Pengertian Ideologi Islam diatas berbeda dengan dugaan
kebanyakan orang sebelumnya yaitu hanya berkutat dengan hukum potong tangan
bagi pencuri, mencambuk penzina, merajam, hukum qishash, menerapkan hukum hukum
syariat dalam mendirikan hudud, atau hanya dalam urusan urusan mu'amalah. TENTANG HAM
Segi Moral dan Spiritual, yaitu dengan ideologi Islam
sebagai sistem, maka sistem inilah yang mengetahui fitrah manusia, yang
menghargainya dengan penghargaan yang sesuai, yang menyiapkan santapan dan
tempatnya yang cocok sehingga tumbuh dan berbuah dengan seizin Tuhannya. KONSEP KETUHANAN
Mereka kerap melakukan perang pemikiran dengan menanamkan
pemikiran-pemikiran barat kebenak kaum muslimin, dan melalui media yang mereka
kuasai mereka kerap melakukan propaganda-propaganda negatif tentang Islam,
bahwa Islam hanya sebagai agama ritual yang tidak mengurusi urusan kerhidupan
dimata penganutnya. SISTEM KEPARTAIAN
Sekulerisme adalah
pembebasan dunia dari klaim-klaim kebenaran mutlak. Otoritas negara sering
menegakan sekulerisme dengan teori Machaivelli. Fundamental inilah yang
berikutnya melahirkan kebijakan-kebijakan politik yang serba diskiminatif,
tidak adil, zalim, serta menebar kebencian dan konflik. Jadilah Ideologi
kapitalisme menjadi sumber kekacauan bagi dunia. KEPENTINGAN
RAKYAT DAN NEGARA
Agama yang dibudayakan adalah ajaran suatu agama yang
dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh penganutnya sehingga
menghasilkan suatu karya/budaya tertentu yang mencerminkan ajaran agama yang
dibudayakannya . Memandang agama bukan sebagai peraturan yang dibuat oleh Tuhan
untuk menyenangkan Tuhan, melainkan agama itu sebagai kebutuhan manusia dan
untuk kebaikan manusia. Adanya agama merupakan hakekat perwujudan Tuhan. KONSEP INDIVIDU / MAKHLUK
agama wahyu dapat
disebutkan di sini misalnya agama Yahudi, agama Kristen dan agama Islam.
Sedangkan agama budaya disebut juga sebagai agama bumi, agama filsafat, agama
akal, non-revealed relegion dan natural relegion. Yang termasuk agama budaya
dapat disebutkan di sini misalnya: Agama Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Shinto dan
sebagainya, termasuk aliran kepercayaan. URUSAN AGAMA
DAN NEGARA
Menurut salah satu Literatur dengan judul ” Jejak Kanjeng
Sunan, Perjuangan Wali Songo
”(1999) yang diterbitkan oleh Yayasan
Festival Walisongo; dalam sejarah Syeh Maulana Malik Ibrahim menceritakan bahwa
masuknya Islam di Jawa Pertama kali dibawa oleh Syeh Maulana Malik Ibrahim dan
sebagai pendiri Pondok Pesantren Pertama di Indonesia. NEGARA
PENGANUT IDEOLOGI
Pada masa itu, masyarakat Jawa pada umumnya adalah penganut
animisme dan dinamisme yang juga sebagai pemeluk agama Hindu/Budha dan berada
dibawah pemerintahan kerajaan Mojopahit. Masyarakat menganut struktur sosial yang berkasta, yaitu kasta sudra,
kasta waisya, kasta ksatria dan kasta brahmana. PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Menurut Geertz, tiga
varian keberagamaan masyarakat Jawa diambil dari istilah yang digunakan oleh
orang Jawa sendiri ketika mendefinisikan kategori keagamaan mereka. KONSEP OPOSISI
Bagi masyarakat Jawa,
Islam adalah Tradisi asing yang dipeluk dan dibawa oleh para saudagar musafir
di pesisir. Melalui proses panjang asimilasi secara damai dan berhasil
membentuk kantong-kantong masyarakat pedagang di beberapa kota besar dan
dikalangan petani kaya. Komunitas muslim itu kemudian memeluk suatu sinkritisme yang menekankan aspek
kebudayaan Islam. SISTEM EKONOMI
Adanya kepercayaan
animisme/dinamisme. Dimana orang-orang Islam yang ada di Jawa, sebagian masih
percaya dengan animisme dan dinamisme. Misalnya , ketika seseorang menggali sumur,
saat itu agak emosi karena ada sesuatu yang kurang pas dengan pekerja sawahnya.
Akhirnya mereka berhenti dan pulang.
Kejadian semacam tadi tidak hanya dialami oleh satu orang saja, tetapi
masih ada lagi pengalaman nyata yang dialami oleh orang-orang Islam lainnya
yang ada di Jawa dan bukan menjadi rahasia umum lagi. PERENCANAAN
EKONOMI
Ketika ambiguitas dapat menyebabkan penegasan atas
kesalahpahaman kepada masyarakat, maka penting untuk memperjelas makna dari apa
yang kita katakan, dan memastikan hal itu sejelas mungkin. Artikel ini lebih
panjang, dan Syekh Hamza Yusuf mempostingnya sebagai respon status Facebook
baru-baru ini sebagai penjelasan tentang apa yang dia maksudkan. SISTEM DEMOKRASI
Dan Islam jelas memiliki hukum dan solusi untuk semua urusan
politik. Islam memiliki sistem pemerintahan yang lengkap, sistem ekonomi yang
lengkap, kebijakan luar negeri yang lengkap, kebijakan pendidikan yang lengkap,
sistem sosial yang lengkap, hukum pidana yang lengkap, dan sebagainya. Rincian
sistem ini telah mendalam dijelaskan dalam kitab-kitab Hizbut Tahrir. KEBEBASAN PERS
Di satu pihak, kalangan modernis Muslim (nasionalis Islam)
harus melakukan kerja sama (aliansi) dan membentuk ikatan solidaritas politik
dengan kalangan nasionalis sekuler dalam menghadapi pemerintah kolonial
Belanda. Di lain pihak antara golongan nasionalis Islami dan golongan
nasionalis sekuler terdapat perbedaan ideologi dasar perjuangan yang cukup
tajam, yang sering kali menciptakan konflik-konflik internal di kalangan kelompok
nasionalis tersebut. NASIONALIS
Presiden Sukarno pernah mengusulkan konsep-konsep yang akan
menyatukan ideologi-ideologi masyarakat, contohnya seperti Demokrasi Terpimpin
yang memiliki keterkaitan dengan partai Nasakom, yaitu partai yang merupakan
singkatan dari partai Nasionalis, Agama, dan Komunisme, di tahun 1959 . DOMINASI PARTAI
Dalam mempersepsi dan menghayati nilai-nilai Islam itulah,
faktor pengalaman hidup, kondisi psikologi, latar belakang sosial, ekonomi dan
politik seseorang akan turut mempengaruhi atas pemahaman dan penghayatannya
atas nilai-nilai Islam. Jika gabungan dari itu semua, nilai-nilai Islam,
pengalaman hidup, kondisi psikologi, latar belakang, hingga hasil pemikirannya
sendiri direkonstruksi menjadi sebuah gagasan yang lebih konkret, terukur dan
sistematis, maka nilai-nilai Islam akan berubah menjadi ideologi Islam. TENTANG PERBEDAAN PENDAPAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar