Jumat, 07 Oktober 2016

PENDEKATAN TEORITIK TERHADAP SISTEM SOSIAL BUDAYA



PENDEKATAN TEORITIK TERHADAP SISTEM SOSIAL BUDAYA

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL
*  Teori ini menekankan pada keteraturan (order) dan mengabaikan konflik serta perubahan-perubahan dalam masyarakat.
*  Konsep utamanya adalah : fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan.
*  Menurut teori ini, masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemn-elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan.
*  Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial, fungsional terhadap yang lain. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau akan hilang dengan sendirinya.
*  Pendapat awal yang mempengaruhi adalah :
                1. Pandangan August Comte.
                2. Pandangan Herbert Spencer.
                3. Pandangan Emile Durkheim.

Teori Awal yang Mempengaruhi
*  August Comte :                
                - statika sosial   
       (struktur).
                - dinamika sosial
       (proses/fungsi).
                “Masyarakat adalah laksana organisme hidup”, akan tetapi ia tidak benar-benar berusaha untuk mengembangkan tesis tersebut.

Teori Awal yang Mempengaruhi
*  Herbert Spencer (sosiolog Inggris), yang membahas berbagai perbedaan dan kesamaan yang khusus antara sistem biologis dan sistem sosial. Tesisnya sebagai berikut :
-  Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami pertumbuhan.
-  Disebabkan pertambahan dalam ukurannya, maka struktur tubuh sosial (social body) maupun tubuh organisme hidup (living body) itu mengalami pertumbuhan pula.
-  Tiap bagian yang tumbuh di dalam tubuh organisme biologis maupun organisme sosial memiliki fungsi dan tujuan tertentu: “mereka tumbuh menjadi organ yang berbeda dengan tugas yang berbeda pula”.
-  Baik di dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan pada suatu bagian akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain yang pada akhirnya di dalam sistem secara keseluruhan.
-  Bagian-bagian tersebut, walau saling berkaitan, merupakan suatu struktur mikro yang dapat dipelajari secara terpisah.

Teori Awal yang Mempengaruhi
*  Emile Durkheim :
                Masyarakat modern dilihat oleh Durkheim sebagai keseluruhan organis yang memiliki realitas tersendiri. Keseluruhan tersebut memiliki seperangkat kebutuhan atau fungsi-fungsi tertentu yang harus dipenuhi oleh bagian-bagian yang menjadi anggotanya agar dalam keadaan normal, tetap langgeng. Bilamana kebutuhan tertentu tadi tidak dipenuhi maka akan berkembang suatu keadaan yang bersifat “patologi” atau “anomi”.

STRUKTURAL FUNGSIONAL (ROBERT K. MERTON)
*  Robert K. Merton merupakan salah seorang murid dari Talcott Parsons. Meski Parsons dan Merton dikaitkan, namun ada perbedaan penting diantara keduanya. Sementara Parsons menganjurkan menciptakan teori-teori besar dan luas cakupannya (grand theory), sedangkan Merton menyukai teori yang terbatas, teori tingkat menengah (middle theory).
 
Yang Mempengaruhi Karya Awal Merton
*  Karya awal Merton sangat dipengaruhi oleh pemikiran Weber, seperti dapat dilihat ketika ia menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-17 di Inggris. Merton mendapati bahwa beberapa elemen etika protestan terkandung di dalam pekerjaan mereka. Hal sama dengan tesis Weber tentang Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme.
*  Pengaruh Weber juga terlihat dalam batasan Merton tentang “birokrasi”.

