ETIKA DAN AKUNTABILITAS
Filsafat etika
Filsafat
-
Asal kata : philosophia (bahasa yunani)
-
Estimologis : philo / phillen (arti : cinta) dan
Sophia (arti : kebenaran)
Pengertian filsafat
Mencintai kebenaran berarti upay mencari kebenaran yang
dengan kesadaran penuh didalam perbuatannya.
STRUKTUR ILMU
|
||
ONTOLOGIS (MENGAPA)
|
EPISTOMOLOGI
|
AKSIOLOGIS (UNTUK APA ILMU DIPERIKSA)
|
HAKIKAT APA YANG TERJADI
|
BAGAIMANA PROSES DAN PROSEDUR YANG MEMUNGKINKAN DITUMBANYA ILMU
TERSEBUT.
HAL YANG DIPERHATIKAN AGAR MENDAPAT PENGETAHUAN YANG BENAR.
|
UNTUK APA ILMU ITU DIPERGUNAKAN
|
ETIKA = SALAH SATU CABANG ILMU (HAKIKATNYA MENGKAJI TENTANG PERILAKU
MANUSIA)
|
ETIKA MEMBERIKAN PERHATIAN PADA PERILAKU SESEORANG DISERTAI DENGAN
PENILAIAN BAIK / BURUK, TERPUJI / TERCELA
|
|
Pengertian filsafat (filsuf yunani)
- Plato (427 – 347 SM) bahwa filsafat berkaitan
dengan ilmu pengetahuan berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran yang asli.
-
Aristoteles (382 – 322 SM) bahwa filsafat adalah
ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran dan didalamnya berisikan ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, estetika, dan sebagainya.
Pengertian filsafat (soebagio & soepriatna dalam rosady
ruslan)
-
Ilmu pengetahuan yang ingin mencapai hakikat
kebenaran asli dengan ciri-ciri pemikiran yang rasional, sistematis,
metodologi, integral baik bersifat indrawi maupun non-indrawi.
-
Hakikat kebenaran maksudnya kebenaran akan
hakikat kehidupan baik secara toritis maupun praktis.
Beberapa cabang filsafat
1.
Logika : cabang filsafat yang membicarakan
bagaimana hukum penyimpulan yang lurus dan benar
2.
Metodologi : filsafat yang membahas teknik
penyelidikan, metode penelitian
3.
Metafisika : filsafat yang membahas sesuatu yang
ada
4.
Biologi kefilsafatan : filsafat yang membahas
apakah hidup itu.
Cabang filsafat
5.
Psikologi : filsafat yang membahas apakah jiwa
itu.
6.
Antropologi : filsafat yang membahas apakah
manusia itu.
7.
Sosiologi : filsafat yang membahas tentang
masyarakat, organisasi atau Negara
8.
Etika : filsafat yang membahas apakah yang
dimaksud dengan baik dan benar
Aliran dalam filsafat
-
ALIRAN REALISME
Aliran realisme : pengetahuan manusia yang
benar adalah apa yang sesungguhnya ada yang baik dalam arti realita
-
ALIRAN IDEALISME
Aliran idealisme : pengetahuan manusia
tidak lain apa yang tergambar dalam jiwanya, sedangkan yang nyata terlihat
bukan yang sebenarnya, melainkan gambaran luarnya semata
-
POSITIFISME
Positifisme : mengagungkan aspek kenyataan
yang konkrit / indra
-
PRAGMATISME
Pragmatisme : mengagungkan aspe kefaedahan
-
MATERIALISME
Materialisme : mengagungkan aspek kebendaan
-
NATURALISME
Naturalisme : mengagungkan aspek alamiah
-
EMPIRISME
-
RASIONALISME
Rasionalisme : mengagungkan aspek akal
-
EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme : mengagungkan keberadaan
manusia yang konkret
-
SPIRITUALISME
Spritualisme : mengagungkan roh / spiritual
sebagai hakikatnya.
KONSEP ETIKA
Manusia dikodratkan oleh tuhan YME mempunyai akal dan budhi.
Dengan akal yang ada diotaknya, ia berfikir dan dengan budhi yang ada di hati
kalbunya, ia merasakan.
Selain akal dan budhi, manusia juga punya nafsu, baik nafsu
jasmani maupun rohani.
Salah satu nafsu rohani dinamakan nafsu ingin tahu.
