Sabtu, 27 Agustus 2016

E. PERUBAHAN DAN DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL



E. PERUBAHAN DAN DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL
1. pengertian
Setiap masyarakat dimana pun pasti akan mengalami perubahan dan dinamika. Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan nilai, norma, pola perilaku, lembaga, struktur sosial, dan masih banyak lagi. Perubahan dinamika ini merupakan akibat dari adanya interkasi antar manusia dan antar kelompok. Dengan interaksi, terjadi saling memengaruhi yang menyebabkan perubahan dan dinamika sosial. Hal ini tak bisa dielakkan apalagi di zaman sekarang ketika interaksi tak langsung juga mudah terjadi.
Anggota masyarakat juga sangat beragam. Tidak mungkin mereka semua mengetahui dan menyetujui semua nilai, norma, pranata sosial, dan peraturan masyarakat, lalu begitu saja berperilaku sesuai dengannya. Kenyataannya ini menyebabkan ketidakselarasan dan mendorong terjadinya perubahan dan dinamika sosial pula. Perubahan dan dinamika sosial ini tidak selalu berarti kemajuan, tetapi dapat pula berarti kemuduran dalam bidang kehidupan tertentu.
William F. Ogburn mengemukakakn ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial. Kingsley davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Mac iver mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

Berikut pengertian perubahan sosial yang lain menurut para sosiolog.
Hans garth & wright mills
Perubahan sosial adalah apa pun yang terjadi (kemunculan, perkembangannya, dan kemunduran) dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga, atau tatanan yang meliputi struktur sosial.

Samuel koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Jadi, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam waktu tertentu terhadap organisasi sosial masyarakat yang meliputi nilai, norma, kebudayaan, dan sistem sosial dengan cara memodifikasi pola-pola kehidupan manusia untuk memperoleh keseimbangan hubungan sosial.

2. teori perubahan sosial
Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi untuk menjelaskan terjadinya perubahan dan dinamika dalam masyarakat.
a.       Teori evolusi (evolutionary theory)
Perubahan karena evolusi manusia (seperti teori darwin) memengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama hubungan kerjanya. Masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif berubah menjadi masyarakat besar dengan hubungan yang terspesialisasi dan impersonal. Perubahan yang terjadi juga tidak selamanya membawa kemajuan. Pemikir utama ini adalah emile durkheim dan ferdinand tonnies.
b.      Teori konflik (conflict theory)
Teori ini berpendapat bahwa konflik selalu ada dalam masyarakat. Perubahan sosial disebabkan oleh konflik kelas antara kelompok tertindas dan kelompok penguasa. Pemikiran karl marx dan ralf dahrendorf paling berpengaruh dalam teori ini.
c.       Teori fungsionalis (functionalist theory)
Teori ini membahas cara lembaga sosial memenuhi kebutuhan sosial, terutama stabilitas sosial. Salah satunya dikemukakan oeh william ogburn tentang kejutan budaya (culture shock).
d.      Teori siklis (cyclical theory)
Dikemukakan oleh oswald spengler dan arnold toynbee. Menurut teori ini, perubahan sosial merupakan suatu siklus. Jadi, ada suatu masa ketika masyarakat masih muda (peradaban baru mulai), masyarakat yang dewasa (masa jayanya), dan diakhiri dengan masa tua (kemunduran masyarakat sampai hilangnya peradaban).  Perubahan ini diakibatkan oleh tantangan yang muncul, baik dari dalam maupun dari luar. Jika dapat mengatasinya, suatu masyarakat akan bertahan dan berkembang menjadi maju. Jika tidak, masyarakat akan mengalami kemunduran dan akhirnya punah.

3. faktor-faktor penyebab perubahan sosial
Dengan melihat teori-teori tentang perubahan sosia yang dikemukakan diatas, dapat diketahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Soekanto mengelompokkan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dalam dua golongan besar, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri (faktor internal) dan faktor yang bersumber dari luar masyarakat (faktor eksternal).
a.       Faktor internal
1.       Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam struktur masyarakat seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang baru.
Sementara itu, berkurangnya jumlah penduduk bisa jadi disebabkan perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari satu daerah ke daerah lainnya (transmigrasi, urbanisasi ). Perpindahan ini akan mengakibatkan kekosongan dalam pembagian kerja dan jumlah angkatan kerja. Kondisi ini akan memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2.       Adanya penemuan baru
Tuntutan zaman yang selalu berubah menjadi pemicu individu-individu yang sadar akan kekurangan budaya masyarakatnya untuk menemukan cara memenuhi berbagai kebutuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses penemuan baru ini dinamakan inovasi. Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dibedakan menjadi dua, yaitu discovery dan invention.
Inovasi akan berpengaruh luas pada kehidupan masyarakat. Pengaruh itu berdampak pada terciptanya perilaku sosial dan adat istiadat yang baru dalam masyarakat tertentu. Selain itu, inovasi juga akan menggeser nilai-nilai dan norma-norma sosial yang telah lama ada dalam masyarakat.
Contoh:
Penemuan telepon telah mengubah pola dan cara berkomunikasi masyarakat. Dulu, masyarakat yang jaraknya berjauhan tidak dapat berkomunikasi secara langsung dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, dengan adanya telepon masyarakat bisa berkomunikasi pada saat itu juga, bahkan dengan yang jaraknya berjauhan tanpa harus bertatap muka.
3.       Pertentangan / konflik masyarakat
Dalam masyarakat yang heterogen dan dinamis, pertentangan mungkin saja terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok-kelompok tertentu. Apalagi, pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke modern. Pertentangan ini misalnya antara golongan muda yang menganut nilai-nilai baru karena menerima unsur-unsur baru dari kebudayaan lain (contohnya kebudayaan barat) dengan golongan tua yang umumnya ingin mempertahankan nilai-nilai, tradisi, dan kebudayaan tradisional. Konflik ini akan menimbulkan perubahan nilai-nilai, pola perilaku, dan interaksi yang baru di masyarakat tersebut.
Contoh:
Westernisasi di kalangan anak-anak muda cenderung menimbulkan konflik dengan orang-orang tua. Kalangan tua memandang kebudayaan barat tidak cocok dengan tradisi dan nilai-nilai bangsa indonesia, tapi lambat laun bisa diterima walaupun terjadi konflik.
4.       Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendasar oleh individu atau kelompok akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan, mulai dari lembaga negara sampai keluarga.
Contoh:
Revolusi prancis yang merupakan pemberontakan masyarakat kelas bawah prancis. Mereka merasa tertindas oleh kekuasaan raja yang pada saat ini bertindak sewenang-wenang.
5.       Ideologi
Ideologi bisa diartikan sebagai seperangkat kepercayaan, nilai, dan norma yang saling berhubungan, yang dapat mengarahkan masyarakat pada tujuan tertentu. Ideologi memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk arah perubahan sosial. Biasanya, ideologi ini dituangkan ke dalam kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menganut salah satu dari ideologi tersebut.

b.      Faktor eksternal
1.       Lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia
Penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam fisik, kadang kala disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan lain-lain menyebabkan masyarakat yang semula mendiami daerah bencana tersebut terpaksa harus pindah dan mencari tempat tinggal baru. Perpindahan tersebut membuat mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat.
2.       Peperangan
Peperangan bisa menyebabkan terjadinya perubahan baik pada lembaga masyarakat maupun struktur masyarakatnya. Biasanya negara yang menang akan memaksakan nilai, cara, dan lembaga masyarakat yang dianutnya kepada negara yang kalah.
3.       Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Di zaman yang semakin terbuka ini, ketika teknologi informasi dan komunikasi semakin maju, tidak ada negara atau masyarakat di dunia yang dapat menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa atau masyarakat lain. Interaksi yang dilakukan antara dua masyarakat atau bangsa mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik, memengaruhi dan menerima pengaruh. Dengan demikian, interaksi yang terjadi akan menimbulkan nilai-nilai budaya yang baru sebagai hasil asimilasi atau akulturasi kedua budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Zack Tabudlo - Give Me Your Forever Lyrics

  Do you remember When we were young you were always with your friends Wanted to grab your hand and run away from them I knew that it was ti...