Perbedaan Konsep Birokrasi Weber-Merton

Birokrasi Weber
  1. Suatu pengaturan fungsi resmi yang terus-menerus diatur menurut peraturan.
  2. Suatu bidang keahlian tertentu, meliputi :
    1. bidang kewajiban yang ditandai pembagian kerja yang jelas.
    2. ketetapan mengenai otoritas.
    3. alat paksaan yang perlu secara jelas dibatasi serta tunduk pada kondisi-kondisi terbatas.
  1. Organisasi kepegawaian mengikuti prinsip hirarki.
  2. Peraturan-peraturan yang mengatur perilaku seorang pegawai dapat bersifat teknis.
  3. Para anggota staf harus sepenuhnya terpisah dari pemilikan alat-alat produksi atau administrasi.
  4. Tidak ada pemberian posisi kepegawaian oleh seorang yang sedang menduduki suatu jabatan.
  5. Tindakan, keputusan, peraturan dirumuskan dan dicatat secara tertulis.
Birokrasi Merton
  1. Birokrasi merupakan struktur sosial yang terorganisir secara rasional dan formal.
  2. Ia meliputi suatu pola kegiatan yang memiliki batas-batas yang jelas.
  3. Kegiatan-kegiatan tersebut secara ideal berhubungan dengan tujuan-tujuan organisasi.
  4. Jabatan-jabatan dalam organisasi diintegrasikan ke dalam keseluruhan struktur birokrasi.
  5. Status-status dalam birokrasi tersusun ke dalam susunan yang bersifat hirarkis.
  6. Berbagai kewajiban serta hak-hak di dalam birokrasi dibatasi oleh aturan-aturan yang terbatas serta terperinci.
  7. Otoritas pada jabatan, bukan pada orang.
  8. Hubungan-hubungan antara orang-orang dibatasi secara formal.
Kritik Merton terhadap 3 Postulat Dasar Analisis Struktural

* Postulat tentang kesatuan fungsional masyarakat.
                Postulat ini berpendapat bahwa semua keyakinan dan praktek kultural dan sosial yang sudah baku adalah fungsional untuk masyarakat sebagai satu kesatuan maupun untuk individu dan masyarakat.

  Hal ini mungkin benar bagi masyarakat primitif yang kecil, namun generalisasi tidak dapat diperluas ke tingkat masyarakat yang lebih luas dan kompleks.

*  Postulat fungsional universal.
                Seluruh bentuk kultur dan sosial serta struktur yang sudah baku mempunyai fungsi positif.
  Tak setiap struktur, adat, gagasan, kepercayaan, dan sebagainya mempunyai fungsi positif.
*  Postulat tentang indispensability.
                Semua aspek masyarakat yang sudah baku tak hanya mempunyai fungsi positif, tetapi juga mencerminkan bagian-bagian yang sangat diperlukan untuk berfungsinya masyarakat sebagai satu kesatuan.
  Kita sekurang-kurangnya tentu ingin mengakui akan adanya berbagai alternatif struktur dan fungsional yang dapat ditemukan di dalam masyarakat.

Pusat Analisis Struktural Fungsional
*  Analisis struktural fungsional memusatkan perhatian pada :
-  Kelompok.
-  Organisasi.
-  Masyarakat.
-  Kultur (budaya).

*  Setiap objek yang dapat dijadikan sasaran analisis struktural fungsional mencerminkan hal-hal yang standar (terpola dan berulang).

Objek Analisis
*  Menurut Merton, sasaran studi struktural fungsional antara lain :
-  Peran sosial.
-  Pola institusional.
-  Proses sosial.
-  Pola kultur (budaya).
-  Emosi yang terpola secara kultural.
-  Norma sosial.
-  Organisasi kelompok.
-  Struktur sosial.
-  Perlengkapan untuk pengendalian sosial.
-  dsb.

Pehatian Utama Struktural Fungsional
*  Teori struktural fungsional harus lebih banyak ditujukan kepada fungsi-fungsi dibandingkan motif-motif.
*  Fungsi adalah akibat-akibat yang dapat diamati yang menuju adaptasi atau penyesuaian dalam suatu sistem.
*  Fungsi bersifat netral. Lawannya : dis-fungsi.
*  Sebagaimana struktur sosial atau pranata sosial dapat menyumbang terhadap pemeliharaan fakta-fakta sosial lainnya, sebaliknya juga dapat menimbulkan akibat-akibat yang bersifat negatif. Artinya : suatu pranata atau institusi tertentu dapat fungsional bagi suatu unit sosial tertentu dan sebaliknya dis-fungsional bagi unit sosial yang lainnya.  

Jenis Fungsi
  1. Fungsi Manifest, yaitu fungsi yang diharapkan. Misal : perbudakan di Amerika Selatan adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
  2. Fungsi Laten, yaitu fungsi yang tidak diharapkan. Misal : sepanjang menyangkut contoh di atas, perbudakan menyediakan kelas rendah yang luas yang memungkinkan peningkatan status orang kulit putih, baik yang kaya maupun yang miskin.

*  Pemikiran ini dpt dihubungkan dengan konsep akibat yang tidak diharapkan (unanticipated consequences).
 
Fungsi Kemiskinan
(Herbert Gans)
*  Fungsi Ekonomi.
                1. Menyediakan tenaga utk pekerjaan kotor dlm masyarakat.
                2. Menimbulkan dana-dana sosial (funds).
                3. Membuka lapangan kerja br krn dikehendaki oleh org miskin.
                4. Pemanfaatan barang bekas yg tdk dimanfaatkan orang kaya.
*  Fungsi Sosial.
                5. Menguatkan norma-norma sosial dalam masyarakat.
                6. Menimbulkan altruisme terutama thdp org miskin yg sgt
         memerlukan santunan.
                7. Si kaya dpt merasakan kesusahan hidup miskin tanpa perlu
         menjadi miskin.
                8. Tersedia ukuran kemajuan (rod) bagi kelas yang lain.
                9. Membantu kelompok lain yg sdg berusaha sbg anak
         tangganya.
                10. Menyediakan alasan utk membantu dgn berbagai badan
           amal.

Fungsi Kemiskinan
(Herbert Gans)
*  Fungsi Kultural.
                11. Menyediakan tenaga fisik yg dibutuhkan utk
           membangun monumen-monumen kebudayaan.
                12. Kultur org miskin sering diterima pula oleh
           strata sosial yg berada di atas mereka.
*  Fungsi Politik.
                13. Orang miskin berjasi sebagai kelompok 
           “gelisah” atau menjadi musuh bagi kelompok
           politik tertentu.
                14. Pokok isu mengenai perubahan dan pertumbuhan dlm
           masyarakat selalu diletakkan di atas masalah bgm
           membantu org miskin.
                15. Kemiskinan menyebabkan sistem politik lebih
           centrist dan lebih stabil.

Kesimpulan
*  Masyarakat, menurut teori ini, senantiasa berada dalam keadaan berubah secara berangsur-angsur dengan tetap menjaga keseimbangan.
*  Setiap peristiwa dan struktur yang ada, fungsional bagi sistem sosial itu.
*  Semua institusi yang ada, diperlukan oleh sistem sosial itu, bahkan kemiskinan serta ketimpangan sosial.
*  Masyarakat dilihat dalam kondisi : dinamika dalam keseimbangan.

Kritik terhadap Teori Struktural Fungsional
*  Kritik Substantif.
                - Strutural fungsional bersifat ahistoris.
                - Struktural fungsional dianggap tidak mampu menjelaskan
        proses perubahan sosial secara efektif.
                - Struktural fungsional tidak mampu menjelaskan konflik secara
        efektif.
*  Kritik Logika dan Metodologi.
                - Struktural fungsional pada dasarnya kabur, tak jelas, dan
        bermakna ganda (ambigu).
                - Struktural fungsional telah termotivasi oleh keyakinan bahwa
        ada sebuah teori, atau setidaknya ada sekumpulan kategori
        konseptual, yang dapat digunakan untuk menganalisisnya.
                - Apakah ada metode yang memadai untuk mengkaji persoalan
        yang menjadi sasaran perhatian struktural fungsional ?
                - Struktural fungsional membuat analisis komparatif menjadi 
        sulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...