Nafsu ini mendapat rangsangan dari luar biasa berupa ia
kagum, ia tak tahu atau belum tahu. Ia belum atau tidak mengerti akan hal yang
ada disekitarnya.
Untuk memuaskan keingintahuan tadi manusia terdorong untuk
bertanya dan menyelidiki. Setelah mendapat jawaban, menjadi tahulah dia, ia
tahu apa yang diketahui, tahu yang bagaimana yang bisa memberi kepuasan
nafsunya keingintahuan tadi adalah tahu yang benar. (kebenaran objektif)
Sekarang bagaimana tahu yang benar tentang baik buruknya
sikap / tingkah laku / perilaku manusia ?
Pertama, harus diketahui konsep baik buruknya dengan benar,
apa tolok ukurnya.
Kedua, ia bisa membuat putusan tentang baik buruknya sikap
dan perilakunya. Untuk mencari tahu yang benar ini menjadi tugas dari filsafat.
PENGERTIAN ETIKA (ESTIMOLOGIS )
Bahasa yunani : ethos berarti watak kesusilaan atau adat
kebiasaan.
Istilah lain yang identic dengan etika adalah :
1.
Susila (sansekerta) : dasar, prinsip dan aturan
hidup (sila) yang lebih baik (su)
2.
Akhlak (arab) : moral berarti ilmu akhlak
PENGERTIAN ETIKA
Poediawijatna : etika adalah cabang ilmu filsafat yang
mencari kebenaran, mencari keterangan benar yang sedalam dalamnya, tugas etika
mencari ukuran baik buruknya tingkah laku manusia, etika hendak mencari
tindakan manusia manakah yang baik.
Ki hajar dewantoro : ilmu yang mempelajari segala soal
kebaikan dan keburukan didalam hidup manusiaan semuanya, khususnya mengenai
gerak pikiran dan perasaan, sampai kepada tujuan dari sebuah perbuatan.
Austin fogothey dalam bukunya ‘’right and reason ethic’’
etika adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai
antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan hukum.
PEMBAGIAN ETIKA (ARISTOTELES)
Terminius techicus = etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan
yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia
Manner dan custom = etika yang berkaitan dengan tata cara
dan kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia
PEMBAGIAN ETIKA (SONNY KERAF)
Etika umum = membahas kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak etis, mengambil keputusan etis dan teori etika yang mengacu pada
prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak.
Etika khusus = penerapan prinsip moral dalam bidang khusus /
etika terapan yang tidak terlepas dari sistem nilai yang dianut dalam kehidupan
masyarakat.
KLASIFIKASI ETIKA KHUSUS
Etika individual = menyangkut kewajiban dan manusia terhadap
dirinya sendiri untuk mencapai kesucian kehidupan pribadi, kebersihan hati
nurani dan berakhlak luhur.
ETIKA
Etika merupakan cabang dari filsafat yang memperlihatkan
perilaku (behavior) orang dalam hubungan satu dengan yang lain dengan memberi
nilai baik / buruk.
Teori etika, terbagi 2 yaitu:
Teori etika eksplanatif : menjelaskan, mengapa dan
seharusnya dilakukan perbuatan baik / buruk.
Teori etika normative / preskreptif : disamping menjelaskan
‘’mengapa dan seharusnya dilakukan’’ juga memberi petunjuk, arahan, pedoman
perilaku manusia yang baru dan buruk.
Sebenarnya etika mempersoalkan norma (suatu ketentuan dan
aturan yang menentukan disatu pihak, bagaimana seharusnya dan dilain pihak
sebagai tolok ukur penilaian).
TINGKATAN MORAL
Bermoral = orang yang dalam perbuatan / sikap perilaku dalam
hubungan dengan orang lain mempunyai pegangan
Tidak bermoral = orang yang dalam perbuatan / sikap perilaku
dalam hubungan dengan orang lain tidak mempunyai pegangan.
Im-moral = orang yang dalam perbuatan / sikap perilaku tidak
bermoral sama sekali dengan kata lain sikap perilakunya bertentangan dengan
moral.
PENGERTIAN MORAL
Asal kata : mories / mos (bahasa latin) yang berarti
kebiasaan atau cara hidup kebiasaan seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik (kesusilaan) dan menghindari perbuatan yang buruk.
DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DIKENAL 3 SISTEM NORMA (YANG
BERLAKU SECARA UMUM)
Norma sopan santun / etiket : mengatur cara perilaku yang
baik (menekankan pada perilaku lahiriah) / heteronom.
Norma hukum : mengatur perilaku orang dalam kehidupan
bersama agar tertib, rukun dan damai (menekankan pada perilaku lahiriah /
heteronom.
Norma moral : menentukan bagaimana seharusnya prang
berperilaku supaya dinilai baik (tidak hanya menekankan perilaku lahiriah tapi
juga pribadi . batiniah ) / otonom.
TELEOGIS
HEDONISME
Tokoh : aristippos, epicurus
Perbuatan dinilai baik, apabila menghabiskan rasa senagn /
nikmat bagi yang melakukannya (nikmat yanh sewajarnya) pola hidup sederhana
EUDENOMISME
Tokoh : aristoteles
Perbuatan apabila dinilaibaik (bermoral) apabila
menghasilkan kebagiaan.
UTILITARISME
Tokoh : david hume (scotlandia), Jeremy betham (inggris).
Letak nilai moral / perbuatan ada pada kemanfaatannya / faedah / guna.
Imanuel kant (jerman) , mendatangkan manfaat / guna banyak
orang.
DEONTOLOGIS
Imperaktif hipotesis = perintah keharusan yang dilakukan
tercapainya suatu tujuan yang lain. Supaya lulus harus belajar yang tekun.
Imperaktif katagoris = tanpa syarat / tanpa pamrih.
Perbuatan yang baik harus dilakukan dengan kemauan / niat yang baik.
Niat = syarat bagi kehidupan moral.
TELEOGIS.
menilai perbuatan orang dari tujuan yang ingin hendak dicapai.
menilai perbuatan orang dari tujuan yang ingin hendak dicapai.
DEONTOLOGIS.
Menilai perbuatan orang dan memandang kewajiban moral, dan karena itu berlakunya otonom. (timbul atas kesadaran sendiri / kehendak hati nurani).
NORMA
-
Hans kelsen
Perintah yang tidak personal dan anonym
-
Roberto m.z. lawang
Patokan perilaku dalam suatu kelompok
tertentu.
-
Serjono soekanto
Suatu perangkat agar hubungan dalam suatu
masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan.
DEFINISI ETIKA
Secara estimologis = berasal dari kata yunani dari kata
ethos yang berarti watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir.
Etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan
atau tingkah laku manusia, mana yg dinilai baik atau tidak baik.
Menurut kamus = ilmu pengetahuan tentang moral
Ensklipodia = etika sebagai filsafat moral yang studi
sistematis mengenai sifat dasar dari konsep nilai baik dan buruk.
Burhanudin salam = etika adalah cabang ilmu filsafat yang
berbicara tentang norma dan nilai moral yang menentukan perilaku manusia
ETIKA DAN ETIKET
-
Persamaan
1.
Sama sama menyangkut perilaku manusia (walaupun
secara normative)
2.
Baik etika maupun etiket mengatakan apa yang
harus dan tidak boleh dilakukan
PERBEDAAN (MENURUT AGUS ARIJANTO)
-
Etiket menyangkut suatu cara perbuatan yang
harus dilakukan manusia. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Etiket bersifat
relative, yang tidak dianggap sopan bagi kebudayaan yang satu. Namun bisa
dianggap sopan bagi kebudayaan lain. Etiket memandang manusia dari lahiriah.
-
Etiket berasal dari bahasa perancis yaitu
ethiquete yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesame manusia
ETIKA (PERBEDAANNYA)
-
Etika bersifat absolut : prinsip etika tidak
bisa ditawar. Etika memandang dari luar dan dalam.
-
Etika berasal dari bahasa yunani / latin yang
berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang baik dan benar dilihat
dari sosial, budaya dan agama.
PERBEDAAN LAINNYA (ISMANTORO DWI YUWONO)
-
Etiket = menyangkut cara suatu perbuatan harus
dilakukan manusia
-
Etika = menyangkut masalah apakah suatu
perbuatan boleh dilakukan atau tidak, jadi tidak hanya cara dilakukan
perbuatan.
-
Etiket hanya terdapat dalam pergaulan
-
Etiket = melihat dari ada atau tidaknya orang
lain, walaupun tidak ada orang lain, tidak boleh mencuri.
