Selasa, 04 Oktober 2016

B. KEPRIBADIAN




B. KEPRIBADIAN

Setiap individu memiliki kepribadian melalui sosialisasi sejak dilahirkan. Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi satu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, sifat yang dimiliki seseorang yang berkembang apabila seseorang berhubungan dengan orang lain. Keterkaitan antara nilai dan norma, kepribadian, dan perilaku bisa dilihat pada bagan berikut.

NILAI & NORMA ------> KEPRIBADIAN ----> PERILAKU
Konsep kepribadian adalah konsep yang luas sehingga tidak mungkin dapat merumuskan satu definisi yang tajam tapi dapat mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, pengertian dari satu ahli dengan yang lainnya berbeda-beda. Namun demikian, definisi yang berbeda-beda tersebut saling melengkapi dan memperkaya pemahaman tentang konsep kepribadian. Beberapa definisi kepribadian menurut para ahli antara lain sebagai berikut.

M.A.W. BROWER
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.

THEODORE M. NEWCOMB
Kepribadian adalah organisasi sikap sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

J. MILTON YINGER
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

JOHN F. CUBER
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.

1.       Susunan kepribadian
Pola pola perilaku setiap manusia secara individual sebenarnya unik dan berbeda satu sama lainnya. Perilaku manusia ditentukan oleh naluri, dorongan dorongan, refleks refleks, atau kelakuan manusia yang tidak lagi dipengaruhi dan ditentukan oleh akal dan jiwanya seperti tindakan yang membabi buta.
Unsur unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan perilaku tiap tiap individu itu disebut juga susunan kepribadian, yang meliputi hal-hal dibawah ini.

a.       Pengetahuan
Pengetahuan indiividu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep yang lahir dan pengamatan dan pengamatan mengenai bermacam macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu tersebut dalam bentuk perilaku.

b.      Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap sesuatu. Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh pengetahuannya. Oleh karena itu, perasaan selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian tadi, yang bisa jadi berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia tiap saat dalam hidupnya.

c.       Dorongan naluri
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia. Sedikitnya, ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu:
-          Dorongan untuk mempertahankan hidup
-          Dorongan seksual
-          Dorongan untuk mencari makan
-          Dorongan untuk bergaul dan berinterkasi dengan sesame manusia
-          Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
-          Dorongan untuk berbakti
-          Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak.

2.       Factor factor pembentuk kepribadian
Kepribadian terbentuk, berkembang, dan berubah seiring dengan proses sosialisasi yang dipengaruhi oleh factor factor sebagai berikut.

a.       Factor biologis
Semua manusia yang normal dan sehat memiliki persamaan biologis tertentu, seperti memiliki dua tangan, panca indera, kelenjar seksual, dan otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang. Setiap warisan biologis seseorang bersifat unik. Artinya, tidak seorang pun yang mempunyai karakteristik fisik yang sama, bahkan anak kembar sekalipun.
Hal lain yang juga memengaruhi kepribadian seseorang adalah kematangan biologis. Misalnya, anak yang baru berumur 2 tahun tentu tidak dapat membaca, meskipun dipaksakan belajar. Hal ini bukan disebabkan karena kepribadiannya yang aneh, tetapi karena kematangan otot matanya memang belum berkembang dengan baik.
Tidak semua faktorkarakteristik fisik menggambarkan kepribadian seseorang. Misalnya, orang gemuk adalah orang yang periang, orang yang keningnya lebar adalah orang cerdas, orang yang berambut merah berwatak mudah marah, dan orang dengan rahang lebar mempunyai kepribadian kuat. Anggapan seperti itu lebih banyak disebabkan apiori masyarakat yang dilatarbelakangi oleh kondisi budaya setempat. Misalnya, orang dengan kumis tebal dicap suka marah dan ketika ia marah, semua kelakuannya itudibenarkan oleh masyarakat. Maka, tidak heran apabila orang yang bersangkutan betul betul menjadi pemarah.
Namun, harus diakui bahwa karakteristik fisik dapat pula menjadi factor penentu dalam perkembangan kepribadian sesuai dengan bagaimana ia mendefinisikan dan diperlakukan dalam masyarakat dan oleh kelompok acuan. Misalnya, seorang gadis yang langsing dianggap cantik dan sebaliknya yang gemuk selalu didefinisikan dengan istilah istilah yang negative, misalnya si gembrot. Namun demikian, hal tersebut tidak selalu benar.

b.      Factor geografis (lingkungan fisik)
Orang orang aborigin harus berjuang lebih gigih untuk dapat bertahan hidup, sementara bangsa samoa hanya memerlukan sedikit waktu untuk mendapatkan makanan yang akan dimakan sehari hari karena alamnya lebih subur. Beberapa suku bangsa di Uganda mengalami kelaparan berkepanjangan karenal lingkungan alam tempat mereka mencari nafkah telah banyak yang rusah. Mereka menjadi orang orang yang paling tamak dan rakus. Perkelahian antara mereka sering terjadi karena memperebutkan makanan untuk sekedar mempertahankan hidup.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa lingkungan fisik atau lingkungan geografis sangat memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Namun, banyak para ahli sosiologi tidak menganggap hal ini sebagai factor yang cukup penting dibandingkan denggan unsur unsur lainnnya.

c.       Factor kebudayaan khusus
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Meskipun demikian, para sosiolog menyarankan untuk tidak terlalu membesar besarkan masalah ini. Misalnya, kebudayaan petani, kebudayaan kota, dan kebudayaan industry tentu memperlihatkan corak kepribadian yang berbeda beda.
Memang terdapat karakteristik kepribadian umum dari suatu masyarakat. Namun, tidak berarti bahwa semua anggota termasuk di dalamnya. Sejalan dengan itu, ketika meembahas kepribadian umum bangsa bangsa, suku bangsa, kelas social dan kelompok kelompok berdasarkan pekerjaan, daerah, maupun kelompok social lainnya, hendaknya kita ingat bahwa kepribadian umum merupakan serangkaian ciri kepribadian yang dimiliki oleh sebagian besar anggota kelompok social bersangkutan.

d.      Factor pengalaman kelompok
Anggota kelompok yang lain cukup penting perannya bagi individu dalam mengembangkan kepribadian yang positif. Kelompok yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seseorang dibedakan menjadi dua.

1.       Kelompok acuan (kelompok referensi)
Sepanjang hidup seseorang, kelompok kelompok tertentu di jadikan model yang penting bagi gagasan atau norma norma perilaku. Mula mula kelompok keluarga adalah kelompok yang dimiliki bayi selama masa masa yang paling peka. Pembentukan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh pola hubungan dengan kelompok referensinya di tahun tahun pertama. Selain keluarga, kelompok referensi yang lain adalah teman teman sebaya yang sama usia dan statusnya. Peran kelompok sepermainan ini dalam perkembangan kepribadian seorang anak akan semakin berkurang dengan semakin terpencarnya mereka setelah menamatkan SMA dan SMK.

2.       Kelompok majemuk
Kelompok majemuk menunjuk pada kenyataan masyarakat yang lebih beraneka ragam. Bermacam macam kelompok ini memiliki pandangan yang berbeda beda tentang aneka nilai dan norma masyarakat. Suatu norma yang dianggap penting oleh satu kelompok masyarakat dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya. Dalam keadaan seperti ini, seseorang  hendaknya berusaha dengan keras mempertahankan haknya untuk menentukan sendiri apa yang dianggapnya baik dan bermanfaat bagi diri dan kepribadiannya sehingga tidak hanyut dalam arus perbedaan dalam kelompok majemuk tempatnya berada.
Dalam kenyataannya, corak perilaku kelompok sebaya atau kelompok referensi sering kali bertentangan dengan perilaku keluarga bahkan masyarakat pada umumnya. Kelompok seperti ini biasanya banyak diikuti anak anak dan remaja.

e.      Factor pengalaman unik
Pada lingkungan keluarga yang sama, tidak ada inidividu yang memiliki kepribadian yang sama, karena meskipun berada dalam satu keluarga tidak mendapatkan pengalaman yang sama. Begitu juga dengan pengalaman yang dialami oleh seseorang yang lahir kembar, tidak akan selalu sama.
Menurut paul b. Horton, kepribadian tidak dibangun dengan menyusun peristiwa lainnya. Arti dan pengaruh suatu pengalaman tergantung pada pengalaman pengalaman yang mendahuluinya. Pengalaman pengalaman yang unik akan memengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian berbeda beda antara satu dengan yang lainnya karena  pengalaman yang dialami seseorang itu unik dan tidak ada satu orang pun yang dapat menyamainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...