Rabu, 17 Agustus 2016

A. INTERAKSI SOSIAL



A.      INTERAKSI SOSIAL
Setiap orang bergaul dengan orang lain hari demi demi hari. Kita berbicara dengan orang lain, bersalaman, atau bahkan bermusuhan. Semua tindakan itu berciri resiprokal (timbal balik). Tindakan seperti ini dinamakan interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial. Artinya, kehidupan sosial tampak secara konkret dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Kegiatan belajar dalam kelas, hingga bingar pabrik mobil, mahasiswa berdemonstrasi, sampai suasana ramai kampanye pemilu, tiada lain merupakan contoh interaksi sosial. Pada gejala seperti itulah kita menyaksikan salah satu bentuk kehidupan sosial.
Selanjutnya, interaksi sosial merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Artinya, berbagai bentuk pergaulan soslal menjadi bukti betapa manusia membutuhkan kebersamaan dengan orang lain. Kita baru menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial saat berdiskusi dengan teman, ditegur orang tua, bertengkar dengan tetangga, dan bentuk interaksi sosial lainnya.
Sejak kapan manusia berinteraksi sosial ? jawabannya : sejak seseorang berhubungan dengan orang lain. Berarti, sejak manusia hadir ke dunia, manusia melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi sosial erat kaitannya dengan naluri manusia untuk selalu hidup bersama dengan orang lain, dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya. Naluri ini dinamakan gregariousness.
Karena berciri resiprokal, interaksi sosial terwujud dalam aksi dan reaksi. Interaksi berawal dari tindakan seseorang. Tindakan itu mengundang orang lain untuk menanggapi. Misalnya, di tengah macetnya lalu lintas, pengendara motor menyerempet mobil angkot (aksi). Akibatnya, sopir angkot marah (reaksi), lalu terjadi adu mulut diantara keduanya (interaksi sosial).

1.       Faktor interaksi sosial
Interaksi sosial, sebagai aksi dan reaksi yang timbal balik, digerakkan oleh faktor-faktor dari luar individu. Menurut soerjono soekanto, terdapat empat faktor yang menjadi dasar proses interaksi sosial.
a.       Imitasi
Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Sebagai suatu proses, imitasi berdampak positif bila yang ditiru adalah individu yang baik di mata masyarakat. Sebaliknya, imitasi menjadi negatif bila yang ditiru adalah hal negatif pula.
Contoh:
·         Seorang siswa meniru penampilan seorang penyanyi terkenal yang berambut gondrong, memakai perhiasan berlebihan, dan suka minum-minuman keras. Lingkungan sosial akan bereaksi menilai penampilan itu tidak sopan dan mengganggu.
·         Seorang pemuda dengan tekun mengamati pola interaksi antar penduduk di suatu desa terpencil karena ingin meniru upaya keras dan tekun seorang ilmuwan terkenal. Tindakan ini akan dipuji oleh lingkungan sosialnya.
Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah dan nilai yang berlaku. Akan tetapi, imitasi yang berlebihan dapat pula melemahkan perkembangan daya nalar dan daya karena seseorang.
b.      Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pemandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh / pandangan itu dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa dan berpengaruh besar di lingkungan sosialnya, dari kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok kecil (minoritas), ataupun orang dewasa terhadap anak-anak. Cepat atau lambatnya proses sugesti sangat tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang.
Contoh:
·         Seorang kakak akan lebih mudah menganjurkan adiknya untuk menabung daripada sebaliknya.
·         Pimpinan partai politik berkampanye. Tindakan itu dilakukan untuk meyakinkan dan memengaruhi orang banyak agar mengikuti partainya.

c.       Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan idola (kata idol berarti sosok yang dipuja0. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya telah amat kuat. Misalnya, seorang remaja mengidentifikasikan dirinya dengan seorang penyanyi terkenal yang ia kagumi. Lalu, ia akan berusaha mengubah penampilan dirinya agar sama dengan penyanyi idolanya, mulai dari model rambut, pakaian, gaya bicara, bahkan sampai makanan kesukaan.
Pada umumnya, proses identifikasi berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang. Namun, yang pasti, sang idola yang menjadi sasaran identifikasi benar-benar dikenal, entah langsung (bertemu, berbicara) ataupun tak langsung (melalui media informasi).

d.      Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari oleh keinginan untuk mengerti pihak lain demi mengalami perasaannya ataupun bekerja sama dengannya. Dibandingkan ketiga faktor interaksi sosial sebelumnya, proses simpati relatif lebih lambat, tapi pengaruhnya lebih mendalam dan tahan lama.
Agar simpati dapat berlangsung, kedua pihak perlu saling mengerti. Pihak yang satu terbuka mengungkapkan pikiran ataupun isi hatinya, pihak yang lain mau menerimanya. Itulah sebabnya, simpati menjadi dasar hubungan persahabatan.


2.       Syarat-syarat interaksi sosial
a.       Kontak
Dalam sosiologi, kata kontak tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik atau berhadapan langsung. Kontak dapat terjadi lewat perantara. Perantara ini bisa berupa peralatan seperti telepon, telegram, radio, surat, dan internet. Yang penting, kontak hanya mungkin berlangsung bila kedua belah pihak sadar akan kedudukan atau keadaan masing-masing, sehingga dapat memberi tanggapan. Orang lain juga bisa menjadi perantara, sehingga terjadi kontak tidak langsung.
Dilihat dari wujudnya, kontak sosial dibedakan menjadi berikut ini.
1.       Kontak antarindividu
Contoh:
Kontak antara anak dan orang tuanya, kontak antara seorang siswa dan siswa yang lainnya.
2.       Kontak antarkelompok
Contoh:
Kontak antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis, kontak antara dua kesebelasan di lapangan untuk memperebutkan kejuaraan tertentu.
3.       Kontak antara individu dan suatu kelompok
Contoh:
Kontak antara seorang calon anggota dan para anggota organisasi yang akan dimasukinya. Kontak antara seorang pembicara dan peserta dalam suatu seminar.
Dilihat dari langsung tidaknya, ada kontak primer (langsung), misalnya bersalaman, dan kontak sekunder (ada pihak ke tiga), misalnya menitipkan pesan lewat teman.
b.      Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide,gagasan) dari suatu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Komunikasi dapat dilakukan dengan bahasa atau kata-kata yang dapat dimengerti kedua pihak (komunikasi verbal). Komunikasi juga dapat dilakukan dengan gerak-gerik badan atau kode-kode tertentu (komunikasi non-verbal). Misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, menyembunyikan kentongan.
Agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik, sedikitnya dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut.
1.       Pengirim atau komunikator (sender), adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2.       Penerima atau komunikasi (receiver), adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
3.       Pesan (mesage), adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
4.       Umpan balik (feedback), adalah tanggapan dari penerima pesan atau isi pesan yang disampaikannya.
Dalam proses komunikasi, pesan harus disampaikan lewat bahasa atau simbol yang dimengerti kedua pihak. Komunikasi baru berjalan efektif bila pesan yang disampaikan ditafsirkan sama oleh pengirim dan penerima. Jika tidak, dapat terjadi salah paham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Zack Tabudlo - Give Me Your Forever Lyrics

  Do you remember When we were young you were always with your friends Wanted to grab your hand and run away from them I knew that it was ti...