3 DIMENSI ETIKA
-
Etika dalam pengertian praktis
Praktis = etika adalah pengejawantahan
moral dalam kehidupan sehari hari (menolong orang dijalan, menjadi sukarelawan,
dll)
-
Etika dalam pengertian keilmuan
Keilmuan = etika yang dipelajari secara
sistematis dan konstruktif
-
Etika dalam ruang lingkup paket kompilatif
Kompilatif = etika yang dijadikan patokan
atau pegangan oleh seorang atau sekelompok professional dalam bertingkah laku.
KLASIFIKASI ETIKA
-
Etika terapan yaitu etika yang dikembangkan
disuatu tempat dengan norma yang disebut kode etik.
Kode etik adalah seperangkat tata
norma/aturan mengenai sikap perilaku yang ditetapkan bersama dan ditaati
bersama oeh para anggotanya yang bergabung dalam organisasi profesi
-
Etika teoritik = etika sebagai ilmu yang
merupakan cabang filsafat untuk mempelajari manusia yang ditentukan oleh tata
nilai dan menyebabkan perilaku dinilai baik atau buruk.
KLASIFIKASI ETIKA TEORITIK
-
Eksplanatif = menjelaskan mengapa dan seharusnya
dilakukan perbuatan baik dan buruk
-
Normatf = disamping membicarakan mengapa dan
seharusnya dilakukan pperbuatan baik dan buruk, serta memberi petunjuk, arahan
dan pedoman perilaku
TEORI ETIKA
Teori deontologi
|
Teori teologi
|
Teori deontology berasal dari bahasa yunani ‘’deon ‘’ yang
berarti kewajiban. Etika deontology menekankan kewjiban manusia untuk bertindak
secara baik. Suatu tindakan dinilai baik bukan dinilai dari akibatnya melainkan
dinilai bermoral / baik jika baik pada diri sendiri (franz magnis suseno)
TEORI ETIKA
-
Teleogis (menilai perbuatan orang dari tujuan yang
ingin dicapai)
-
Hedonism (aristippos dan epicurus) : perbuatan
dinilai baik jika menghasilkan rasa senang / nikmat bagi yang melakukannya ( ex
: pola hidup sederhana, kebutuhan makan / minum)
-
Deontologis : aristoteles = perbuatan dinilai
baik jika menghasilkan kebahagiaan
-
Utilitarisme = david hume dan Jeremy bentham =
letak nilai moral terletak kemanfaatannya faedah / guna
Etika teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, suatu
tindakan dinilai baik jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau akibat
yang ditimbulkan baik dan bermanfaat.
Deontologis (menilai perbuatan orang dan memandang kewajiban
moral, timbul atas kesadaran sendiri)
1.
Imperative hipotesis : perintah / keharusan yang
harus dilakukan untuk tercapainya suatu tujuan yang lain
2.
Imperative kategoris : tanpa syarat / tanpa
pamrih, perbuatan yang baik dilakukan dengan kemauan / nilai yang baik.
PERBEDAAN
Aspek
|
Sopan santun
|
Hukum
|
Moral
|
Sumber
|
tradisional
|
Datang dari luar diri
|
Datang dari dalam diri
|
isi
|
Menyesuaikan perilaku manusia
|
Mempengaruhi perbuatan manusia
|
Mempengaruhi batin manusia
|
Tujuan
|
Melangsungkan kebiasaan
|
Memberikan kewajiban dan mengakui hak
|
Memberikan kewajiban
|
Sifat
|
insidental
|
Lokal
|
Universal
|
Penglihatan
|
Melihat partisipasi masyarakat
|
Melihat tindakan lahir
|
Melihat itikad budi, hati nurani
|
3 SISTEM NORMA
-
Norma sopan santun = mengatur cara berperilaku
yang baik, yang ditentukan oleh piha lain yang menilai dan yang memberi sanksi
juga pihak lain (menekankan perilaku lahirlah)
-
Norma hukum = mengatur perilaku orang dalam
kehidupan bersama agar tertib, rukun dan damai (menekankan perilaku lahirlah)
-
Norma moral = menentukan bagaimana seharusnya
orang berperilaku supaya dinilai baik (tidak hanya menekankan perilaku lahirlah
tapi juga batiniah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar