DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL BUDAYA
PENGERTIAN
•
Kelompok Sosial merupakan himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain
menyangkut kaitan timbal-balik yang saling pengaruh-mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling tolong menolong. (R.M. Mac Iver dan Charles H. Page)
–
Patokan : interaksinya.
Tipe Kelompok Sosial
(George Simmel)
(George Simmel)
- Berdasarkan ukuran besar-kecilnya, spt kelompok duaan (dyadic group), kelompok tigaan (triadic group), dst.
- Berdasarkan derajat interaksi sosial, spt keluarga, RT, RW, dan desa (saling mengenal), serta kota, korporasi, dan negara (hub tdk erat).
- Berdasarkan kepentingan dan wilayah, spt komuniti (masy. setempat), asosiasi (berdasarkan kepentingan tertentu).
Tipe Kelompok Sosial menurut Robert Bierstedt
- Kelompok Asosiasi (Associational Group).
- Kelompok Sosial (Social Group).
- Kelompok Kemasyarakatan (Societal Group).
- Kelompok Statistik (Statistical Group).
Kelompok Asosiasi (Associational
Group)
•
Ciri-cirinya :
a.
Anggota mempunyai kesadaran jenis.
b. Ada
kepentingan persamaan pribadi (like
interest).
c. Ada
kepentingan bersama (common interest).
d. Ada
hubungan sosial (social contact).
e. Ada
ikatan organisasi formal.
•
Contoh : OSIS, BEM, Parpol, IDI, dll.
Kelompok Sosial
(Social Group)
(Social Group)
•
Ciri-cirinya :
a.
Setiap anggota mempunyai kesadaran
jenis.
b. Ada
hubungan yang satu dengan yang lainnya.
c.
Tidak ada ikatan dalam suatu organisasi.
•
Contoh : Kelompok teman, kelompok kekerabatan,
dll.
Kelompok Kemasyarakatan (Societal Group)
•
Ciri-cirinya :
a. Hanya
memenuhi satu persyaratan, artinya setiap anggota sadar akan persamaan di
antara mereka.
b. Belum
ada kontak dan komunikasi di antara mereka.
c. Belum
ada organisasi.
d. Dasar
terbentuknya kelompok ini karena kepentingan pribadi bukan kepentingan bersama.
Contoh : Kelompok wanita, kelompok pria, kelompok wisatawan
asing, kelompok remaja, dll.
Kelompok Statistik
(Statistical Group)
•
Ciri-cirinya :
a. Bukan
merupakan organisasi.
b. Tidak
ada hubungan sosial antar anggota.
c. Tidak
ada kesadaran jenis.
d. Hanya
ada dalam arti analisis dan merupakan hasil ciptaan ilmuwan sosial.
Contoh : Kelompok balita, kelompok usia produktif,
kelompok usia tidak produktif, kelompok lanjut
usia,
dll.
Persyaratan Kelompok Sosial
- Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya.
- Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antar mereka bertambah erat (kepentingan/tujuan/ ideologi/musuh yang sama).
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
- Bersistem dan berproses.
Secara umum kelompok terbagi atas dua jenis, yaitu :
- Kelompok teratur.
- Kelompok tidak teratur.
Kelompok Teratur
- Kelompok Sendiri (in group) dan Kelompok Luar (out group).
- Kelompok Primer (primary group) dan Kelompok Sekunder (secondary group).
- Kelompok Formal (formal group) dan Kelompok tidak Formal (informal group).
- Membership Group dan Reference Group.
- Patembayan (Gemeinschaft) dan Paguyuban (Gesselschaft).
- Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter.
Kelompok Tidak Teratur
- Kerumunan (crowd).
•
Sekumpulan manusia yang berkumpul secara
kebetulan di suatu tempat dan waktu yang bersamaan karena adanya suatu pusat
perhatian yang sama.
- Publik (public).
•
Kelompok yang tidak sebagai kesatuan. Interaksi
yang terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti
pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, radio, televisi,
dan film. Karena jumlahnya sangat besar, maka tidak ada pusat perhatian yang
tajam. Individu-individu dalam suatu publik masih mempunyai kesadarn akan kedudukan
sosial yang sesungguhnya serta masih mementingkan kepentingan-kepentingan
pribadi dari pada kepentingan-kepentingan kolektif atau kepentingan mereka yang
tergabung dalam kerumunan.
Bentuk-Bentuk Kerumunan
- Kerumunan yg berartikulasi dgn struktur sosial.
- Khalayak penonton atau pendengar yang formal.
- Kelompok ekspresif.
- Kerumunan yang bersifat sementara (causal crowd).
- Kumpulan yang kurang menyenangkan (incovenient agregations).
- Kerumunan orang panik (panic crowd).
- Kerumunan penonton (spectator crowd).
- Kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum (lawless crowd).
- Kerumunan yang emosional (acting mobs).
- Kerumunan yang immoral (immoral crowd)
Hubungan antar Kelompok
•
Menurut Graham C. Kinloch, hub antar kelompok
dpt didasarkan atas :
1. Ciri
fisiologis
–
Persamaan jenis kelamin, usia, dan ras.
2. Kebudayaan.
–
Kelompok etnik.
3. Ekonomi.
–
Memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak.
4. Perilaku.
–
Cacat fisik, cacat mental, dan penyimpangan thdp
nilai dan norma dlm masyarakat.
Dimensi Hubungan antar Kelompok
1) Dimensi
sejarah.
2) Dimensi
sikap.
3) Dimensi
institusi.
4) Dimensi
gerakan sosial.
5) Dimensi
perilaku dan perilaku kolektif.
Dimensi Sejarah
Tumbuh
dan berkembangnya hubungan antar kelompok.
Bagaimanakah stratifikasi etnik, jenis kelamin, dan usia
timbul ?
Menurut Noel, stratifikasi etnik dapat terjadi bila
terpenuhi 3 persyaratan :
•
Etnosentrisme
–
Suatu sudut pandang yang menempatkan kelompok
sendiri di atas segala-galanya dan menilai kelompok lain dengan memakai standar
kelompok sendiri sebagai acuan. (Sumner)
•
Persaingan
•
Perbedaan kekuasaan
Stratifikasi jenis kelamin terjadi karena :
•
Kekuasaan fisik (Randall Collins)
–
Dominasi dan eksploitasi dapat di atasi bila :
•
perempuan dilindungi oleh negara
•
perempuan meraih posisi di bidang ekonomi.
•
Industrialisasi (Talcott Parson)
–
Pembagian kerja yang rinci.
•
Perempuan sektor domestik
•
Laki-laki sektor publik.
Menurut Ransford, Stratifikasi Usia terjadi karena :
•
Status dalam jenjang kekuasaan, prestise,
previlese berbentuk kurvalinier.
Rendah
|
------->
|
Tinggi
|
----->
|
Rendah
|
Muda
|
Dewasa
|
Tua
|
||
Bergantung pada orang tua
|
|
Bergantung pada yang lebih muda
|
Pola Hubungan antar Kelompok
(Banton)
(Banton)
•
Akulturasi
–
Kebudayaan dua kelompok ras yang bertemu mulai
berbaur dan berpadu.
•
Dominasi
–
Suatu kelompok ras menguasai kelompok yang lain.
•
Paternalisme
–
Suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang
atau kelompok ras pribumi.
•
Pluralisme
–
Suatu pola hubungan yang mengenal pengakuan
persamaan hak politik dan hak perdata semua warga masyarakat, namun memberikan
arti penting lebih besar pada kemajemukan kelompok ras.
•
Integrasi
–
Suatu pola hubungan yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan makna penting pada
perbedaan ras tersebut.
Dimensi Sikap
•
Prasangka
–
Sikap bermusuhan yang ditunjukkan terhadap suatu
kelompok tertentu atas dasar dugaan bahwa kelompok tersebut memiliki ciri-ciri
yang tidak menyenangkan.
•
Stereotip
–
Citra yang kaku tentang suatu kelompok ras atau
budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut. (Kornblum)
–
Kecenderungan bahwa sesuatu yang dipercayai
orang bersifat terlalu menyederhanakan dan tidak peka terhadap fakta objektif. (Banton)
Stereotip terbagi atas :
- Stereotip positif.
- Stereotip negatif.
•
Stereotip super-ego
–
Melihat bahwa suatu kelompok mempunyai
sifat-sifat pribadi tertentu, misal : ambisius, curang, tidak jujur.
•
Stereotip id
–
Melihat bahwa suatu kelompok yang cenderung
berada pada lapisan bawah, misal : malas, tidak bertanggungjawab, bodoh,
emosional, dst.
Dimensi Institusi
•
Sikap-sikap yang dipunyai suatu kelompok
terhadap kelompok lain seringkali ditunjang dan bahkan diperkuat oleh
institusi-institusi dalam masyarakat.
•
Contoh :
–
Institusi ekonomi, spt PP 10/1958.
–
Institusi politik, spt Apartheid di Afsel.
Dimensi Gerakan
•
Berbagai gerakan sosial sering dilancarkan suatu
kelompok untuk membebaskan diri dari dominasi kelompok lain.
•
Seperti :
–
Gerakan ANC di Afrika.
–
Gerakan Usia Lanjut (Grey Panthers) di AS.
–
Grakan Pembebasan Wanita (WLM) di AS.
–
Gerakan Kulit Hitam Moderat (NAACP) di AS.
–
Gerakan Kulit Hitam Radikal (Black Panthers) di
AS.
–
Gerakan Black Moslem di AS.
Dimensi Perilaku dan Perilaku Kolektif
Dimensi Perilaku
•
Diskriminasi
–
“the different treatment of person ascribed
to particular categories” (Banton)
–
Ransford membedakan :
•
Diskriminasi individu
–
Tindakan seorang pelaku yang berprasangka.
•
Diskriminasi institusi :
–
Diskriminasi yang tidak ada sangkut pautnya
dengan prasangka individu, melainkan dampak kebijaksanaan atau praktek tertentu
berbagai institusi dalam masyarakat.
•
Jarak sosial
–
Perlakuan berbeda terhadap orang-orang yang
termasuk kategori tertentu.
Dimensi Perilaku Kolektif
•
Hubungan antar kelompok sering berwujud perilaku
kolektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar