SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Syarat pengetahuan bisa disebut sebagai ilmu pengetahuan:
Sistematis: mempunyai bentuk susunan dan aturan permainan
yang jelas. Hubungan sistematis tersebut antara teori, metode, dan objek dari
sebuah ilmu pengetahuan.
Logis rasional: suatu cara penjelasan yang hasil
penjelasannya tersebut dapat dicerna oleh akal sehat/masuk akal, misal orang
bertanya “Mengapa terjadi banjir?” yang ditanya menjawab “bahwa banjir terjadi
karena volume air meningkat dan tidak tertampung karena hujan lebat. Banjir
tidak akan terjadi pada musim kemarau karena di musim kemarau tidak terjadi
hujan lebat.
Obyektif: bahwa kebenaran melekat pada bendanya dan bukan
pada orang yang menilainya.
Prediktif : memiliki kemampuan untuk meramal atau
memprediksi kejadian dikemudian hari, berdasarkan pada data autentik atau data
yang dapat dipecaya kebenarannya
WHAT IS SOCIOLOGY ?
Secara etimologis (definisi nominal), sosiologi berasal dari
bahasa Latin: Socius = teman/kawan/sahabat, dan Logos = ilmu pengetahuan.
Jadi sosiologi adalah ilmu tentang cara
berteman/berkawan/bersahabat yang baik, atau cara bergaul yang baik dalam
masyarakat.
WHAT IS SOCIOLOGY ?
Secara operasional (definisi real), beberapa pakar
mendefinisikan sbb :
Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia
(human relationship). (Alvin Bertrand)
Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia,
manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material,
baik statis maupun dinamis. (Mayor Polak)
Sosiologi adalah ilmu masyarakat umum. (Bouwman)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dalam kelompok-kelompok. (Roucek dan Warren)
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. (Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi)
Sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara
masyarakat dan individu. (Berger)
Dapat disimpulkan bahwa :
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara :
individu dengan individu,
kelompok/masyarakat dengan kelom-pok/masyarakat, atau
individu dengan kelompok/ masyarakat.
SIFAT SOSIOLOGI
Sosiologi bersifat empiris.
Pengamatan : berhubungan dgn panca indera.
Penalaran : berhubungan dgn akal budi (rasional).
Sosiologi bersifat teoritis.
Menyusun abstraksi dr hsl observasi.
Sosiologi bersifat kumulatif.
Tdk langsung jadi tapi dibentuk melalui proses yg panjang.
Sosiologi bersifat bebas nilai (tidak normatif).
Tdk melihat dr segi moral baik atau buruk.
HAKEKAT SOSIOLOGI
Sosiologi adalah ilmu sosial
Dilihat dari segi penerapannya sosiologi digolongkan ke
dalam ilmu pengetahuan murni dan dapat pula menjadi ilmu terapan
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan
pengetahuan yang konkret
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian
dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya
LATAR BELAKANG MUNCULNYA SOSIOLOGI
Laeyendecker mengaitkan kelahiran sosiologi dengan
serangkaian perubahan panjang yang terjadi di Eropa Barat, yaitu :
Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke 15.
Perubahan-perubahan di bidang sosial dan politik.
Perubahan berkaitan dengan reformasi Martin Luther.
Meningkatnya individualisme.
Lahirnya ilmu pengetahuan modern.
Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.
Revolusi Industri di Inggris.
Revolusi Perancis
SEJARAH KELAHIRAN SOSIOLOGI
Perkembangan Awal
Para pemikir Yunani kuno beranggapan bahwa masyarakat
terbentuk begitu saja (abad ke-5-abad ke-14 M).
Abad Pencerahan: Rintisan Kelahiran Sosiologi
Abad ini ditandai dengan beragam penemuan dibidang ilmu
pengetahuan
Abad revolusi: Pemicu
Lahirnya Sosiologi
Terjadi perubahan revolusioner sepanjang abad ke-18 M.
Muncul kesadaran akan HAM yang mengakibatkan terjadinya
Revolusi Perancis.
Kelahiran Sosiologi
Sejumlah ilmuwan menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki
masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh Auguste Comte sebagai
ilmu positif tentang masyarakat dengan pendekatan makro
Kelahiran Sosiologi Modern
Sosiologi lahir di Eropa namun berkembang pesat di Amerika
Imigrasi di Amerika mengakibatka banyak perubahan
Ilmuwan mempelajari fakta sosial dengan pendekatan baru,
pendekatan makro
DUA ANGGAPAN DASAR (POSTULAT) YANG MELANDASI TIMBULNYA
SOSIOLOGI
Bahwa tingkah laku manusia mengikuti pola atau tata cara
tertentu, seperti halnya perpolaan yang ada pada gejala-gejala alam. Artinya
kegiatan manusia tertentu dilakukan sedikit banyak menurut cara yang telah
berpola baku. (Manusia sbg makhluk individu)
Bahwa manusia adalah makhluk sosial (zoon politicon) yang
memiliki kecenderungan alamiah untuk berhimpun dalam kelompok manusia juga,
sehingga memerlukan cara bergaul/berteman yang baik. (Manusia sbg makhluk
sosial)
MASYARAKAT sebagai RUANG LINGKUP PEMBAHASAN SOSIOLOGI
Masyarakat adalah jalinan hubungan sosial dan selalu
berubah. (Mac Iver dan Page)
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang dirumuskan dengan jelas. (Ralp Linton)
Masyarakat adalah kesatuan hidup makhluk-makhluk manusia
yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu. (Koentjaraningrat)
Masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan. (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi)
Empat Unsur Masyarakat
Adanya manusia yang hidup bersama (dua atau lebih).
Bercampur untuk waktu yang relatif lama, yang menimbulkan
sistem komunikasi dan tata cara pergaulan lainnya.
Memiliki kesadaran sebagai satu kesatuan.
Merupakan sistem kehidupan bersama yang menimbulkan
kebudayaan.
TUJUAN SOSIOLOGI
Meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.
BEDA SOSIOLOGI DAN ILMU SOSIAL LAIN
Ilmu Ekonomi pada hakikatnya mempelajari usaha-usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas
persediaannya.
Ilmu Politik mempelajari suatu segi kehidupan masyarakat
yang menyangkut soal kekuasaan.
Psikologi Sosial, suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
pengalaman dan tingkah laku individu sebagaimana telah dipengaruhi atau
ditimbulkan oleh situasi-situasi sosial.
Ilmu Sejarah, terutama memperhatikan peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada masa silam.
BEDA SOSIOLOGI DAN ILMU SOSIAL LAIN
Antropologi, khususnya Antropologi Sosial, pada dasarnya
mempelajari tentang :
Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai
makhluk biologis.
Masalah sejarah terjadinya aneka warna bahasa-bahasa yang
diucapkan oleh manusia di seluruh dunia.
Masalah persebaran dan terjadinya aneka warna bahasa-bahasa
yang diucapkan oleh manusia di seluruh dunia.
Masalah perkembangan, persebaran, dan terjadinya aneka warna
kebudayaan manusia di seluruh dunia.
Masalah dasar-dasar kebudayaan manusia dalam kehidupan
masyarakat suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi, zaman sekarang
ini.
KEDUDUKAN SOSIOLOGI DGN ILMU LAINNYA
OBJEK SOSIOLOGI
Struktur sosial, adalah jalinan dari seluruh unsur-unsur
sosial.
Unsur-unsur sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial,
lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial.
Proses sosial, adalah pengaruh timbal-balik antara pelbagai
segi kehidupan bersama.
Perubahan sosial, adalah segala perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial seperti
nilai, sikap, dan sebagainya.
KEGUNAAN SOSIOLOGI
Untuk pekerjaan sosial, sosiologi memberikan gambaran/pengertian
tentang pelbagai problema sosial, asal-usul atau sumber terjadinya, prosesnya,
dan sebagainya. Dengan gambaran seperti ini maka dapat dicari cara-cara
pendekatan untuk mengatasi problema sosial secara tepat.
KEHIDUPAN SOSIAL
SUMBANGAN PEMIKIRAN
Istilah “Sociology.”
Hukum 3 Jenjang (hukum kemajuan manusia) :
Jenjang teologi
Mengacu pada hal-hal yang bersifat adikodrati.
Jenjang metafisik
Mengacu pada kekuatan metafisik atau abstrak
Jenjang positif
Mengacu pada hukum-hukum ilmiah (science)
Pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis.
Pembagian sosiologi :
Statika sosial (social static) :
Kajian terhadap tatanan sosial.
Dinamika sosial (dynamic social) :
Kajian terhadap kemajuan dan perubahan sosial.
SUMBANGAN PEMIKIRAN
Teori Kelas
Pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan :
Kelas borjuis (bourgeoisie) :
Menguasai alat produksi.
Kelas proletar :
Tidak memiliki alat produksi.
Kelas proletar dieksploitasi kelas borjuis sehingga
memunculkan perjuangan kelas
SUMBANGAN PEMIKIRAN
Hukum Evolusi Sosial.
Perkembangan organisma sosial dapat disamakan dengan
perkembangan organisma biologis.
Tahap perkembangan organisma sosial :
Tahap penggandaan (pertambahan).
Tahap kompleksifikasi.
Tahap pembagian (diferensiasi).
Tahap pengintegrasian.
SUMBANGAN PEMIKIRAN
Sosiologi mempelajari fakta-fakta sosial,
Metode mempelajari fakta sosial :
Dijelaskan dengan fakta sosial yang lain.
Pembagian kerja (differensiasi).
Penggunaan mesin memunculkan diferensiasi.
Solidaritas sosial
Mekanik dan organik
SUMBANGAN PEMIKIRAN
Sosiologi adalah ilmu yang memahami tindakan sosial.
Tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna
atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain.
Metode : penafsiran dan pemahaman (interpretative
understand-ing) atau istilah Jerman-nya “verstehen”.
POKOK-POKOK BAHASAN DALAM SOSIOLOGI
Fakta sosial (Emile Durkheim)
Tindakan sosial (Max Weber)
Masalah sosiologi (Peter L. Berger)
FAKTA SOSIAL
(Emile Durkheim)
Menurut Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berpikir
dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut.
Ciri-cirinya :
Berlaku umum (universal)
Bersifat memaksa (coersive)
Berada di luar individu (external)
Contoh :
Pendidikan anak
Sejak bayi seorang anak diwajibkan makan, minum, tidur pada
waktu tertentu, wajib taat, menjaga kebersihan, tenggang rasa.
Pembagian kerja (diferensiasi)
Dalam semua aspek kehidupan masyarakat terdapat spesialisasi
dan diferensiasi.
Bunuh diri (suicide)
Sesungguhnya bunuh diri disebabkan kekuatan yang berada di
luar individu atau bersumber pada masyarakat.
Bentuk-Bentuk Bunuh Diri
Egoistic Suicide
Terjadi manakala
ikatan individu kpd kelompoknya atau ikatan kelompok kpd individu sgt lemah.
Altruistic Suicide.
Terjadi akibat dr tingginya tingkat integrasi atau tingginya
rasa kebersamaan di dlm kelompok.
Anomic Suicide.
Konsekuensi dr adanya perubahan sosial yg disebabkan oleh
hancurnya berbagai aturan sosial di dlm kehidupan bermasyarakat.
Fatalistic Suicide
Terjadi akibat penerapan aturan yg sgt ketat. Jadi manakala
seseorg itu merasa sgt tertekan krn merasa terikat dgn aturan-aturan yg hrs
dijalani.
Cara Menjelaskan Fakta Sosial
Fakta sosial harus dijelaskan dalam hubungannya dengan fakta
sosial yang lain. Ini adalah asas pokok yang mutlak.
Contoh :
Mengapa orang bunuh diri ? Orang bunuh diri bisa dikarenakan
integrasi yang lemah di dalam masyarakat atau bisa juga karena integrasi yang
kuat.
Orang bunuh diri tidak dijelaskan dengan bunuh diri juga.
SOLIDARITAS SOSIAL
Solidaritas Mekanik
Pembagian kerja rendah.
Kesadaran kolektif kuat.
Hukum represif dominan.
Individualitas rendah.
Konsensus terhadap pola-pola normatif itu penting.
Keterlibatan komunitas dalam menghukum orang yang
menyimpang.
Saling ketergantungan rendah.
Bersifat primitif atau pedesaan.
Solidaritas Organik
Pembagian kerja tinggi.
Kesadaran kolektif lemah.
Hukum restitutif dominan.
Individualitas tinggi.
Konsensus pada nilai-nilai abstrak dan umum itu penting.
Badan-badan hukum sosial yang menghukum orang yang
menyimpang.
Saling ketergantungan tinggi.
Bersifat industrial atau perkotaan.
TINDAKAN SOSIAL
(Max Weber)
Tindakan sosial adalah tindakan individu sepanjang
tindakannya itu mempunyai makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan
kepada tindakan orang lain.
Sosiologi bertujuan memahami (versetehen) mengapa tindakan
sosial mempunyai arah dan akibat tertentu, sedangkan tiap tindakan mempunyai
makna subyektif bagi pelakunya.
Contoh :
Menyanyi di kamar mandi untuk menghilangkan rasa takut bukan
tindakan sosial, tapi menyanyi di kamar mandi dengan maksud menarik perhatian
orang lain merupakan tindakan sosial.
Bunuh diri karena tidak tahan menderita sebagai akibat
penyakit yang diderita sekian lama bukan tindakan sosial, tetapi bunuh diri
untuk menghukum suami yang menyeleweng atau karena malu telah melakukan
kesalahan merupakan tindakan sosial.
Tipe-Tipe Tindakan Sosial
Rasionalitas Instrumental (Zweckrationalität)
Pertimbangan dan pilihan yang sadar yang berhubungan dengan
tujuan dan alat yang digunakan untuk mencapainya.
Rasionalitas Berorientasi Nilai (Wertrationalität)
Alat-alat hanya merupakan obyek pertimbangan dan perhitungan
yang sadar; tujuan-tujuan sudah ada.
Tindakan Tradisional
Tindakan yang non rasional.
Perilaku karena kebiasaan, tanpa refleksi yang sadar atau
perencanaan.
Tindakan Afektif
Dominasi perasaan atau emosi, tanpa refleksi intelektual atau
perencanaan yang sadar.
Metode Mempelajari Tindakan Sosial
Metode untuk mempelajari tindakan sosial adalah melalui
penafsiran dan pemahaman (interpretative understanding) atau istilah Jermannya
“verstehen”.
Versetehen :
Suatu metode pendekatan yg berusaha utk mengerti makna yg
mendasari dan mengitari peristiwa sosial dan historis.
PERBEDAAN DURKHEIM DAN WEBER
MASALAH SOSIOLOGI
(Peter L. Berger)
Citra keliru yang melekat pada seorang sosiolog :
Seorang yang suka bekerja dengan orang lain, menolong orang
lain, melakukan sesuatu untuk orang lain.
Kegemaran menolong bukan ciri khas seorang sosiolog, meski
ada diantaranya yang mempunyai watak demikian.
Seorang teoritikus di bidang pekerja sosial.
Sosiolog berusaha untuk memahami dengan berpegang pada nilai
integritas ilmiah.
Seorang yang melakukan reformasi sosial (perekayasa sosial).
Seorang sosiolog berusaha memahami dengan berpegang pada
integritas ilmiah.
Seorang pengumpul data statistik mengenai perilaku manusia.
Data statistik menjadi sosiologi bila ditafsirkan secara
sosiologis.
Seorang yang memusatkan perhatiannya pada pengembangan
metodologi ilmiah untuk dipakai dalam memahami fenomena manusia.
Ahli sosiologi memikirkan metodologi tujuannya untuk
memahami masyarakat
Seorang pengamat yang menjaga jarak, seorang manipulator
manusia.
Ahli sosiologi bukan seorang pengamat tanpa keperdulian atau
manipulator tanpa hati nurani.
Tipe Ideal Seorang Sosiolog
Seorang ahli sosiologi bertujuan memahami masyarakat.
Tujuannya :
Bersifat teoritis (semata-mata memahami).
Mengikuti aturan ilmiah (pembuktian ilmiah).
Harus objektif (mengendalikan prasangka dan pilihan pribadi,
mengamati secara jernih, menghindari penilaian normatif)
Faktor Pendorong Seseorang Menjadi Ahli Sosiologi
Perhatian intensif, tak henti-henti, serta tanpa rasa malu
terhadap perilaku manusia.
Ini membawa seorang ahli sosiologi ke tempat yang mungkin
dihindari oleh orang lain.
Daya Tarik Sosiologi ?
Dalam proses mengungkap suatu realitas sosial seorang ahli
sosiologi menyingkapkan berbagai lapisan tabir, dan penyingkapan tiap helai
tabir menampilkan suatu realitas baru
yang tidak terduga sebelumnya.
Apa yang Menjadi
Masalah Sosiologi ?
Masalah yang menjadi pokok perhatian ahli sosiologi tidak
selalu harus terdiri atas apa yang dianggap oleh orang lain sebagai masalah.
Masalah sosiologi ≠ Masalah sosial.
Masalah sosial :
Suatu keadaan atau gejala yang dianggap oleh orang sebagai
masalah.
Masalah sosiologi :
Menyangkut pemahaman terhadap interaksi sosial.
Seorang ahli sosiologi dapat mempelajari perceraian, pelacuran, kejahatan, pencurian,
dsj (masalah sosial), juga dapat mempelajari keluarga yang bahagia,
keberhasilan seseorang dalam ekonomi, integrasi suatu kelompok, dsj (masalah
sosiologi).
Pentingnya Kajian Sosiologi
Sosiologi :
Ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia atau kelompok.
Para ahlinya disebut sosiolog
Sarjana sosiologi
Berkarir dibidang sosiologi.
PERAN SOSIOLOG
Sosiolog sebagai ahli riset.
Memimpin riset.
Meluruskan anggapan-anggapan keliru tentang perilaku sosial.
Membuat ramalan sosiologis.
Sosiolog sebagai konsultan kebijakan.
Memberi masukan pada setiap pengambilan kebijakan sosial.
Sambong, ye…..??
Sosiolog sebagai teknisi.
Sosiolog dapat terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan
program kegiatan masyarakat.
Sosiolog sebagai guru/pendidik.
Karir utama bagi sosiolog.
Sosiolog dan Kegiatan Sosial
Para sosiolog harus memperlihatkan hubungan diantara
nilai-nilai.
“Kalau ini yang diinginkan, maka ini yang harus dilakukan.”
Sebagai seorang pribadi, sosiolog boleh membuat pertimbangan
nilai; sebagai seorang ilmuwan, sosiolog harus bebas nilai.
PENGELOMPOKAN ILMU
(Prof. Dr. Harsya W. Bachtiar)
Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Science)
Untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di
alam semesta.
Contohnya : kimia, fisika, biologi, astronomi, mekanika,
kedokteran
Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)
Untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia.
Contoh : sosiologi, psikologi, politik, demografi, ekonomi,
hukum, dsb.
Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi
Contoh : seni dan filsafat.
PENGELOMPOKAN ILMU
(Herbert Spencer)
Ilmu murni (pure
science).
Ilmu yang dimaksud pengkajiannya hanya semata-mata
memperoleh prinsi-prinsip umum atau teori baru tanpa memperhatikan dampak
praktis dari ilmu itu sendiri, dengan kata lain ilmu untuk ilmu itu sendiri.
Ilmu terapan (applied science),
Ilmu yang dimaksudkan untuk diterapkan dalam kehidupan
paraktis di masyarakat.
PEMBAGIAN SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Sosiologi Murni (pure sociology)
Melakukan kajian dan pengembangan terhadap teori-teori sosiologi
guna kemajuan ilmu pengetahuan.
Sosiologi Terapan (applied sociology)
Menggunakan sosiologi guna penyelesaian masalah, khususnya
yang berkaitan dengan hubungan sosial.
Membandingkan Sosiologi Murni dan Terapan
Kontribusi Sosiologi Murni dan Terapan
Sosiologi Murni
Sebagian besar berkiprah di perguruan tinggi, membagi
pengetahuan tentang sosiologi kepada para mahasiswa.
Sosiologi terapan
Bekerja dalam berbagai bidang.
Beberapa Sosiolog Terapan
Leslie Green
Gelar diploma bidang sosiologi dari Shippenburg University.
Melakukan penelitian pemasaran di Vanderveer Group,
Philadelphia, Pennsylvania, USA
Membantu mengembangkan strategi yang mendorong dokter
memberikan obat tertentu.
Mengatur rapat.
Menetapkan moderator untuk diskusi.
Mengatur pembayaran untuk para dokter yang berpartisipasi
dalam penelitian.
Sambong lagi, ye….???
Stanley Capela
Memperoleh Magister dalam bidang sosiologi dari Fordham
University.
Bekerja sebagai sosiolog terapan pada HeartShare Human
Service di New York.
Mengevaluasi bagaimana program kanak-kanak sebenarnya
bekerja, bukan bagaimana program tersebut seharusnya bekerja.
Sambong lagi, ye….???
Laurie Banks
Meraih gelar Magister di bidang sosiologi dari Fordham
University.
Menganalisis statistik untuk New York City Health
Department.
Saat sedang menganalisis sertifikat kematian, ia mencatat
bahwa di suatu kawasan Polandia dijumpai angka kanker perut yang tinggi. Ia
memberitahu Centers for Disease Control, dan kemudian lembaga tersebut menindaklanjuti.
Maseh bersambong…..!!
Joice Miller Iutcovich
Doktor dalam bidang sosiologi dari Kent State University.
Presiden Keystone University Research Corporation di Erie
Pennsylvania.
Mantan Presiden Society for Applied Sociology.
Melakukan penelitian dan memberi konsultasi, terutama bagi
lembaga-lembaga pemerintah.
Mendesain suatu program pelatihan untuk para pelaku
perawatan anak .
Penelitian dan programnya meningkatkan kualitas perawatan
yang diberikan oleh Pennsylvania Department of Public Welfare. .
INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Individu :
Subjek yang melakukan sesuatu, subjek yang mempunyai
pikiran, subjek yang mempunyai kehendak, subjek yang mempunyai kebebasan,
subjek yang memberi arti (meaning) pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan
dan hasil tindakannya sendiri. (Robert M.Z. Lawang)
Singkatnya, individu adalah subjek yang bertindak (actor).
Subjek : semua keadaan yang berhubungan dengan dunia
internal manusia.
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat :
Suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas
sifatnya. (Peter L. Berger)
Keseluruhan kompleks : keseluruhan itu terdiri dari
bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
Bagian-bagian : hubungan sosial
Contoh : hubungan anak dan orang tua, hubungan yang muda
dengan yang tua, hubungan suami dan isteri, hubungan laki-laki dan perempuan, hubungan
atasan dan bawahan, hubungan lurah dan warganya, dll.
Masyarakat Menurut Beberapa Ahli
Masyarakat adalah jalinan hubungan sosial dan selalu
berubah. (Mac Iver dan Page)
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang dirumuskan dengan jelas. (Ralp Linton)
Masyarakat adalah kesatuan hidup makhluk-makhluk manusia
yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu. (Koentjaraningrat)
Masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan. (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi)
Empat Unsur Masyarakat
Adanya manusia yang hidup bersama (dua atau lebih) ada interaksi
Bercampur untuk waktu yang relatif lama, yang menimbulkan
sistem komunikasi dan tata cara pergaulan lainnya. ada
keteraturan
Memiliki kesadaran sebagai satu kesatuan
mengandung unsur bagian-bagian
Merupakan sistem kehidupan bersama yang menimbulkan
kebudayaan.
kebiasaan
PERBEDAAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Masyarakat
Memaksa
Umum
Eksternal / objektif
Individu
Bebas
Unik / khusus
Internal /subjektif
Interpretatif
HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Kenyataan subjektif dan objektif antara individu dan
masyarakat saling menentukan.
Artinya, yang satu tidak ada tanpa yang lain.
Contoh :
Dua orang remaja yang berpacaran. Semua kebiasaan yang
muncul dalam hubungan mereka baru berarti kalau mereka sama-sama
melaksanakannya. Misalnya sekali seminggu bertemu, sekali sehari saling
menelepon, dll. Semua itu kesepakatan mereka. Keduanya tidak dipaksa untuk
melaksanakannya. Kalau salah satu mengundurkan diri, maka hubungan itu bubar.
BEBERAPA PENDAPAT TENTANG HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Masyarakat yang menentukan individu (man in society)
Individu yang menentukan masyarakat (society in man)
Individu dan Masyarakat saling menentukan (man and society
mutually determine)
INDIVIDU DALAM MASYARAKAT (Man in Society)
Masyarakat memiliki realitas sendiri.
Masyarakat ada,
adanya di luar diri manusia.
Manusia berada di dalam masyarakat, ditempatkan di dalam
sektor-sektor khusus dalam sistem sosial.
Lokasi di mana manusia ada menentukan dan merumuskan lebih
dahulu hampir setiap hal yang dilakukan manusia.
Sebelum individu ada, masyarakat telah ada.
Tiga Pandangan Masyarakat sebagai Realitas
Holistis
Organisme
Kolektivisme
Pandangan HOLISTIS terhadap Hubungan Individu dan Masyarakat
Istilah HOLISME berasal dari bahasa Yunani, HOLOS yang
berarti keseluruhan.
Holisme memandang secara berlebihan terhadap totalitas
(keseluruhan), pada kesatuan kehidupan manusia dengan mengingkari adanya
perbedaan di antara manusia. Keseluruhan dipandang sebagai sesuatu hal yang
melebihi dari bagian-bagian.
Pandangan yang bersifat holistis ini tampak pada pandangan
Aguste Comte (1798 - 1853)
Masyarakat dilihat sebagai suatu kesatuan di mana dalam
bentuk dan arahnya tidak tergantung pada inisiatif bebas anggotanya, melainkan
pada proses spontan otomatis perkembangan akal budi manusia. Akal budi dan cara
orang berpikir berkembang dengan sendirinya. Prosesnya berlangsung secara
bertahap, merupakan proses alam yang tak terelakkan dan tak terhentikan.
Perkembangan ini dikuasal oleh hukum universal yang berlaku bagi semua orang di
manapun dan kapanpun
Pandangan ORGANISME terhadap Hubungan Individu dan
Masyarakat
Masyarakat itu berevolusi atau berkembang berdasarkan suatu
prinsip intrinsik di dalam dirinya sama seperti halnya dengan tiap-tiap
organisme atau makhluk hidup.
Prinsip perkembangan di atas berperan dengan lepas bebas
dari kesadaran dan kemauan anggota masyarakat.
Pandangan Herbert Spencer tentang Hubungan Individu dan
Masyarakat
Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami
pertumbuhan.
Disebabkan oleh pertambahan dalam ukurannya, maka struktur
tubuh sosial (social body) maupun tubuh organisme hidup (living body) itu
mengalami pertambahan pula,
Tiap bagian yang tumbuh memiliki fungsi dan tujuan tertentu.
Perubahan pada suatu bagian akan mengakibatkan perubahan
pada bagian lain dan pada akhirnya di dalam sistem secara keseluruhan.
Bagian-bagian tersebut, walau saling berkaitan, merupakan
suatu struktur-mikro yang dapat dipelajari secara terpisah.
Kesimpulan pendapat Spencer :
Masyarakat dipandang sebagai organisme hidup yang alamiah
dan deterministis (bebas).
Semua gejala sosial diterangkan berdasarkan hukum alam.
Manusia sebagai individu tidak bebas dalam menentukan arah
pertumbuhan masyarakat. Manusia sebagai individu justru ditentukan oleh
masyarakat dalam pertumbuhannya.
Masyarakat berdiri sendiri dan berkembang bebas dari kemauan
dan tanggung jawab anggotanya di bawah kuasa hukum alam.
Hubungan Individu dan Masyarakat menurut Pandangan
KOLEKTIVISME
Individu tidak mempunyai kebebasan, kebebasan pribadi
dibatasi oleh kelompok elite (kelompok atas yang berkuasa) dengan
mengatasnamakan rakyat banyak.
Konsep masyarakat kolektif ini diterapkan pada paham
totalitas di negara-negara komunis seperti RRC.
MASYARAKAT DALAM INDIVIDU (Society in Man)
Individualisme menjadi landasan pandangan ini.
Suatu paham yang menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu
kepentingan dan kebutuhan individu yang lebih penting dari pada kebutuhan dan
kepentingan masyarakat. Individu yang menentukan corak masyarakat yang
diinginkan. Masyarakat harus melayani kepentingan individu. Individu mempunyai
hak yang mutlak dan tidak boleh dirampas oleh masyarakat demi kepentingan umum.
Pandangan Individualisme juga disebut Atomisme.
Atomisme :
Hubungan antara individu itu seperti hubungan antar
atom-atom yang membentuk molekul-molekul. Oleh karena itu hubungan ini bersifat
lahiriah.
Bukan kesatuan yang penting tetapi keanekaragaman yang
penting dalam masyarakat.
Akar Paham Individualisme adalah Nominalisme
Nominalisme :
Suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa konsep-konsep
umum itu tidak mewakili realitas dari sesuatu hal.
Realitas itu individu. Realitas masyarakat itu ada karena
individu itu ada. Jika individu tidak ada maka masyarakat itu tidak ada.
Adanya individu tidak tergantung pada adanya masyarakat.
J.J. Rousseau dalam bukunya “Kontrak Sosial” mengungkapkan :
“Manusia itu dilahirkan merdeka, tetapi di mana-mana
dibelenggu”
Maksudnya :
Manusia itu bebas (merdeka) dan hidup pada lingkungan
sekitar dan sesamanya.
Masyarakat hanya merupakan suatu kumpulan atau jumlah orang
yang secara kebetulan saja berkumpul pada suatu tempat.
Masyarakat terbina karena orang-orang yang sebelumnya
kebetulan tidak berhubungan satu sama lain selanjutnya berhubungan disebabkan
oleh adanya suatu kebutuhan, sehingga masing-masing individu itu mengadakan
kontrak sosial untuk hidup bersama.
INDIVIDU DAN MASYARAKAT SALING MENENTUKAN
(Man and Society Mutually Determine)
Pandangan ini berdasarkan Paham Interaksionisme.
Masyarakat sebagai proses di mana manusia sendiri
mengusahakan kehidupan bersama menurut konsepsinya dengan bertanggung jawab
atas hasilnya.
Masyarakat bukan wadah melainkan aksi, yaitu social action.
Masyarakat terdiri dari sejumlah pengertian, perasaan,
sikap, dan tindakan, yang tidak terbilang banyaknya. Orang berkontak dan
berhubungan satu dengan yang lain menurut pola-pola sikap dan perilaku
tertentu,
INDIVIDU DAN…..
Hidup bermasyarakat adalah ciptaan dan usaha manusia
sendiri.
Hidup bermasyarakat yang diusahakan dan diciptakan sendiri,
bertujuan untuk memungkinkan perkembangannya sebagai manusia. Sebab tanpa
masyarakat tidak ada hidup individual yang manusiawi.
Manusia sekaligus membentuk dan dibentuk oleh hasil karyanya
sendiri, yaitu masyarakat.
Manusia tidak bebas dalam arti bahwa ia bebas memilih antara
hidup sendiri atau hidup berbagi dengan orang lain. Ia harus hidup berbagi agar
tidak hancur. Tetapi cara dan bentuk hidup berbagi itu ditentukannya dengan
bebas.
KEKHASAN SUDUT PANDANG SOSIOLOGI
SOSIOLOGI SEBAGAI CARA PANDANG
Sosiologi menawarkan suatu perspektif, suatu pandangan
mengenai dunia.
Perspektif sosiologis :
Sudut pandang yang berupa asumsi, nilai dan gagasan yang
digunakan oleh peneliti dalam melihat fenomena-fenomena sosial.
sambong…
Inti perspektif sosiologis :
Pertanyaan bagaimana kelompok mempengaruhi manusia,
khususnya bagaimana manusia dipengaruhi masyarakat (society).
Untuk mengetahui mengapa manusia melakukan apa yang mereka
lakukan, para sosiolog mempelajari lokasi sosial (social location), sudut-sudut
kehidupan yang ditempati manusia karena lokasi mereka dalam suatu masyarakat.
CARA PANDANG SOSIOLOGI
Melihat hal-hal yang umum di dalam hal-hal yang khusus
(melihat tembus).
Melihat sesuatu yang asing di dalam hal-hal yang sudah biasa
(melihat dibalik).
Individualitas dalam konteks sosial.
MELIHAT TEMBUS
Karakteristik dari perspektif sosiologi adalah: “melihat
umum di dalam khusus”, yaitu mengidentifikasi pola-pola umum di dalam tingkah
laku khusus dari individu-individu (Peter L. Berger).
Mengingat bahwa masing-masing individu adalah khusus (unik)
maka sosiolog mengenali tingkah laku masyarakat dalam bentuk yang berbeda-beda
sesuai dengan katagori dari kelompok individu yang diamati
Anak-anak dibandingkan dengan orang tua.
Kelompok perempuan dengan laki-laki,
Kelompok kaya dengan kelompok miskin.
sambong, way…..
Kalau kita memulai berpikir secara sosiologi, maka kita
harus mulai dengan menyadari bahwa kategori umum dari masyarakat yang kita
amati akan membentuk atau mengarahkan pengalaman hidup dari individu-individu
dimana mereka berada.
Sebagai contoh :
Perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa tidak hanya dari
bentuk fisiknya namun dari seberapa jauh tingkah lakunya sudah dipengaruhi oleh
pengalaman masyarakat di dalam bertingkah laku. Anak-anak seringkali menerima,
pemberian seseorang dengan tangan kiri atau kanan namun orang dewasa akan
selalu menerima pemberian seseorang dengan tangan kanan (Indonesia).
Agama : a, b, c, d, e
Politik : a, b, c,
f, g
Hukum :
a, b, c, h, i
Ekonomi :
a, b, c, j, k
MELIHAT DIBALIK
Melihat dibalik adalah salah satu cara pandang sosiologi
dengan melihat sesuatu yang asing di dalam hal-hal yang sudah biasa.
Usaha untuk melihat sesuatu yang asing dalam sosiologi tidak
berarti bahwa sosiolog selalu memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang
bersifat aneh atau ganjil (bizarre) dalam masyarakat.
Namun yang dimaksud adalah didasarkan kepada suatu ide bahwa
hal-hal yang biasa (familiar) dalam tingkah laku manusia adalah sangat
sederhana yaitu menyangkut apa yang diputuskan manusia untuk melakukan sesuatu
yang disukai. Di sini tindakan tersebut dapat menimbulkan wacana yang dianggap
asing (strange) dalam petunjuk masyarakat (society) tentang cara kita berpikir
dan bertindak.
sambong lagi…..
Contoh :
Alasan seseorang untuk masuk sekolah adalah bermacam-macam
dan menyangkut hal-hal yang biasa seperti untuk memperoleh kekayaan, memperoleh
ijasah untuk dapat pekerjaan, dan alasan-alasan lain. Namun untuk kelompok
tertentu mereka masuk sekolah karena sekedar mencari pacar atau pasangan.
INDIVIDUALITAS DALAM KONTEKS SOSIAL
Perspektif sosiologi seringkali menantang suatu common sense
dengan mengungkapkan bahwa tingkah laku manusia bukanlah bersifat
individualistik seperti yang seringkali kita pikirkan (duga).
Tingkah laku individu tersebut seringkali menyangkal
individualistiknya masing-masing. Bahkan dalam kondisi yang berat dan
menyakitkan seringkali tingkah laku manusia akan disesuaikan dengan pola-pola
sosial masyarakat.
sambong lagi, ye…..
Contoh :
Hasil studi tentang bunuh diri. Di sini tindakan bunuh diri
adalah sesuatu yang sangat personal dan diduga sangat individualistik. Dalam
kenyataannya diperoleh fakta bahwa kondisi masyarakat yang ada di sekitarnya
menjadi penentu di dalam jumlah dan motivasi bunuh diri.
IMAJINASI SOSIOLOGIS
(SOCIOLOGICAL IMAGINATION)
Istilah imajinasi sosiologis (socilogical imagination)
dipopulerkan oleh C. Wright Mills yang dimaksudkan untuk membantu agar manusia
tidak menyalahkan diri sendiri atas segala masalah yang dihadapi dan lebih
memahami keadaan.
sambong lagi……
Menurut Mills, “imajinasi sosiologis memungkinkan kita untuk
menangkap hubungan antara sejarah dan biografi.”
Maksud Mills dengan sejarah adalah :
Bahwa setiap masyarakat terletak dalam suatu arus peristiwa
yang luas. Oleh sebab itu, setiap masyarakat mempunyai ciri khusus, seperti
peran yang pantas bagi laki-laki dan perempuan.
Sementara, yang dimaksud dengan biografi adalah :
Pengalaman khas individu. Singkatnya, manusia melakukan apa
yang mereka lakukan bukan karena mekanisme internal yang mereka warisi, seperti
naluri.
maseh sambong…..
Pengaruh eksternal, misalnya pengalaman, menjadi bagian dari
pikiran dan motivasi kita.
Masyarakat di mana kita tumbuh dan lingkungan sekitar
tersebut merupakan inti dari apa yang kita lakukan dan pikirkan.
SOSIALISASI
WHAT’S SOCIALIZATION ?
Ada perbedaan antara manusia dengan makhluk lain yaitu
makhluk lain berperilaku menggunakan naluri (instink) sedangkan manusia melalui
budaya
Pengertian
Menurut Kimball Young
Sosialisasi adalah hubungan interaktif yang dengannya
seseorang mempelajari keperluan-keperluan sosial dan kultural, yang menjadikan
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Sosiologi
Sosialisasi adalah belajar untuk menyesuaikan diri dengan
mores (tata kelakuan), folkways (kebiasaan), tradisi, dan kecakapan-kecakapan
kelompok.
Menurut Psikologi
Sosialisasi adalah suatu hal yang mencakup
kebiasaan-kebiasaan, perangai-perangai, ide-ide, sikap, dan nilai.
Dilanjooouut….
Dalam Arti Sempit
Sosialisasi adalah proses bayi atau anak menempatkan dirinya
dalam tata cara/ragam budaya masyarakatnya (tuntutan-tuntutan sosiokultural
keluarga dan kelompok-kelompok lainnya)
Menurut Peter L. Berger
Sosialisasi sebagai proses melalui mana seorang anak belajar
menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
Sosialisasi dimulai dengan tahap persiapan (Preparatory
Stage) :
Individu dipersiapkan dengan dibekali nilai dan norma yang
berlaku.
Individu yang berperan relatif terbatas.
Tahap meniru (Play Stage) :
Tahap menirukan tanpa paham apa yang ditiru
Biasa dilakukan oleh anak kecil (prasekolah)
Interaksi masih sangat terbatas (keluarga)
Tahap siap bertindak (Game Stage) :
Anak sudah memahami peranannya dan juga peran orang lain
Peran yang dijalankan masih terbatas
Biasa dilakukan oleh anak yang mulai masuk pendidikan di
luar keluarga (sekolah/masyarakat)
Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Other) :
Tahap dimana seseorang sudah mampu memahami peran dirinya
dan orang lain yang kompleks (multiperan)
Mampu beradaptasi dalam kondisi dan hubungan sosial yang
semakin kompleks
Tahap sosialisasi yang paripurna Biasa dilakukan oleh orang
dewasa
Teori Sosialisasi Charles H.Cooley
Teori ini berkenaan dengan konsep diri (self-concept)
Seseorang berkembang melalui interaksi dengan orang lain
yang dinamakan Cooley sebagai looking-glass self
Lanjot, ye…?
Looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap:
Seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain
terhadapnya
Seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain
terhadap penampilannya
Seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya
sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu
Tujuan Sosialisasi
Menunjukkan dan meng-ajarkan dasar-dasar kehi-dupan
bermasyarakat.
Mengajarkan keterampilan-keterampilan atau teknik-teknik
bertahan hidup.
Mengajarkan kepada indi-vidu tentang peran yang harus
dilakukan dalam hidup bermasyarakat.
Memberikan identitas sosial kepada anggota masyarakat.
Cara Bersosialisasi dengan Baik
Individu harus memahami apa yang diharapkan masyarakat dari
dirinya.
Individu harus mengembangkan kemampuan untuk dapat memenuhi
peran yang diharapkan.
Individu mengembangkan keinginan untuk berperilaku konform.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
Kematangan Fisik Seseorang
Berkaitan dengan usia.
Diperlukan untuk mensosialisasikan cara-cara berbahasa dan
keterampilan dasar.
Lingkungan atau Sarana Sosialisasi
Interaksi sesama
Bahasa
Kasih sayang
Keinginan yang kuat
Manusia tidak akan dapat berinteraksi dengan orang lain
Beberapa kasus pada anak ditemukan:
Anak-anak tidak berperilaku sebagai manusia
Mereka tidak dapat berpakaian, BAB dan BAK dengan tertib dan
tidak dapat berbicara
Tidak dapat makan sendiri/mengunyah, tidak dapat tertawa
atau menangis
Cenderung meninggal pada usia yang relatif muda. Mengapa ?
Agen Sosialisasi
Keluarga
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama
adalah keluarga
Pola keluarga luas akan berbeda dengan pola keluarga inti
Biasanya terjadi pada tahap awal (play stage)
Orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam
sosialisasi
Teman Bermain
Sosialisasi terjadi pada hubungan yang sederajat
Tahap Kedua (game stage) biasanya sudah mulai terjadi lewat
teman bermain iniSekolah
Dipelajari peranan baru yang tidak didapat di keluarga
ataupun teman bermain
Sekolah merupakan suatu jenjang peralihan dari keluarga ke
masyarakat
Menurut Robert Drebeen, disamping membaca, menulis dan
berhitung anak di sekolah akan belajar :
Aturan mengenai kemandirian (independence)
Prestasi (achievement)
Universalisme (universalism)
Spesifisitas (Specificity)
Lingkungan Kerja
Seseorang berinteraksi dengan teman sekerja, pimpinan, dan
relasi bisnis.
Melahirkan peranan seseorang sesuai jabatan atau kedudukannya.
Media Massa
Pesan-pesan yang ditayangkan media massa dapat mengarahkan
khalayak ke perilaku prososial maupun antisosial
Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa lamanya
menonton televisi melebihi lamanya aktifitas belajar
Acara televisi yang mengandung kekerasan dapat menampilkan
perilaku keras dan agresif
Kesepadanan Pasar Agen Sosialisasi Berlainan
Dalam kehidupan masyarakat seringkali ditemukan banyaknya
agen sosialisasi yang berbeda, baik antara keluarga, teman bermain, sekolah dan
media massa
Semakin sepadan diantara agen sosialisasi maka sosialisasi
akan semakin lancar
Hasil penelitian
mengemukakan bahwa pola sosialisasi di Amerika cenderung menghasilkan
perilaku antisosial karena peran orangtua/keluarga yang semakin menurun
Tipe Sosialisasi
Sosialisasi Formal
Sosialisasi yang terjadi melalui lembaga-lembaga yang
berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara.
Contoh : lembaga pendidikan, militer, dll.
Sosialisasi Informal
Sosialisasi yang terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan
yang bersifat kekeluargaan
Seperti : teman, sahabat, keluarga, angota klub, dst.
Sosialisasi Primer dan Sekunder
Sosialisasi Primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani
individu semasa kecil, melalui mana ia menjadi anggota masyarakat
Contoh: Keluarga dan Masyarakat
Sosialisasi Sekunder adalah proses berikutnya yang
memperkenalkan individu yang telah disosialisasi ke dalam sektor baru dari
dunia obyektif masyarakatnya
Contoh: Pendidikan Militer, LP
Sambongan….
Bentuk Sosialisasi Sekunder : Resosialisasi dan Anticipatory
Socialization
Resosialisasi biasanya diawali dengan desosialisasi yang
kemudian mengalami proses yang dinamakan total institutions
Anticipatory socialization, yaitu suatu bentuk sosialisasi
yang mempersiapkan seseorang untuk peranan yang baru.
Pola-Pola Sosialisasi
Repressive Socialization (sosialisasi dengan cara represif),
sosialisasi yang menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan.
Ciri-cirinya :
Penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan.
Penekanan pada kepatuhan anak pada orang tua.
Komunikasi yang bersifat satu arah, non-verbal, dan berisi
perintah.
Penekanan sosialisasi pada orang tua dan pada keinginan
orang tua.
Peranan kelurga sebagai significant others.
Maseh terooosss…..
Participatory Socialization (sosialisasi dengan cara
partisipasi), sosialisasi yang di dalamnya anak diberi imbalan mana kala
berperilaku baik.
INTERAKSI SOSIAL
Proses sosial :
Cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan dan
kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah
ada.
Dengan kata lain, proses sosial diartikan sebagai pengaruh
timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama.
Misalnya : pengaruh mempengaruhi antara sosial dengan
politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dan seterusnya.
Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan
seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari
masyarakat atau gerak masyarakat.
Pembahasan mengenai proses sosial yang mencakup ruang
lingkup yang luas merupakan serangkaian studi sosiologi pada tingkat lanjutan.
Untuk keperluan mata pelajaran Pengantar Sosiologi,
pembahasan akan dibatasi hanya pada bentuk-bentuk interaksi sosial.
PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial ialah suatu hubungan antara dua orang atau
lebih, sehingga kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain, dan sebaliknya. (Bonner)
Interaksi sosial ialah kontak timbal balik antara dua orang
atau lebih. (Kimball Young)
Menurut Psikologi Tingkah Laku (Behavioristic Psychology), interaksi
sosial berisikan saling perangsangan dan pereaksian antara kedua belah pihak
individu.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia (Gillin dan Gillin).
HAKEKAT INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik (sosial)
berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara
individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.
CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL
Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol
atau lambang.
Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa
kini, dan masa yang akan datang.
Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari
interaksi tersebut.
SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
KONTAK SOSIAL
Kontak sosial tidak selalu terjadi melalui hubungan fisik,
sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya,
misalnya bicara melalui telepon, radio, surat, dan lain sejenisnya. Oleh karena
itu hubungan fisik tidak menjadi syarat terjadinya kontak.
KOMUNIKASI
Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling
menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan
perasaan-perasaan yang disampaikan.
SYARAT TERJADINYA KOMUNIKASI
Ada KOMUNIKATOR
Pengirim pesan
Ada KOMUNIKAN
Penerima pesan
Ada PESAN
Materi yang disampaikan
Ada MEDIA
Sarana penyampai pesan
Ada EFEK/TANGGAPAN
Akibat yang timbul dari pesan
PROSES KOMUNIKASI
3 TAHAP PENTING DALAM PROSES KOMUNIKASI
ENCODING
Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan
dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Komunikator harus memilih
kata, istilah, kalimat, atau gambar yang mudah dipahami oleh komunikan.
Komunikator harus menghindari kode-kode yang membingungkan komunikan.
PENYAMPAIAN
Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan
dalam bentuk gambar dan kalimat disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan,
tulisan, dan gabungan dari keduanya.
DECODING
Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami
kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.
Suatu kontak dapat terjadi tanpa adanya komunikasi.
Contoh : Orang bicara bahasa Minang kepada orang yang hanya
mengerti bahasa Jawa.
Dalam kasus tersebut kontak sosial sudah terjadi, tetapi
mereka tidak berkomunikasi sebab salah satu peserta komunikasi tidak bisa
memahami apa yang ingin disampaikan oleh yang lain.
Dengan demikian, suatu kontak tanpa adanya komunikasi tidak
memiliki arti apa-apa dalam sebuah interaksi sosial.
PENDEKATAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK
KATA “SIMBOLIK” MENGACU PADA PENGGUNAAN SIMBOL-SIMBOL DALAM
INTERAKSI. SIMBOL ADALAH SESUATU YANG DIBERI NILAI DAN MAKNA OLEH PENGGUNANYA.
DENGAN DEMIKIAN, SIMBOL YANG SAMA DAPAT MEMILIKI MAKNA YANG BERBEDA-BEDA BAGI
SETIAP ORANG.
MISALNYA WARNA PUTIH BISA DIARTIKAN SEBAGAI PERNYATAAN
MENYERAH DALAM PERANG ATAU BISA DIARTIKAN SUCI.
FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL
IMITASI
Imitasi merupakan proses sosial yang dilakukan individu
dalam meniru perilaku dan nilai-nilai yang telah dianut oleh individu lain.
Imitasi tidak berlangsung secara otomatis melainkan
dipengaruhi sikap menerima dan mengagumi terhadap apa yang ditiru.
Sebagai sebuah proses sosial, imitasi bisa positif atau
negatif.
SUGESTI
Sugesti adalah pendapat, saran, pandangan atau sikap yang
diberikan seseorang kepada orang lain dan diterima tanpa adanya daya kritik.
Sugesti memberikan pengaruh psikis, baik yang datang dari
diri sendiri, maupun dari orang lain, yang umumnya diterima tanpa adanya kritik
dari individu yang bersangkutan.
Sugesti biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berwibawa
dan berpengaruh besar di lingkungan sosialnya, dari kelompok besar terhadap
kelompok kecil, ataupun dari orang dewasa terhadap anak-anak.
Contoh : dokter terhadap pasien, iklan.
IDENTIFIKASI
Identifikasi merupakan suatu kecenderungan atau keinginan
individu untuk menjadi sama dengan individu lainnya.
Salah satu syaratnya adalah kedekatan hubungan antar
individu yang terlibat.
Orang melakukan proses identifikasi karena seringkali
memerlukan tipe ideal tertentu dalam hidupnya.
SIMPATI
Simpati merupakan proses ketika seseorang merasa tertarik
kepada pihak lain.
Dalam proses ini, perasaan memegang peranan penting.
Dalam simpati orang merasa tertarik pada orang lain
seakan-akan berlangsung dengan sendirinya.
Contoh : ketika menjenguk orang sakit, membantu korban
bencana.
EMPATI
Empati adalah kecenderungan untuk ikut merasakan segala
sesuatu yang sedang dirasakan orang lain (feeling with another person).
Ketika ada teman yang sedang bersedih, kita berusaha
menghiburnya dan ikut merasakan kesedihan yang dialaminya.
MACAM-MACAM INTERAKSI SOSIAL
Berdasarkan Subyeknya.
Bedasarkan Caranya
3. Berdasarkan Bentuknya
Interaksi Sosial Asosiatif :
Interaksi yang mengarah pada kerjasama dan persatuan antar individu dalam kehidupan
masyarakat.
Terdiri dari asimilasi, kerjasama, dan akomodasi.
Interaksi Sosial Disosiatif :
Interaksi yang mengarah pada perpecahan antar individu dalam
kedidupan masyarakat.
Terdiri dari persaingan / kompetisi, pertentangan / konflik,
dan kontravensi.
KERJA SAMA
(COOPERATION)
Kerjasama
Dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara
orang-perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama.
J.L. Gillin dan J.P. Gillin membedakan kerja sama atas :
Kerja sama spontan (spontaneous cooperation).
Serta merta.
Kerja sama langsung (directed cooperation).
Hasil dari perintah atasan atau penguasa.
Kerja sama kontrak (contractual cooperation).
Atas dasar tertentu.
Kerja sama tradisional (traditional cooperation).
Bagian atau unsur dari sistem sosial.
Bentuk Kerja Sama
Kerukunan
Gotong royong, tolong menolong.
Bargaining
Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa.
Ko-optasi (Co-optation)
Penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau
pelaksanaan aktivitas politik suatu organisasi.
Koalisi (Coalition)
Kerja sama dua organisasi atau lebih untuk mencapai tujuan
yang sama. Contoh : koalisi partai politik.
Joint-venture
Kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
AKOMODASI
(ACCOMODATION)
Akomodasi
Suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghan-curkan pihak lawan, sehingga lawan tidak kehilangan kepri-badiannya.
Tujuan Akomodasi
Untuk mengurangi pertentang antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
atau secara temporer.
Untuk memungkinkan terjadinya kerjasama.
Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah.
Bentuk-Bentuk Akomodasi
Paksaan (Coercion).
Kompromi (Compromise).
Arbitrase (Arbitration).
Mediasi (Mediation).
Konsiliasi (Conciliation).
Toleransi (Toleration).
Stalemate.
Pengadilan (Adjudication).
Hasil-Hasil Akomodasi
Menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten
yang akan melahirkan pertentangan baru.
Menekan oposisi.
Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda.
Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakat-an agar sesuai dengan
keadaan baru atau keadaan yang berubah.
Perubahan-perubahan dalam kedudukan.
Membuka jalan ke arah asimilasi.
ASIMILASI
(ASSIMILATION)
Asimilasi
Suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha
mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau
kelompok-kelompok dan juga meliputi usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,
sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Proses Asimilasi timbul bila ada :
Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
Orang-perorangan sebagai warga kelompok saling bergaul
secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama.
Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia
tersebut masinh-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
Faktor yang Mempermudah Asimilasi
Toleransi.
Kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
Perkawinan campuran (amalgamation).
Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor Penghalang Asimilasi
Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang
dihadapi.
Perasaan bahwa kebudayaan yang satu lebih tinggi dari pada
kebudayaan yang lain.
Dalam keadaan tertentu, perbedaan warna kulit, perbedaan
ciri badaniah dapat jadi penghambat.
In group feeling yang kuat.
Golongan minoritas mengalami gangguan.
Perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi.
PERSAINGAN
(COMPETITION)
Persaingan
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok-kelompok
manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang
pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun
kelompok) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
Dua Tipe Umum Persaingan
Bersifat Pribadi.
Yaitu orang-perorangan atau individu secara langsung
bersaing untuk, misalnya, memperoleh kedudukan tertentu di dalam suatu
organisasi. Tipe ini dinamakan juga rivalry.
Bersifat tidak Pribadi.
Yaitu yang langsung bersaing adalah kelompok. Misalnya dua
perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.
Beberapa Bentuk Persaingan
Bentuk Lain Persaingan
Fungsi Persaingan
Menyalurkan keinginan-keinginan individu atau kelompok yang
bersifat kompetitif.
Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan, serta
nilai-nilai yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian, tersalurkan dengan
baik oleh mereka yang bersaing.
Merupakan alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan
sosial.
Sebagai alat untuk menyaring para warga “fungsional” yang
akhirnya akan menghasilkan pembagian kerja yang efektif.
Faktor yang Berkaitan dengan Hasil Persaingan
PERTIKAIAN
(CONFLICT)
Pertikaian :
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai
dengan ancaman dan/atau kekerasan.
Sebab-sebab Pertikaian
Bentuk-Bentuk Pertikaian
Pertentangan Pribadi.
Pertentangan Rasial.
Pertentangan antara Kelas-Kelas Sosial.
Pertentangan Politik.
Pertentangan yang bersifat Internasional.
Akibat dari Pertikaian
Tambahnya solidaritas in-group.
Goyah dan retaknya persatuan.
Perubahan kepribadian pada individu.
Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
KONTRAVENSI
(CONTRAVENTION)
Kontravensi :
Suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan
pertentangan atau pertikaian.
Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik
secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang ditujukan terhadap
perorangan, kelompok, atau unsur kebudayaan tertentu.
Bentuk-Bentuk Kontravensi
(Leopold von Wiese dan Howard Becker)
Kontravensi Umum (General Contravention).
Penolakan, keengganan, perlawanan, menghalang-halangi,
protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan dan mengacaukan rencana pihak
lain, dst.
Kontravensi Sederhana (Medial Contravention).
Menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki
melalui selebaran, mencerca, memfitnah, melempar beban pembuktian kepada pihak
lain, dst.
Kontravensi Intensif (Intencive Contravention).
Penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan pihak-pihak
lain, dst.
Kontravensi Rahasia.
Mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianat, dst.
Kontravensi Taktis.
Mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain
(spt dalam kampanye parpol), memaksa pihak lain menyesuaikan diri (conformity)
dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst.
Tipe-Tipe Umum Kontravensi
(Leopold von Wiese dan Howard Becker)
Kontravensi Generasi Masyarakat.
Keragu-raguan anak terhadap pendirian orang tua yang
dianggap kuno, kolot, dsb.
Kontravensi Seksual.
Keragu-raguan wanita terhadap posisinya dalam keluarga,
kesempatan kerja, dsb.
Kontravensi Parlementer.
Hubungan antara golongan mayoritas dengan minoritas dalam
masyarakat, spt di lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.
Tipe-Tipe Lain Kontravensi
Kontravensi antar Masyarakat Setempat (community).
Kontravensi antar masyarakat setempat yang berlainan
(intracommunity struggle).
Kontravensi antara golongan-golongan dalam satu masyarakat
setempat (intercommunity struggle).
Antagonisme Keagamaan.
Kontravensi Intelektual.
Meninggikan diri dari yang berpendidikan tinggi terhadap
yang berpendidikan lebih rendah, menganggap rendah mutu lulusan perguruan
tinggi tertentu, dst.
Oposisi Moral.
Berprasangka terhadap taraf kebudayaan tertentu, termasuk
dalam sistem nilai yang menyangkut bidang moral.
KAITAN INTERAKSI DAN PROSES SOSIAL
Interaksi sosial pada hakikatnya merupakan proses sosial.
Tanpa interaksi sosial, proses sosial tidak akan terjadi.
Interaksi sosial dan proses sosial selalu mewarnai kehidupan
individu-individu dalam masyarakat.
KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari bahasa :
Sanskerta :“buddhayah”, bentuk jamak dari“budhi” (akal)
Kebudayaan : segala hal yang bersangkutan dengan akal.
Inggris :“culture”, dari bahasa Latin “colore” yang berarti
“mengolah atau mengerjakan”.
Culture : segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah
dan merubah alam.
DEFINISI KEBUDAYAAN
E.B. Tylor.
Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan
kecakapan-kecakapan, serta kebiasaan-kebiasaan lainnya yang
diperoleh/dihasilkan manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi.
Kebudayaan adalah semua hasil karya dari cipta, rasa, dan
karsa masyarakat.
Karya : menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau
kebudayaan jasmaniah (material culture).
Rasa : meliputi jiwa
manusia, mewujudkan kaidah-kaidah dan
nilai-nilai sosial. Seperti agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan
lain-lain.
Cipta : kemampuan
mental, kemampuan berpikir. Menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Karsa : penguasaan karya, rasa, dan cipta.
Segi Materil dan Segi Spiritual dalam Kehidupan Manusia
Segi materil.
Karya : kemampuan manusia untuk menghasilkan benda-benda
maupun lain-lainnya yang berwujud benda.
Segi spiritual.
Cipta : menghasilkan ilmu pengetahuan. (Logika)
Karsa : menghasilkan kaidah, kepercayaan, kesusilaan,
kesopanan, dan hukum. (Etika)
Rasa : menghasilkan keindahan. (Estetika)
JENIS-JENIS KEBUDAYAAN
Kebudayaan Material (Material Culture).
Wujud kebudayaan berupa benda-benda konkret sebagai hasil
karya manusia seperti rumah, mobil, candi, jam, benda-benda hasil teknologi,
dan sebagainya.
Kebudayaan Non-Material (Spiritual or Immaterial Culture).
Wujud kebudayaan yang tidak berupa benda-benda konkret, yang
merupakan hasil cipta dan rasa manusia, seperti :
Hasil cipta :
filsafat, ilmu pengetahuan (murni maupun terapan).
Hasil rasa :
nilai-nilai, norma-norma (religi, ideologi, kebatinan, kesenian, dan lainnya
yang sejenis).
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur kebudayaan yang pokok disebut “cultural
universals”. C. Kluckholn menye-butkan
ada 7 unsur umum kebudayaan :
Peralatan dan per-lengkapan hidup.
Mata pencaharian dan sistem ekonomi.
Sistem kemasyara-katan.
Bahasa.
Kesenian.
Sistem pengetahuan.
Religi.
Penjabaran Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Ralph Linton “Cultural Universal” dapat dijabarkan
ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil.
Unsur Kebudayaan dari yang terbesar (pokok) sampai yang
terkecil :
a. Cultural Universals
: Mata pencaharian (contoh Masyarakat Primitif).
b. Cultural Activities
: Hidup dengan Berburu.
c. Trait Complexes : Berburu dengan Panah.
d. Traits : Anak panah, Busur, Wadah panah.
e. Items : Mata panah, Tangkai panah, bulu anak
panah.
UNSUR-UNSUR NORMATIF KEBUDAYAAN
Menyangkut penilaian (Valuational Elements).
Berhubungan dengan apa yang seharusnya (Precriptive
Elements).
Menyangkut kepercayaan (Cognitive Elements).
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Kebudayaan merupakan sesuatu yang “super organik” (berada di
atas organisme), artinya kebudayaan turun-temurun dari generasi ke generasi
tetap hidup terus meskipun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat itu
senantiasa silih berganti karena kematian atau kelahiran. (Herskovits)
KEBUDAYAAN DAN KEBIASAAN
Kebudayaan :
mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat,
menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain.
Kebiasaan :
merupakan suatu perilaku pribadi, artinya bahwa kebiasaan orang-perorang itu
berbeda dari peri kebiasaan orang lain, walaupun misalnya mereka hidup dalam
satu rumah.
Tiga Arti Kebiasaan
(Ferdinand Tonnies)
Dalam arti yang menunjuk pada suatu kenyataan yang bersifat
objektif.
Dalam arti bahwa kebiasaan tersebut dijadikan kaidah bagi
seseorang, norma mana diciptakannya untuk dirinya sendiri.
Sebagai perwujudan kemauan atau keinginan seseorang untuk
berbuat sesuatu.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau
abstraksi perilaku manusia.
Pengertian Kepribadian
Kepribadian : organisasi (himpunan) dari sikap-sikap
(predispositions) yang dialami seseorang sebagai latar belakang dari
perilakunya. (Theodore W. Neocomb)
Kepribadian : organisasi dinamis dari sistem psikofisik
seseorang yang menentukannya dalam mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan
secara khas. (Allport)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
• Faktor
Biologis.
• Faktor
Psikologis.
• Faktor
Sosiologis.
• Faktor
Budaya.
• Faktor
Lingkungan Alam.
• Faktor
Kebudayaan Khusus
Institusi Sosial
Tiga istilah yg biasa digunakan utk menerjemahkan “Social
Institution”.
Bangunan Sosial, sbg terjemahan langsung istilah aslinya dr
bhs Jerman yaitu Die Soziale Gebilde, yg menunjuk pd bentuk dan susunannya,
atau lebih menunjuk pd wujud luarnya.
Pranata Sosial, sbg suatu sistem tata kelakuan dan hub yg
berpusat pd aktivitas-aktivitas utk memenuhi kompleks-kompleks khusus dlm
kehidupan bermasyarakat. Istilah ini menunjuk pd sistem penataan di dlmnya.
(Koentjaraningrat)
Lembaga Sosial ialah semua norma dr sgl tingkatan yg
berkisar pd suatu keperluan pokok dlm kehidupan masy, misalnya lembaga
pendidikan, ekonomi, politik, hukum, dsb. Istilah ini lbh menunjuk pd bentuk
wadah serta norma yg terkandung di dlmnya. (Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi)
INSTITUSI SOSIAL MENURUT BEBERAPA AHLI
Institusi sosial sbg tata cara atau prosedur yg tlh
diciptakan utk mengatur hub antar manusia yg berkelompok dlm suatu kelompok
kemasyarakatan yg dinamakan asosiasi. (Robert Mac Iver dan Charles H. Page)
Institusi sosial sbg suatu jaringan proses-proses hub antar
manusia dan antar kelompok manusia yg berfungsi utk memelihara hub-hub tsb
serta pola-polanya, sesuai dgn kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya.
(Leopold von Wiese dan Howard Becker)
Institusi sosial sbg perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan
kebudayaan, bersifat kekal serta bertujuan utk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat. (William Graham Sumner)
Institusi sosial sbg suatu hubungan sosial yg terorganisir
yg memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur yang sama dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu dlm masyarakat (Paul B. Horton dan Chester
L. Hunt).
Institusi sosial sbg seperangkat jaringan proses-proses
hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia yg berfungsi utk memelihara
hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dgn
kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya (Soerjono Soekanto).
Kesimpulan
Institusi sosial merupakan seperangkat norma dan nilai yg
muncul dr hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia, yg berfungsi
mengatur hubungan manusia dlm upaya memenuhi kebutuhannya.
Contoh :
Sekolah sbg institusi sosial budaya, utk menjalankan
fungsinya mempunyai aturan-aturan. Setiap orang hrs berperilaku sesuai dgn
aturan-aturan tertentu sehingga proses pendidikan berjalan dgn baik.
Begitu juga perbankan, mempunyai aturan sendiri, setiap
karyawan hrs berperilaku sesuai dgn aturan yg berlaku.
Institusi sosial menunjuk pd pola perilaku yg sdh pasti :
Sistem norma, tata kelakuan, dan peralatan, serta sistem
sosial manusia yg melakukan.
Cara terorganisasi utk melakukan sesuatu.
Pola yg sdh pasti mengenai tingkah laku manusia.
Institusi dan Asosiasi
Institusi (institution) mrpkn sistem peraturan. Melayani
kepentingan umum.
Asosiasi (association) ialah kelompok yg berstruktur dan
bertindak menurut peraturan-peraturan tsb. Melayani kepentingan-kepentingan
khusus (pribadi) dgn tujuan yg spesifik.
Contoh Beda Institusi dan Asosiasi
Rumah Sakit.
Bila dipandang sbg suatu tempat utk melayani/merawat org
sakit, atau sbg sistem pelayanan
medis/kesehatan utk umum, disebut institusi.
Bila dipandang sbg tempat kumpulan dokter, bidan, perawat,
para medis, dsb, disebut asosiasi.
Sekolah.
Bila dipandang sbg sistem pendidikan yg melayani kepentingan
umum, disebut institusi.
Bila dipandang sbg kumpulan guru/dosen dan siswa/ mahasiswa,
disebut asosiasi.
FUNGSI INSTITUSI SOSIAL
Memberi
pedoman tingkah laku utk mencapai kebutuhan pokok.
Menjaga
keutuhan masyarakat.
Pegangan
kpd masy. utk mengadakan pengendalian sosial (social control).
Macam-Macam Kontrol Sosial
Berdasarkan Sifatnya.
Preventif, yakni mencegah terjadinya penyimpangan thdp
norma-norma msy, baik oleh pemerintah maupun oleh kelompok masy.
Represif, yakni mengembalikan keseimbangan yg terganggu oleh
penyimpangan itu kpd keadaan semula.
Berdasarkan Caranya.
Persuasif, yaitu dgn cara-cara tanpa kekerasan.
Koersif, yaitu dgn paksaan atau kekerasan.
NILAI DAN NORMA
Nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yg diinginkan, yg
pantas, yg berharga, yg mempengaruhi perilaku sosial dr org yg memiliki nilai
itu.
Norma sosial adalah patokan perilaku dlm suatu kelompok
tertentu.
Fungsinya
:
Memperkirakan bgm
tindakannya akan dinilai oleh org lain.
Sbg kriteria utk mendukung atau menolak suatu perilaku.
Norma berdasarkan Tingkatannya
Cara (usage).
Norma yg menunjuk pd suatu perbuatan yg memilki sanksi
lemah, misalnya ocehan, sindiran, dsj.
Kebiasaan (folkways).
Cara-cara bertingkah laku yg sdh dikenal, diterima, dan
diakui masyarakat serta dilakukan secara berulang-ulang, dan memiliki sanksi yg
agak berat, spt teguran.
Tata kelakuan (mores).
Kebiasaan yg tdk semata-mata mrpkn cara bertingkah laku,
tetapi mrpkn norma yg mengatur, menyuruh, atau melarang sesuatu perbuatan
dilakukan. Dgn demikian memiliki sanksi yg cukup berat, spt melanggar larangan
(tabu/taboo).
Adat istiadat (custom).
Tata kelakuan yg kekal serta kuat integritasnya dgn
pola-pola kelakuan masyarakat, krn tlh diakui dan dilakukan oleh masyarakat
sejak lama (warisan nenek moyang). Sehingga memiliki sanksi yg berat bagi
pelanggarnya, seperti melanggar adat istiadat. Contoh : incest (hubungan seks
sedarah), kawin semarga (bagi orang Batak).
CARA MEMPELAJARI INSTITUSI SOSIAL
Analisis historis, yaitu mempelajari sejarah
perkembangannya.
Analisis komparatif, yaitu mempelajari lembaga sosial dgn
membandingkannya dgn tanda-tanda yg melekat pdnya (primitif/modern).
Analisis fungsional, yaitu mempelajari melalui penelaahan dr
hub lembaga dgn masy.
CIRI-CIRI INSTITUSI SOSIAL
Mrpkn himpunan pola-pola pemikiran dan tingkah laku yg
dicerminkan dlm kegiatan kemasyarakatan
dan hasil-hasilnya.
Memiliki taraf kekekalan tertentu.
Mempunyai satu atau lebih tujuan.
Mempunyai berbagai sarana utk menepati tujuannya.
Mempunyai lambang/simbol yg khas.
Mempunyai tradisi lisan maupun tulisan yg berisikan rumusan
tujuan, sikap, dan tindak tanduk individu yg mengikuti lembaga tsb.
TIPE-TIPE INSTITUSI SOSIAL
Menurut Perkembangannya.
1.
Crescive (muncul dgn sendirinya).
2.
Enacted (ditumbuhkan dgn sengaja).
Menurut Kepentingannya.
1.
Basic institution (pokok).
2.
Subsidiary institution (kurang pokok).
Menurut Penerimaannya.
1.
Sanctioned institution (diterima).
2.
Unsanctioned institution (tdk diterima).
Menurut Penyebarannya.
1.
General institution (menyeluruh).
2.
Restricted institution (terbatas).
Menurut Fungsinya.
1.
Operative institution (menghimpun).
2.
Regulatif institution (mengendalikan).
STRATIFIKASI SOSIAL (SOCIAL STRATIFICATION)
Stratifikasi Sosial
Mobilisasi
Kelas Sosial
Pengertian
Stratifikasi (stratification) berasal dari kata “stratum”.
Jamaknya
: strata = lapisan.
Stratifikasi sosial (social stratification) adalah :
pembedaan penduduk atau masyarakat dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih
rendah.
Sumber Terjadinya Stratifikasi Sosial.
Distribusi yang tidak sama dalam hak, tugas,
kewajiban/tanggung jawab, nilai-nilai sosial, kekuatan sosial, dan pengaruh
diantara anggota-anggota masyarakat. (Pitirim A. Sorokin)
Sesuatu yang dihargai tinggi/rendah oleh masyarakat, dalam
hal uang, benda-benda ekonomis, ilmu, dsb. Jadi, orang-orang yang memiliki
barang-barang tsb. lebih banyak, berada di lapisan atas. (Selo Soemardjan)
Menurut Max Weber :
Berkembangnya corak hidup yang khusus, seperti tipe
pekerjaan.
Kharisma.
Pemilikan otoritas politik dan atau birokrasi.
Sistem penjenjangan dalam masyarakat. (Robbin William Jr.)
Sifat kumulatif dari sesuatu kedudukan yang tinggi.
Eksistensi Stratifikasi Sosial
Masyarakat primitif tidak ada stratifikasi sosial. Mereka
hanya membedakan antara “orang dalam” (in-group) dan “orang luar” (out-group).
Yang menentukan status antara “orang dalam” hanya perbedaan keturunan, seks,
dan umur. Status anggota kelompok seragam. (Mayor Polak)
Tidak mungkin masyarakat tanpa stratifikasi sosial, termasuk
masyarakat primitif. Sistem strata dalam masyarakat merupakan ciri yang tetap
ada dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. (Pitirim A. Sorokin)
Hal ini didukung oleh :
Aristoteles, yang mengatakan bahwa tiap negara/masyarakat
tentu terdapat orang yang kaya-raya, sedang, dan miskin.
Plato, yang mengusulkan adanya tiga strata dalam warga
negara, yaitu kaum filsuf, militer, serta pedagang dan petani. Kaum filsuf
berada di lapisan atas karena pandai dan berhak memegang tampuk
pimpinan/pemerintahan.
Vilfredo Pareto, yang berpendapat macam-macam bentuk
stratifikasi sosial itu ada dalam tiap masyarakat, termasuk negara yang
memproklamasikan “kesamaan bagi setiap manusia” (the equality of man).
Karl Marx, dengan perjuangannya menuju masyarakat tanpa
kelas (the classless society).
SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification).
Lapisan
sosial yang membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke
lapisan yang lain, baik yang merupakan gerak ke atas atau ke bawah.
Satu-satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah
kelahiran. Contohnya sistem kasta di India, keturunan Raja di Inggris dan
Malaysia, dll.
Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification).
Lapisan
sosial yang mana setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha
dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak
beruntung, untuk jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan di bawahnya. Contohnya
orang miskin jadi kaya atau sebaliknya, dari staf biasa menjadi kepala bagian.
DASAR STRATIFIKASI SOSIAL
Ukuran Kekayaan.
Ukuran Kekuasaan.
Ukuran Kehormatan.
Ukuran Ilmu Pengetahuan.
UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL
Kedudukan (Status).
Status adalah suatu tatanan (order) hak dan kewajiban secara
hirarkis dlm struktur formal suatu organisasi. (Secara Obyektif)
Status adalah hasil dr penilaian org lain thdp seseorang dgn
siapa ia berkontak atau berhubungan. (Secara Subyektif)
Kesimpulan : Status adalah tempat seseorang dalam suatu pola
tertentu.
Peranan (Role).
Pola perilaku yg diharapkan dr seseorang yg memiliki status
atau posisi tertentu dlm organisasi atau masyarakat.
Jenis Status
Ascribed-status (tertutup)
Kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan
perbedaan rohaniah dan kemampuan.
Kedudukan karena kelahiran.
Status anak bangsawan adalah bangsawan pula.
Seorang kasta brahmana, anaknya kasta brahmana pula.
Status laki-laki dalam suatu keluarga sebagai kepala
keluarga.
Jenis Status….
Achieved-status (terbuka)
Kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang
disengaja.
Jadi sarjana, PNS, manager, dll.
Assigned-status (penghargaan)
Kedudukan yang diberikan.
Gelar pahlawan, kenaikan pangkat istimewa, pemberian gelar
kerajaan pada seseorang yang bukan kerabat raja, dll.
Beberapa konsep sehubungan dengan Status.
Status-conflict.
Kedudukan-kedudukan yang dimiliki seseorang terkadang
menimbulkan konflik.
Seorang kepala sekolah harus menghukum anaknya yang jadi
siswa di sekolah yang sama karena melanggar disiplin.
Status-symbol.
Kedudukan yang melekat pada seseorang dapat terlihat pada
kehidupan sehari-hari melalui ciri-ciri tertentu.
Cara berpakaian, pergaulan, tempat tinggal, cara mengisi
waktu luang, hiasan rumah, dll.
Cakupan Peranan (Role)
Peraanan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat sesorang dalam masyarakat.
Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
Peranan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat.
Beberapa konsep sehubungan dengan Peranan (Role).
Role-facilities.
Fasilitas-fasilitas bagi peranan individu.
Ruangan sendiri, kendaraan dinas, rumah dinas, dll.
Conflict of roles.
Peranan yang dijalankan seseorang terkadang menimbulkan
konflik.
Seorang hakim yang harus menghukum anaknya yang melanggar
hukum. Sebagai hakim, beliau harus menegakkan keadilan, sebagai seorang ayah
harus melindungi anaknya.
Role-distance.
Pemisahan individu dengan peranan yang sesungguhnya harus
dilaksanakan.
Seorang individu merasa tertekan karena tidak mampu
melaksanakan peran, lantas menyembunyikan diri.
Set of roles.
Perangkat peranan tertentu dalam berhubungan dengan pihak
lain.
Dokter - pasien,
dosen – mahasiswa, guru – murid, dll.
JUMLAH LAPISAN SOSIAL (1)
Beberapa pendapat tentang jumlah lapisan sosial.
Dua lapisan sosial :
Karl Marx : Kelas
Borjuis. Kelas Proletar.
Gaetanto Mosca : Kelas yang Berkuasa. Kelas yang Dikuasai.
Ahli Sosiologi : Kaum Elite dan Massa. Orang Kaya dan Orang Miskin.
JUMLAH LAPISAN SOSIAL (2)
Tiga lapisan sosial :
Sejumlah Ilmuwan Sosial : Kelas Atas, Kelas Menengah, Kelas Bawah.
Warner : Kelas
Atas : atas-atas (upper-upper). atas-bawah (lower-upper).
Kelas
Menengah : menengah-atas (upper-middle). menengah-bawah (lower-middle).
Kelas
Bawah : bawah-atas (upper-lower). bawah-bawah (lower-lower).
William Liddle : Elite tingkat Desa, Elite tingkat
Kecamatan, Elite tingkat
Kabupaten/Kotamadya.
Sajogyo : Petani
lapisan III (cukup), luas tanah > 0,5 ha.
Petani
lapisan II (miskin), luas tanah 0,25 – 0,5 ha.
Petani
lapisan I (miskin sekali), luas tanah < 0,25 ha.
JUMLAH LAPISAN SOSIAL
Sosiolog lain, sbgm Robert M.Z. Lawang membagi atas sembilan
lapisan sebagai berikut :
MOBILITAS SOSIAL
(SOCIAL MOBILITY)
Mobilitas sosial ialah gerak dalam suatu struktur sosial
(hubungan antara individu dengan kelompoknya. (Henry Clay Smith)
Mobilitas sosial adalah perpindahan seseorang atau
sekelompok orang dari kedudukannya yang satu ke kedudukan lain (Haditono).
Kedudukan bisa berarti situasi tempat, dapat pula berarti status.
Kesimpulan :
Mobilitas
sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain
atau dari satu dimensi ke dimensi lainnya.
Pembagian Mobilitas Sosial
Mob. Horizontal
Mob. Sosial
Social Climbing
Intragenerasi
Social Sinking
Mob. Vertikal
Social ClimbinG
Intergenerasi
Social Sinking
KELAS SOSIAL
(SOCIAL CLASS)
Kelas Suatu kategori tertentu yang mencakup orang-orang yang
memenuhi ciri-ciri pokok kategori tersebut.
Kelas Sosial
Merupakan
kedudukan seseorang/ keluarga dalam suatu lapisan masyarakat, dimana kedudukan
itu diketahui secara sadar serta diakui oleh masyarakat umum.
Beberapa pendpt ttg
Kelas Sosial
Menurut Mayer.
Kelas
Sosial diartikan sebagai lapisan masyarakat berdasarkan unsur-unsur ekonomi.
Jadi, kelas sosial mendudukkan individu-individu dan keluarga dalam posisi ekonomi
yang sama.
Menurut Pitirim A. Sorokin, ada tiga kelas yang saling
berhubungan, yaitu :
Kelas
berdasarkan ekonomi.
Kelas
berdasarkan politik.
Kelas
berdasarkan pekerjaan.
Menurut Max Weber, ada tiga tipe kelas, yaitu :
Property
Class (kepemilikan).
Acquisition
Class (kecakapan).
Social
Class (kedudukan).
PERUBAHAN SOSIAL
William F. Ogburn
Perubahan Sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang
material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar
unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat
Robert M. MacIver
Perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam
hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena
adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang
terjad dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi mana terjadi
karena sebab-sebab intern maupun ekstern
Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakat-an di dalam suatu masyarakat, yang mempenga-ruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Pengertian perubahan budaya
Perubahan budaya mencakup perubahan dlm segi budaya masy.
Meliputi antara lain penemuan, penambahan kata-kata baru, perubahan konsep tata
susila dan moralitas, dan bentuk seni baru.
Perubahan budaya tdk selalu bersamaan antara budaya material
dan immaterial terjadi cultural-lag (William F. Ogburn)
POLA PERUBAHAN SOSIAL
PENGIKUT POLA LINIER
AUGUSTE COMTE
Penyebab adanya perubahan sosial adalah perkembangan
intelektualitas manusia yg terkenal dgn 3 tahap perkembangan pemikiran manusia
(the law of three stages).
The theological stages.
The methaphisical stage.
The positive/rasional stages.
HERBERT SPENCER
Prinsip evolusi yg menguasai semua makhluk, baik alam asli,
manusia, maupun masy yg mencakup mulai dr homogenitas yg beraturan, sampai pd
heterogenitas yg tdk beraturan. Contoh : perubahan masy homogen menjadi
heterogen.
EMILE DURKHEIM
Dua konsep terkenal, yaitu Solidaritas Mekanik dan
Solidaritas Organik. Perubahan terjadi bermula dr Solidaritas Mekanik menuju
Solidaritas Organik.
PENGIKUT POLA SIKLUS
IBNU KHALDUN
Faktor yg menyebabkan perubahan sosial adalah :
Lingkungan fisik.
Struktur Sosial.
Hal penting yg berkaitan dgn analisa perubahan :
Metode Historis, menawarkan pendekatan terbaik utk memahami
perubahan sosial.
Faktor yg menyebabkan perubahan beraneka ragam bukan hanya
teknologi dan kepribadian.
Konflik adalah mekanisme mendasar dr perubahan.
Perubahan cenderung terjadi di semua institusi sosial.
Bentuk-bentuk organisasi yg berbeda menciptakan tipe
kepribadian yg berbeda pula.
ARNOLD TOYNBEE
Sejarah perkembangan manusia mrpkn lingkaran perubahan
berkepanjangan dr peradaban, lahir, tumbuh, pecah, hancur.
Munculnya peradaban dan berkembang disebabkan oleh :
Tantangan, baik dr alam dan manusia, maupun konflik antar kelompok.
Kehadiran elite yg akan memimpin dlm memberikan tanggapan.
PITIRIM A. SOROKIN
Kunci utk memahami suatu supersistem budaya yg terintegrasi
adalah mentalitas budayanya. (Doyle P. Johnson)
Sorokin menyebutkan 3 mentalitas budaya dan bbrp tipe kecil
yg mrpkn dsr utk 3 supersistem sosio-budaya yg berbeda itu.
Kebudayaan Ideasional (Ideasional Culture).
Dsr berpikir bahwa kenyataan akhir bersifat transenden.
Kebudayaan Asketik.
Kebudayaan Ideasional Aktif.
Kebudayaan Indrawi (Sensate Culture).
Bahwa dunia materiil yg kita alami mrpkn satu-satunya
kenyataan yg ada. Dpt dibagi :
Kebudayaan indrawi aktif. Menghasilkan sumber-sumber
kepuasan dan kesenangan manusia.
Kebudayaan Indrawi Pasif. Eksploitas parasit, mengejar
kenikmatan tanpa tujuan.
Kebudayaan Indrawi Sinis. Intinya menghalalkan segala cara.
Kebudayaan Campuran (Idiealistic Culture).
Dsr berpikir baik ideational maupun sensate, ada dua tipe
Kebudayaan Idealistis. Kedua tipe mentalitas secara
sistematis dan logis saling berhubungan.
Kebudayaan Ideasional Tiruan (Pseudeo-ideational Culture).
Tipe yg didominasi oleh pendekatan
indrawi, tapi unsur-unsur ideasional masih hidup secara berdampingan.
PENGIKUT POLA GABUNGAN
KARL MARX
Proses Perubahan Sosial :
Invention.
Diffusion.
Consequence.
.
SUMBER PERUBAHAN SOSIAL
FAKTOR INTERNAL
Manifes, Kolektif, Penemuan, Gerakan Sosial, Perencanaan
Sosial, Individual, Kepemimpinan, Pemberontakan, Laten
FAKTOR EKSTERNAL
Sifat Kependudukan, Perubahan Lingkungan, Penjajahan, Agama,
Bentuk Perubahan Sosial
Perubahan Lambat
Evolusi, yaitu perubahan yg memerlukan waktu lama, dan
rentetan perubahan kecil yg saling mengikuti dgn lambat.
Teori Evolusi
Unilinear theories of evolution.
Manusia dan Masy (tmsk kebudaya-annya) mengalami
perkembangan sesuai dgn tahapan tertentu, bermula dr bentuk yg sederhana,
kompleks, kemudian sempurna.
Universal theory of evolution.
Kebudayaan manusia tlh mengikuti suatu grs evolusi tertentu.
Multilined theories of evolution.
Menekankan pd penelitian-penelitian thdp perkembangan tertentu
dlm evolusi masy.
Perubahan Cepat
Revolusi, yaitu perubahan sosial dan budaya yg berlangsung
dgn cepat dan menyangkut dsr-dsr atau sendi-sendi pokok kehidupan masy (lembaga
kemasyarakatan.
Syarat terjadinya revolusi :
Ada keinginan umum utk mengadakan perubahan.
Ada seorg pemimpin atau kelompok yg dianggap mampu memimpin
masy.
Pemimpin tsb dpt menampung, merumuskan, serta menegaskan
rasa tdk puas menjadi program dan arah gerakan.
Pemimpin tsb dpt menunjukkan suatu tujuan pd masy.
Harus ada “momentum”.
Perubahan Kecil
Perubahan-perubahan yg terjadi pd unsur-unsur struk-tur
sosial yg tdk membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masy. Contoh :
perubahan mode pakaian.
Perubahan Besar
Perubahan yg membawa pengaruh besar pd masy. Contoh :
Industrialisasi.
Perubahan yg
Direncanakan
Dilakukan oleh agent of change.
Melalui rekayasa sosial (social engineering) atau
perencanaan sosial (social planning)
Perubahan yg tdk
Direncanakan
Berlangsung di luar jangkauan pengawas-an masy.
Menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yg tdk
diharapkan.
Sebab-sebab Perubahan Sosial
Sebab Internal
Perubahan kompo-sisi penduduk.
Penemuan baru.
Innovation.
Discovery.
Invention.
Adanya konflik.
Pemberontakan atau Revolusi.
Sebab Eksternal
Perubahan ling-kungan alam fisik.
Peperangan.
Pengaruh kebuda-yaan lain.
Faktor yg Mempengaruhi Perubahan Sosial
Faktor Pendorong
Kontak dgn kebudayaan lain.
Diffusion.
Sistem pendidikan formal yg maju.
Menghargai hasil karya org lain.
Toleransi.
Sistem pelapisan yg terbuka.
Penduduk yg heterogen.
Ketidakpuasan thdp bidang kehidupan tertentu.
Orientasi ke masa depan.
Nilai bahwa manusia senantiasa berikhtiar utk memperbaiki
hidupnya.
Faktor Penghalang
Masy yg tertutup.
Perkembangan ilmu pengetahuan terlambat.
Sikap masy yg tradisional.
Adanya vested interests.
Rasa takut thdp disintegrasi.
Prasangka thdp hal-hal baru (asing).
Hambatan ideologis.
Adat atau kebiasaan.
Nilai bahwa hdp ini buruk dan tdk mungkin diperbaiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar