. Gabungan A
dan B adalah berhubungan dengan pengelolaan suatu perusahaan, rumah tangga,
atau sesuatu bentuk kerjasama dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dua
manajemen sebagai ilmu dan seni.
Management (inggris) dari akar kata ‘’manus’’ (tangan),
berkaitan dengan managerie = beternak = sekumpulan binatang liar yang
dikendalikan di dalam pagar = manage (latin) = mansionaticum = pengelolaan
rumah besar.
Perkembangan generasi manajemen
1. Generasi
I (jungle management)
Pekerjaan lebih banyak dikerjakan sendiri pekerjaan
dijalankan secara naluriah – mengalir bersama-sama orang yang saling
bekerjasama ; prinsif doing thing by ourself.
2. Generasi II
(manage ment by direction)
Manajemen sudah mulai kokoh sebagai sebuah ilmu ; pelopornya
adalah frederick winslow taylor (1856-1915) – bapak manajemen ilmiah : cirinya
penggunakan wewenang untuk mengarahkan anggota organisasi mencapai tujuan-
sering disertai penggunaan paksaan mulai berkembang teori-teori kepemimpinan ;
dinamakan management by direction ; prinsip doing thing through by the other
people.
3. Generasi III
(management by targetting/ management by objective)
Anggota organisasi diberi kebebasan agar memiliki daya
inovasi dan kreativitas – kebebasan diimbangi dengan pemenuhan target-target
pekerjaan yang ditetapkan secara kuantitatif untuk mencapai tujuan, pelopor
peter f. Drucker. Mengutamakan nilai produktivitas.
4. Generasi IV
(value creative management)
Tokoh : brian L. Joiner : ciri utama memadukan antara
kualitan, pendekatan ilmiah serta kerja tim dalam suatu segitiga yang dinamakan
‘jiner triangel’ : focus pada kualitas produk yang dihasilkan dalam rangka
memberikan kepuasan pada pelanggan (customer satisfaction), berangkat dari rasa
percaya pada setiap orang dengan memperlakukan manusia berdasarkan harga
dirinya, kepercayaan dan rasa hormat serta bekerja atas dasar pendekatan
menang-menang (win-win aproach) ; termasuk manajemen kualitas total (total
quality) manajement atau TQM ).
5. Generasi V
(knowledge and human networking management)
Tokoh charles M. Savage bukunya Fith Generation Management –
integrating enterprise through human networking, 1990 ; mengutamakan kualitas
melalui kepuasan individu (pelanggan maupun anggota organisasi) ; ciri utamanya
adalah bagaimana mengintegrasikan perusahaan melalui jaringan manusia ; unsur
manusia di dalam organisasi dihargai sangat tinggi sebagai individu yang
memiliki keahlian-keahlian tertentu ; individu anggota organisasi bukan hanya
sekedar alat produksi.
Fungsi manajemen
1. Fungsi-fungsi
organik
Mutlak dijalankan oleh manajemen, bila tidak/ tidak mampu,
lambat/ cepat organisasi mati.
Henri fayol
- Planning
(perencanaan)
- Organizing
(pengorganisasian)
- Commanding
(pemberian komando)
- Controlling
(pengawasan)
Luther M. Gullick
- Planning
(perencanaan)
- Organizing
(pengorganisasian)
- Staffing
(pengadaan pegawai)
- Directing
(pemberian bimbingan)
- Coordinating
(pengkoordinasian)
- Reporting
(pelaporan)
- .....
John D.Millet
- Directing (pemberian bimbingan)
- Facillitating (memposisilitasi)
Harold Koonts & Cyrill O'donnel
- Planning (perencanaan)
- Organizing (pengorganisasian)
- Staffing (pengadaan pegawai)
- Directing (pemberian bimbingan)
- Controlling (pengawasan)
George R. Terry
- Planning (perencanaan)
- Organizing (pengorganisasian)
- Actuating (penggerakan)
- Controlling (pengawasan)
John F. Mee
- Planning (perencanaan)
- Organizing (pengorganisasian)
- Motivating (pemberian motivasi)
- Controlling (pengawasan)
Sondang P. Siagian
- Perencanaan (planning )
- Pengorganisasian (organizing)
- Pemberian motivasi (motivating)
- Pengawasan (controlling)
- Penilaian (evaluating)
Louis A.Alleu
- Leading (kepemimpinan)
- Planning (perencanaan)
- Organizing (pengorganisasian)
- Controlling (pengawasan)
2. fungsi fungsi pelengkap
Tidak mutlak, sebaiknya dilaksanakan, karena pelaksanaan
fungsi fungsi itu dengan baik, akan meningkatkan efisiensi, memperlancar usaha
pencapaian tujuan dengan efisien, ekonomis dan efektif (contoh: budaya
organisasi, tata ruang kantor dll)
Prinsip prinsip manajemen
1. Devision of
work (pembagian pekerjaan)
Spesialisasi di segala bidang untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas penggunaan pegawai.
2. Authority and
responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)
Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
3. Dicipline /
disiplin)
Suasana tertib dan teratur, tunduk patuh dan taat pada
norma, peraturan, dan ketentuan dengan ikhlas dan sedang hati tanpa paksaan
4. Unity of
command (kesatua perintah)
Perintah laporan dan pertanggungjawaban kepada seseorang
pimpinan.
5. Unity of direction
(kesatuan arah)
Seorang kepala dan satu rencana
6. Sabordination
of individual interst to general interst (kepentingan umum di atas kepentingan
individu)
Kepentingan umum ditempatkan di atas segala kepentingan.
7. Remuneration
of personnel (gaji / upah / penghasilan )
Sistem dan metode harus adil dan memberikan kepuasan
maksimal
8.
Centralization (sentralisasi)
Disentralisasikan atau didesentralisasikan kepada unit unit
tergantung situasi dan kondisi yang memberikan hasil yang lebih baik.
9. scalar chain
(jenjang hirarki)
tingkatan wewenang dan tanggung jawab (tertinggi – terendah)
tidak boleh menyimpang (dapat dipersingkat)
10. order
(ketertiban)
material dan sosial (tempat tepat bagi sesuatu dan
seseorang)
11. equity
(keadilan)
sikap pemimpinan yang baik, ramah dan adil, simpati,
kesetiaan dan ketaatan bawahan.
12. Stability of
turn over of personnel (stabilitas jabatan pegawai)
13. Kepastian,
kestabilan dalam bekerja
14. Initiative
(prakarsa)
Kesempatan berprakarsa – indikasi adanya kepuasan
15. spirit de corps
(kesetiakawanan)
team work dan komunikasi yang baik
Unsur unsur manajemen
1. Man (manusia)
Sangat menentukan ; manusia membuat tujuan ; melakukan
proses kegiatan untuk mencapai tujuan
2. Money (uang)
Uang (penting) sebagai alat ukur nilai
3. Mechines
(alat alat)
Peranan mesin sebagai alat bantu kerja, memudahkan
melaksanakan pekerjaan, memberikan keuntungan terhadap tenaga kerja,
penggunaanya sangat bergantung kepada manusia, mempermudah harapannya tujuan
hidup manusia.
4. Methode
(metode, cara cara kerja)
Tercapai atau tidaknya tujuan sangat tergantung kepada cara
melaksanakannya.
5. Materials
(bahan bahan, perlengkapan)
Manajemen ada karena adanya kegiatan manusia secara bersama
sama untuk mengurus material.
6. Market
(pasar)
Fungsi pasar (penting) untuk memasarkan barang-barang hasil
produksi sesuatu kegiatan usaha
Teori manajemen
1. scientific
management (teori insentif, 1903)
tokoh : taylor, fayol, gulick, urwick, ; focus pada
produktivitas dan memudahkan pekerjaan ; perlu dikembangkan metode kerja dan
standard kerja ; muncul time and motion studi ( studi gerak dan waktu dalam
melaksanakan pekerjaan) prinsif prinsif kerja ; setiap orang dalam organisasi
(tinggi atau rendah), harus diberi perlengkapan kerja (yang standard) dan
insentif yang tinggi agar hasil kerja berkualitas.
2. Teori
hubungan manusia (human relation , tahun 1930)
Tokoh : follet, mayo, reothlisberger, sanggahan teori
finansial – untuk meningkatkan produktivitas kerja, hubungan yang dinamis dan
harmonis
3. Behavior
science (teori perilaku, 1950)
Tokoh : chester I bernard dan herbert simon : gabungan dari
teori insentif & teori hubungan manusia (psikologi, sosiologi, ilmu politik
dan ekonomi) ; fokus pada perilaku kerja yang koorperatif dalam organisasi ‘’
--- ‘’ perilaku orang akan tergantung pada kebutuhannya, tingkatkan
produktivitas individu, berikan insentif sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
PERENCANAAN ( PLANNING )
A. ARTI
PERENCANAAN
Bermacam macam pengertian yang diberikan oleh penulis
mengenai perencanaan, antara lain :
W. H. Newman
Perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan
dikerjakan
Louis A. Allen
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan
H. Koonts dan O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan
dengan pemilihan berbagai alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program.
Sondang P. Siagian
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang hal hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dikenal :
Administrative planning (seluruh unit)
Managerial planning (departemental dan operational)
George R. Terry
Perencanaan adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha
menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat
perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang
akan datang yang sekiranya diperlukan untul mencapai masu yang dikehendaki
Kesimpulan :
Perencanaan adalah pola perbuatan yang menggambarkan dimuka
hal-hal yang akan dikerjakan kemudian.
B. UNSUR – UNSUR
PERENCANAAN
1. Rasional
(dibuat dengan pemikiran yang rasional ; tidak secara khayalan / angan angan ;
harus dapat dilaksanakan ) ;
2. Estimasi
(dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan yang mendekati / estimate ;
untuk pelaksanaan yang akan segera dikerjakan ) ;
3. Preparasi
(dibuat sebagai persiapan / pre-parasi ; pedoman / patokan tindakan yang akan
dilakukan / bukan untuk yang telah lalu ) ;
4. Operational
(dibuat untuk dilaksanakan, untuk keperluan tindakan tindakan kemudian dan
seterusnya ; bukan yang telah lalu )
C. FUNGSI
PERENCANAAN
1. Interpretasi
2. Foresting
3. Koordinasi
4. Ekonomis
5. Pedoman
D. PRINSIP / ASAS PERENCANAAN
· contriputeir
· primary
activity
· pervasivitas
· alternative
· efficiency
E. MACAM PERENCANAAN
1. penggunaan
- single use plane (sekali pakai)
- repeats plan / standing plan (berulang/ tetap)
2. proses
- policy planning
- program planning
- operational planning
3. jangka waktu
- long range planning(5-25 th)
- intermediate planning (1-5 th)
- abort range planning ( < 1 th )
4. wilayah / tempat pelaksanaan
- rural planning
- city planning
- regional planning
- national planning
5. materi / objek
- personnel planning
- financial planning
- industrial planning
- educational planning
- sosio economic planning
6. segi umum dan khusus
- general plans (rencana umum)
- special plans (rencana khusus)
- over all planning (perencanaan pola kerja umum)
- network planning (perencanaan jaringan kerja)
F. SUMBER PERENCANAAN
1. kebijakan pucuk pimpinan
2. Hasil pengawasan
3. Kebutuhan masa depan
4. Penemuan penemuan baru
5. Prakarsa dari dalam
6. Prakarsa dari luar
G. PEMBUAT PERENCANAAN
1. perorangan (tenaga staf)
2. Unit staff (bagian perencanaan)
3. Panitia (badan perencanaan)
4. Kontaktor (konsultan)
H. TINDAKAN / LANGKAH LANGKAH POKOK PERENCANAAN
1. menentukan
masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan secara jelas
2. mencari
informasi secara lengkap yang berhubungan dengan berbagai kegiatan
3.
mengobservasi, meneliti, menganalisis dan mengklasifikasi informasi yang
sudah terkumpul
4. melaksanakan
metode perencanaan yang telah dibuat dengan menetapkan perencanaan dan
mempertimbangkan hambatan hambatan dengann berbagai kegiatan
5. menetapkan planning alternatif
6. memilih dan
memeriksa rencana yang diajukan
7. membuat
sintesis (metode / aternatif penyelesaian )
8. mengatur
urutan dan waktu rencana secara terperinci
9. mengadakan
evaluasi (penilaian)
I.PERENCANAAN YANG BAIK
1. mengetahui sifat / prinsip perencananaan yang baik
o mempermudah
tercapainya tujuan
o bersifat sederhana
o luwes
o bersifat praktis /
pragmatis
o merupakan
forcasting
2. memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian
pertanyaan yang harus dijawab, sbb :
o what (apa) =
tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan )
o when (kapan) =
waktu (kapan hal tersebut perlu dilakukan)
o how (bagaimana)=
cara mengerjakannya (bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut)
o who (siapa) =
tenaga kerja (siapa yang melakukan pekerjaan tersebut)
o where (dimana) =
tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan)
o why (mengapa)
=keperluannya (mengapa pekerjaan itu harus dilakukan).
3. memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang
harus dipecahkan dengan mempergunakan teknik teknik ilmiah (techniques of
problem solving), melalui langkah :
o mengetahui sifat
hakikat masalah yang dihadapi (know the nature of the problem).
o Mengumpulkan data
(collect data)
o Menentukan beberapa
alternatif (determination of several alternatives),
o Memilih cara yang
terbaik (selection of the seeminingly best way from among alternatives)’
o Pelaksanaan
(execution)
o Penilaian hasil
(evaluation of results)
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
A. Arti Organisasi
o James D. Mooney,
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama
o George R. Terry,
organisasi adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang relatif serta tanggung jawab
masing masing individu yang bertanggung jawab untuk setiap komponen kerja dan
menyediakan lingkungan kerja yang tepat dan sesuai.
o Staf dosen balai
pembinaan administrasi UGM, organisasi adalah suatu sistem usaha kerja sama
daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
o Prof. Dr. Sondang
Siagian, organisasi adalah setaip bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerjasama untuk sesuatu tujuan bersama dan terikat secara formal
dalam persekutuan mana selalu terdapat hubungan antara :
Seseorang / sekelompok orang yang disebut pimpinan dan
seorang / sekelompok orang lain yang disebut bawahan.
B. HAKIKAT ORGANISASI
Sebagai alat manajemen, organisasi dapat disiplin dari dua
sudut pandang, yaitu :
· Organisasi
sebagai wadah (relatif statis), tempat dimana kegiatan-kegiatan manajemen
dilaksanakan.
· Organisasi
sebagai proses (dinamis). Interaction antara orang-orang di dalam organisasi
(formal dan informal)
C. UNSUR ORGANISASI
o Kelompok orang
o Kerjasama
o Tujuan bersama
D. FUNGSI ORGANISASI
o Mengatur kerja dan
kerjasama yang sebaik-baiknya
o Mencegah
keterlambatan dan kesulitan kerja
o Mencegah
kesimpangsiruan kerja
o Menentukan pedoman
pedoman kerja
F. PRINSIF ORGANISASI
Ada dua belas prinsif organisasi, sebagai berikut :
1. Menetapkan
tujuan (the objective) dengan jelas, dimengerti, dipahami, diterima, diijiwai
setiap orang dalam melaksanakan tugas (agar terjadi penghematan tenaga,
material, biaya dan waaktu).
2. Kesatuan arah
(unity of direction)
3. Kesatuan
perintah (unity of commend)
4. Keseimbangan
antara wewenang dan tanggung jawab seseorang atau pelimpahan wewenang
(delegation of authority). Ada 3 jenis :
· Pelimpahan
wewenang ke bawah (dari pejabat yang lebih tinggi ke pejabat yang lebih rendah)
· Pelimpahan
wewenang horizontal (penyerahan kekuasaan antara pejabat yang sederajat)
· Pelimpahan
wewenang ke atas (penyerahan dari pejabat bawahan kepada pejabat atasannya)
5. Pembagian
tugas (distribution of work), pembagian kerja )homogenetise assignment),
departementasi (devisionisasi)
Pedoman pembagian kerja, sbb :
o Jumlah unit
organisasi (semaksimalmungkin sesuai kebutuhan)
o Organisasi
mempunyai fungsi bulat dan berkaitan satu sama lain.
o Pembentukan unit
baru hanya dilakukan bila unit yang ada tidak tepat lagi menampung kegiatan
yang sangat berbeda.
o Secara garis besar
dalam suatu organisasi dibedakan sesuai dengan aktivitas yang dilakukannya.
6. Struktur
organisasiharus disusun sesederhana mungkin.
7. Pola dasar
organisasi harus relatif permanen.
8. Adanya
jaminan jabatan (security of tenure)
9. Balas jasa
yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan jasa yang diberikan
10. Penampatan orang
yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the right place on the right
time)
11. Batas kemampuan
pengawasan (spand of control), atau jenjang bertangga (hierarchie). Tergantung
beberapa faktor :
o Subjektif (kecakapan dan keahlian,
pengalaman, kesehatan unsur, bakat, kepemimpinan seseorang, kepribadian, kedudukan sosial, dan
lain lain)
o
Objektif (factor di luar diri seseorang,
faktorlingkungan : jenis pekerjaan, waktu untuk menyelesaikan pekerjaan,
kestabilan organisasi, jarak antara pengawas dan bawahan, banyak sedikitnya
pekerjaan pada bawahan atau atasan)
12. koordinasi
Unsur unsur koordinasi
·
Kualitas dan kuantitas
·
Waktu
·
Penentuan (determinasi) arah dalam tindakan
tindakan kerja
G. BENTUK ORGANISASI
1. Lini / garis (line organisastion)
Suatu bentuk organisasi dimana kepala eksekutif (chief
executive) dipandang sebagai sumber wewenang tunggal, segala keputusan/
kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.
Sifat/ ciri ciri
o
Organisasi kecil
o
Jumlah pegawai sedikit
o
Pemilik biasanya menjadi pemimpin tertinggi
dalam organisasi
o
Hubungan kerja bersifat langsung (face to face
relationship)
o
Spesialisasi yang dibutuhkan rendah
o
Anggota organisasi saling kenal mengenal
o
Tujuan sederhana
o
Alat alat sederhana
o
Sktruktur organisasi sederhana
o
Produksi yang dihasilkan belum beraneka ragam
o
Pimpinan organisasi seorang tunggal
o
Garis komando ke bawah kuat
2. organisasi staf (staff organisazition)
Adalah suatu organisasi yang mempunyai hubungan dengan pucuk
pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik berupa pemikiran maupun
bantuan yang lain demi kehancuran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara
keseluruhan (tidak mempunyai garis komando ke bawah / ke daerah daerah)
3. organisasi lini / garis dan staf (line staff
organization)
Suatu bentuk organisasi dimana pimpinan dibantu oleh staf
dan ada kesatuan komando serta memiliki garis komando dari tingkat yang paling
atas hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat sampai ke tingkat
daerah
Sifat / ciri ciri
o
Tidak terlalu menekankan pada hirarki structural
o
Lebih banyak didasarkan kepada sifat dan macam
fungsi yang perlu dijalankan
4. organisasi tipe panitia (committee type of organization)
Adalah suatu bentuk organisasi dimana pimpinan berbentuk
koletif terdiri atas beberapa orang, segala keputusan diambil dalam suatu
kourum dan menjadi tanggung jawab bersama.
Sifat / ciri ciri:
o
Pemimpin dan pelaksana dibentuk dalam kelompok
kelompok yang bersifat panitia
o
Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif
oleh sekelompok orang
o
Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang
dan tanggung jawab yang sama
o
Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas yang
harus dilakukan dalam bentuk task force
Bentuk lain organisasi, (menurut the liang gie)
o
Jumlah orang yang memegang pimpinan
o
Bentuk tunggal (dipimpin oleh satu orang)
o
Bentuk komisi (dipimpin oleh lebih dari satu
orang)
Lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, serta hubungan
kerja pada kesatuan dalam organisasi:
o
Bentuk lurus
o
Bentuk fungsional
o
Bentuk lurus dan fungsional
Bagan organisasi, (hendry G. Headges)
o
Piramida
o
Horizontal
o
Vertical
o
Lingkaran
o
Lukisan
Masing masing bagan (kecuali bentuk lukisan ) dapat
dibedakan menurut isi, sebagai berikut:
o
Struktural
o
Fungsional
o
Jabatan
o
Nama
PENGGERAKAN (ACTUATING)
o
George R. Terry
Menempatkan semua anggota kelompok agar
bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
perencanaan dan pola organisasi
o
Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
Pengaktifan orang orang sesuai dengan
rencana dan pola organisasi yang telah ditetapkan
o
Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA
Kegiatan manajemen untuk membuat orang orang
lain suka dan dapat bekerja
Istilah penggerakan
Terdapat beberapa terminology penggerakan dalam bahasa
asing, antara lain :
o
Actuating, yaitu penggerakan orang lain secara
umum(dari belakang)
o
Directing, yaitu penggerakan orang lain dengan
memberikan petunjuk-petunjuk dan pengarahan, (pimpinan terkesan jauh dari
pelaksana dan berada di samping)
o
Commanding, yaitu menggerakan orang lain dengan
memberikan perintah atau komando, dan kadang kadang paksaan (pemimpin terkesan
berada di atas)
o
Motivating, yaitu menggerakan orang lain dengan
memberikan instruksi, alasan, bimbingan, nasehat, dan koreksi (pemimpin
terkesan berada di tengah-tengah)
o
Staffing, yaitu menggerakan orang lain dengan
menempatkannya pada fungsi yang sesuai ataupun dengan memberikan jabatan
tertentu
o
Leading, yaitu menggerakan orang lain dengan
memberikan contoh dan teladan yang baik
Teori kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu kesenjangan atau pertentangan yang
dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri
o
Teori tingkat kebutuhan (hierarchi of needs)
oleh abraham maslow, ada 5 (lima) tingkatan, yaitu :
1.
Kebutuhan fisiologis (85%), kebutuhan untuk
makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, seksual
2.
Kebutuhan rasa aman (70%), kebutuhan akan
perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
3.
Kebutuhan untuk merasa memiliki (50%), kebutuhan
untuk diterima oleh kelompok, berafilisasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk
mencintai serta dicintai
4.
Kebutuhan akan harga diri (40%), kebutuhan untuk
dihormati, dan dihargai oleh orang lain
5.
Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri (10%),
kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide ide, memberi penilaian dan kriteri terhadap
sesuatu
Teori kebutuhan manusia oleh David Mc Clelland, ada (tiga)
yaitu :
o
Need for achievement (kebutuhan untuk
berprestasi). Yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari
dorongan akan tanggung jawab untuk memecahkan masalah
o
Need for affiliation (kebutuhan untuk
berafiliasi), yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk
berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan
sesuatu yang merugikan orang lain
o
Need for power (kebutuhan untuk berkuasa)
Yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang
merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas, untuk memiliki
pengaruh terhadap orang lain.
Teori ERG (existence, relatedness, growth) oleh alderfer.
1.
Existence needs
Kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari
eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian, bernafas, gaji, keamanan kondisi
kerja, fringe bernefita.
2.
Relatedness needs
Kebutuhan interpersonal, yaitu kebutuhan
dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja
3.
Growth needs
Kebutuhan untuk mengembangkan dan
meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan
pegawai
Teori (x) dan (y) oleh Douglass Mc Gregor
Ada dua pendekatan mengenai tingkah laku dengan menggunakan
asumsi asumsi mengenai sifat manusia, yaitu :
1.
Teori (x), berasumsi :
o
Umumnya manusia tidak senang bekerja dan
berusaha untuk menghindar jika mungkin
o
Pada umumnya manusia ini harus diawasi dengan
ketat, dipaksa, dan diberi hukuman untuk tujuan tujuan organisasi
o
Pada umumnya manusia ini tidak mempunyai ambisi,
tidak menginginkan tanggung jawab, bahkan lebih sukar untuk diarahkan
o
Motivasi untuk seseorang menurut teori (x) hanya
berlaku lower needs (kebutuhan tingkat dasar / rendah )
2.
Teori (y), dengan asumsi :
o
Bahwa bekerja adalah kodrat manusia
o
Bahwa manusia itu akan mengawai dan mengarahkan
dirinya sendiri untuk mencapai tujuan organisasi karena sudah ada keterikatan
terhadap organisasi
o
Manusia akan mengawasi dirinya sendiri dan akan
berprestasi jika diberikan motivasi yang baik,
o
Motivasi pada teori (y) tidak hanya pada lower
need, tetapi juga pada higher needs.
Teknik penggerakan
1.
Jelaskan tujuan kepada setiap orang yang ada
dalam organisasi
2.
Usahakan agar setiap orang menyadari, memahami
serta menerima baik tujuan tersebut
3.
Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan
organisasi dalam menjalankan kegiatan kegiatan organisasi
4.
Jelaskan kebijaksanaan kebijaksaaan yang
ditempuh oleh pimpinan organisasi dalam usaha pencapaian tujuan
5.
Usahakan agar setiap orang mengerti struktur
organisasi
6.
Jelaskan peranan apa yang diharapkan oleh
pimpinan organisasi untuk dijalankan oleh setiap orang
7.
Tekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan
kegiatan kegiatan yang diperlukan
8.
Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan
penuh pengertian
9.
Berikan penghargaan serta pujian kepada pegawai
yang cakap dan teguran serta bimbingan kepada orang orang yang kurang mampu
bekerja
10.
Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik
dalam organisasi tujuan pribadi orang orang tersebut akan tercapai semaksimal
mungkin
FUNGSI PENGGERAKAN
o
Komunikasi
Berbicara dengan bawahan, memberi
penjelasan dan penerangan memberikan isyarat, meminta keterangan, memberikan
nota, mengadakan pertemuan rapat briefing, pelajaran, wejangan dan sebagainya
o
Human Relation
Memperhatikan nasib bawahan sebagai manusia
dan selalu ada keseimbangan antara kepentingan pribadi pegawai, mengembangkan
kegembiraan dan semangat kerja yang sebaik-baiknya dan kepentingan umum
organisasi
o
Leadership
Menunjukkan dan membuat bawahan merasa
bahwa mereka dilindungi dan dibimbing, bahwa mereka mempunyai seorang sumber
pimpinan dan penerangan dalam menghadapi kesulitan dan masalah pekerjaan maupun
pribadi keluarga (inti penggerakan)
o
Pengembangan eksekutif
Berusaha agar setiap bawahan dapat
mengambil keputusan sendiri yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan / tugas
masing masing, agar setiap bawahan terbuka dan atas prakarsa sendiri selalu
berusaha untuk menekankan biaya, memperkuat disiplin, meningkatkan mutu kerja dan
sebagainya
o
Mengembangkan rasa tanggung jawab
Mengembangkan sikap pada bawahan untuk
tidak menerima apabila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
o
Pemberian komando
Memberi perintah, instruksi, direktif,
meminta laporan dan pertanggungjawaban, memberi teguran dan pujian
o
Mengadakan pengamatan
Atas pekerjaan dan aktivitas bawahan
langsung
o
Pemeliharaan moral dan disiplin
Mendidik serta memberi contoh kepada bawahan
tentang apa yang baik dan patut dilaksanakan, menjaga ketertiban, kesopanan dan
kerukunan
PENGAWASAN (CONTROLLING)
o
George R. Terry
Proses penentuan apa yang akan dicapai,
yaitu standard, apa yang sedang dihasilkan, yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan dan bilaman perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan
dapat berjalan menurut rencana yaitu sesuai dengan standard
o
Drs. M. Manulang
Suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa
yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud
supaya pelaksanaan seauai dengan rencana semua
o
Prof. Dr. Sondang P. Siagian
Proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya
Sasaran pengawasan
o
Bahwa melalui pengawasan pelaksanaan tugas tugas
yang telah ditentukan sungguh sungguh sesuai dengan pola yang telah digariskan
dalam rencana
o
Bahwa struktur serta hirarki organisasi sesuai
dengan pola yang telah ditentukan dalam rencana
o
Bahwa seseorang sungguh sungguh ditempatkan
sesuai dengan bakat, keahlian dan pendidikan serta pengalamannya dan bahwa
usaha pengembangan keterampilan bawahan dilaksanakan secara berencana, kontinu
dan sistematis
o
Bahwa penggunaan alat alat diusahakan agar
sehemat mungkin
o
Bahwa system dan prosedur kerja tidak menyimpang
dari garis gari kebijakan yang telah tercermin dalam rencana
o
Bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab didasarkan pada pertimbangan pertimbangan yang objektif dari rasional,
dan tidak atas dasar personal likes and dislikes
o
Bahwa tidak terdapat penyimpangan dan atau
penyelewengan dalam penggunakan kekuasaan, kedudukan, maupun dan terutama
keuangan
Sifat pengawasan
o
Fact finding (menemukan fakta), pelaksanaan
fungsi pengawasan harus menemukan fakta fakta tentang bagaimana tugas tugas
dijalankan dalam organisasi (factor biaya, tenaga kerja, system dan prosedur
kerja, struktur organisasi dan faktor psokologis seperti rasa dihormati,
dihargai, kemajuan dalam karir dan lain lain)
o
Preventif (mencegah ) , proses pengawasan
dijalankan untuk mencegah timbulnya penyimpangan dan penyelewengan dari rencana
yang telah ditentukan
o
Masa sekarang, pengawasan hanya dapat ditujukan
terhadap kegiatan kegiatan yang kini sedang dilaksanakan
o
Sebagai alat, pengawasan hanyalah sekedar alat
untuk meningkatkan efisiensi, tidak boleh dipandang sebagai tujuan
o
Mempermudah tercapainya tujuan, pelaksanaan
pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan
o
Efisien, jangan sampai pengawasan malahan
menghambat usaha peningkatan efisiensi
o
Menemukan apa yang tidak betul, buka siapa yang
salah. Pengawasan tidak untuk menentukan siapa yang salah, jika ada
ketidakberesan, akan tetapi untuk menemukan apa yang tidak betul
o
Bersifat membimbing, pengawasan harus bersifat
membimbing agar para pelaksana meningkatkan kemampuannya untuk melakukan yang
ditentukan
Teknik pengawasan
Pada prinsifnya terdapat dua
macam teknik pengawasan, yaitu :
1.
Pengawasan langsung (direct control), apabila
pimpinan organisasi mengadakan sendiri pengawasan terhadap kegiatan yang sedang
dijalankan, dapat berbentuk : inspeksi langsung, on the spot observation, on
the spot report.
2.
Pengawasan tidak langsung (indirect control),
pengawasan dari jarak jauh, dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh
para bawahan, dapat berbentuk : tertulis dan lisan
Metode pengawasan
1.
Metode observasi langsung, metode pengamatan
langsung oleh atasan / pimpinan terhadap pelaksanaan kerja yang sedang
dilakukan oleh pegawai / petugas
2.
Metode statistik, pengamatan dilakukan melalui
data yang disusun secara statistik dan grafis (statistik disusun dari data yang
sudah diolah sehingga mudah difahami)
3.
Metode laporan, pengawasan dilakukan setelah
diketahui kesalahan, kekeliruan dan penyalahgunaan dari laporan yang diterima
Proses pengawasan
Proses pengawasan terdiri atas beberapa tindakan, antara
lain :
·
Menetapkan dasar (standard) pengawasan (menentukan
apa yang harus dikerjakan, yang hendak dicapai, diharapkan, dituju atau dicita
citakan)
·
Meneliti, memeriksa dan menilai hasil yang dapat
dicapai (meneliti apa yang sedang dilakukan, dikerjakan)
·
Membandingkan hasil pelaksanaan dengan dasar
(standard) yang telah ditetapkan (membandingkan hasil dengan apa yang
diharapkan, dicita citakan sebelumnya)
·
Memperbaiki penyimpangan, kesalahan, dan
kelemahan dengan tindakan koreksi (menerima hasil atau menolak hasil yang
dicapai melalui tindakan tindakan yang telah dilakukan )
Fungsi pengawasan
Ada beberapa macam fungsi pengawasan yang baik, antara lain
:
·
Mencegah penyimpangan
·
Memperbaiki kesalah/kelemahan
·
Menindak penyalahgunaan/penyelewengan
·
Mendinamisasi organisasi dan kegiatan manajemen
·
Mempertebal rasa tanggung jawab
·
Mendidik pegawai / pelaksana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar