Senin, 24 Oktober 2016

ETIKA DAN AKUNTABILITAS



ETIKA DAN AKUNTABILITAS

Filsafat etika

Filsafat
-          Asal kata : philosophia (bahasa yunani)
-          Estimologis : philo / phillen (arti : cinta) dan Sophia (arti : kebenaran)

Pengertian filsafat
Mencintai kebenaran berarti upay mencari kebenaran yang dengan kesadaran penuh didalam perbuatannya.

STRUKTUR ILMU
ONTOLOGIS (MENGAPA)
EPISTOMOLOGI
AKSIOLOGIS (UNTUK APA ILMU DIPERIKSA)
HAKIKAT APA YANG TERJADI
BAGAIMANA PROSES DAN PROSEDUR YANG MEMUNGKINKAN DITUMBANYA ILMU TERSEBUT.
HAL YANG DIPERHATIKAN AGAR MENDAPAT PENGETAHUAN YANG BENAR.
UNTUK APA ILMU ITU DIPERGUNAKAN
ETIKA = SALAH SATU CABANG ILMU (HAKIKATNYA MENGKAJI TENTANG PERILAKU MANUSIA)
ETIKA MEMBERIKAN PERHATIAN PADA PERILAKU SESEORANG DISERTAI DENGAN PENILAIAN BAIK / BURUK, TERPUJI / TERCELA


Pengertian filsafat (filsuf yunani)

-         Plato (427 – 347 SM) bahwa filsafat berkaitan dengan ilmu pengetahuan berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
-          Aristoteles (382 – 322 SM) bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran dan didalamnya berisikan ilmu metafisika, logika, retorika, etika, estetika, dan sebagainya.

Pengertian filsafat (soebagio & soepriatna dalam rosady ruslan)

-          Ilmu pengetahuan yang ingin mencapai hakikat kebenaran asli dengan ciri-ciri pemikiran yang rasional, sistematis, metodologi, integral baik bersifat indrawi maupun non-indrawi.
-          Hakikat kebenaran maksudnya kebenaran akan hakikat kehidupan baik secara toritis maupun praktis.

Beberapa cabang filsafat
1.       Logika : cabang filsafat yang membicarakan bagaimana hukum penyimpulan yang lurus dan benar
2.       Metodologi : filsafat yang membahas teknik penyelidikan, metode penelitian
3.       Metafisika : filsafat yang membahas sesuatu yang ada
4.       Biologi kefilsafatan : filsafat yang membahas apakah hidup itu.
Cabang filsafat
5.       Psikologi : filsafat yang membahas apakah jiwa itu.
6.       Antropologi : filsafat yang membahas apakah manusia itu.
7.       Sosiologi : filsafat yang membahas tentang masyarakat, organisasi atau Negara
8.       Etika : filsafat yang membahas apakah yang dimaksud dengan baik dan benar

Aliran dalam filsafat
-          ALIRAN REALISME
Aliran realisme : pengetahuan manusia yang benar adalah apa yang sesungguhnya ada yang baik dalam arti realita

-          ALIRAN IDEALISME
Aliran idealisme : pengetahuan manusia tidak lain apa yang tergambar dalam jiwanya, sedangkan yang nyata terlihat bukan yang sebenarnya, melainkan gambaran luarnya semata

-          POSITIFISME
Positifisme : mengagungkan aspek kenyataan yang konkrit / indra

-          PRAGMATISME
Pragmatisme : mengagungkan aspe kefaedahan

-          MATERIALISME
Materialisme : mengagungkan aspek kebendaan

-          NATURALISME
Naturalisme : mengagungkan aspek alamiah

-          EMPIRISME

-          RASIONALISME
Rasionalisme : mengagungkan aspek akal

-          EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme : mengagungkan keberadaan manusia yang konkret

-          SPIRITUALISME
Spritualisme : mengagungkan roh / spiritual sebagai hakikatnya.


KONSEP ETIKA
Manusia dikodratkan oleh tuhan YME mempunyai akal dan budhi. Dengan akal yang ada diotaknya, ia berfikir dan dengan budhi yang ada di hati kalbunya, ia merasakan.
Selain akal dan budhi, manusia juga punya nafsu, baik nafsu jasmani maupun rohani.
Salah satu nafsu rohani dinamakan nafsu ingin tahu.
Nafsu ini mendapat rangsangan dari luar biasa berupa ia kagum, ia tak tahu atau belum tahu. Ia belum atau tidak mengerti akan hal yang ada disekitarnya.
Untuk memuaskan keingintahuan tadi manusia terdorong untuk bertanya dan menyelidiki. Setelah mendapat jawaban, menjadi tahulah dia, ia tahu apa yang diketahui, tahu yang bagaimana yang bisa memberi kepuasan nafsunya keingintahuan tadi adalah tahu yang benar. (kebenaran objektif)
Sekarang bagaimana tahu yang benar tentang baik buruknya sikap / tingkah laku / perilaku manusia ?
Pertama, harus diketahui konsep baik buruknya dengan benar, apa tolok ukurnya.
Kedua, ia bisa membuat putusan tentang baik buruknya sikap dan perilakunya. Untuk mencari tahu yang benar ini menjadi tugas dari filsafat.

PENGERTIAN ETIKA (ESTIMOLOGIS )
Bahasa yunani : ethos berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan.
Istilah lain yang identic dengan etika adalah :
1.       Susila (sansekerta) : dasar, prinsip dan aturan hidup (sila) yang lebih baik (su)
2.       Akhlak (arab) : moral berarti ilmu akhlak

PENGERTIAN ETIKA
Poediawijatna : etika adalah cabang ilmu filsafat yang mencari kebenaran, mencari keterangan benar yang sedalam dalamnya, tugas etika mencari ukuran baik buruknya tingkah laku manusia, etika hendak mencari tindakan manusia manakah yang baik.
Ki hajar dewantoro : ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan dan keburukan didalam hidup manusiaan semuanya, khususnya mengenai gerak pikiran dan perasaan, sampai kepada tujuan dari sebuah perbuatan.
Austin fogothey dalam bukunya ‘’right and reason ethic’’ etika adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan hukum.

PEMBAGIAN ETIKA (ARISTOTELES)
Terminius techicus = etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia
Manner dan custom = etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia

PEMBAGIAN ETIKA (SONNY KERAF)
Etika umum = membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis, mengambil keputusan etis dan teori etika yang mengacu pada prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak.
Etika khusus = penerapan prinsip moral dalam bidang khusus / etika terapan yang tidak terlepas dari sistem nilai yang dianut dalam kehidupan masyarakat.

KLASIFIKASI ETIKA KHUSUS
Etika individual = menyangkut kewajiban dan manusia terhadap dirinya sendiri untuk mencapai kesucian kehidupan pribadi, kebersihan hati nurani dan berakhlak luhur.

ETIKA
Etika merupakan cabang dari filsafat yang memperlihatkan perilaku (behavior) orang dalam hubungan satu dengan yang lain dengan memberi nilai baik / buruk.
Teori etika, terbagi 2 yaitu:
Teori etika eksplanatif : menjelaskan, mengapa dan seharusnya dilakukan perbuatan baik / buruk.
Teori etika normative / preskreptif : disamping menjelaskan ‘’mengapa dan seharusnya dilakukan’’ juga memberi petunjuk, arahan, pedoman perilaku manusia yang baru dan buruk.
Sebenarnya etika mempersoalkan norma (suatu ketentuan dan aturan yang menentukan disatu pihak, bagaimana seharusnya dan dilain pihak sebagai tolok ukur penilaian).

TINGKATAN MORAL
Bermoral = orang yang dalam perbuatan / sikap perilaku dalam hubungan dengan orang lain mempunyai pegangan
Tidak bermoral = orang yang dalam perbuatan / sikap perilaku dalam hubungan dengan orang lain tidak mempunyai pegangan.
Im-moral = orang yang dalam perbuatan / sikap perilaku tidak bermoral sama sekali dengan kata lain sikap perilakunya bertentangan dengan moral.

PENGERTIAN MORAL
Asal kata : mories / mos (bahasa latin) yang berarti kebiasaan atau cara hidup kebiasaan seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari perbuatan yang buruk.

DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DIKENAL 3 SISTEM NORMA (YANG BERLAKU SECARA UMUM)
Norma sopan santun / etiket : mengatur cara perilaku yang baik (menekankan pada perilaku lahiriah) / heteronom.
Norma hukum : mengatur perilaku orang dalam kehidupan bersama agar tertib, rukun dan damai (menekankan pada perilaku lahiriah / heteronom.
Norma moral : menentukan bagaimana seharusnya prang berperilaku supaya dinilai baik (tidak hanya menekankan perilaku lahiriah tapi juga pribadi . batiniah ) / otonom.

TELEOGIS

HEDONISME
Tokoh : aristippos, epicurus
Perbuatan dinilai baik, apabila menghabiskan rasa senagn / nikmat bagi yang melakukannya (nikmat yanh sewajarnya) pola hidup sederhana

EUDENOMISME
Tokoh : aristoteles
Perbuatan apabila dinilaibaik (bermoral) apabila menghasilkan kebagiaan.

UTILITARISME
Tokoh : david hume (scotlandia), Jeremy betham (inggris). Letak nilai moral / perbuatan ada pada kemanfaatannya / faedah / guna.
Imanuel kant (jerman) , mendatangkan manfaat / guna banyak orang.

DEONTOLOGIS
Imperaktif hipotesis = perintah keharusan yang dilakukan tercapainya suatu tujuan yang lain. Supaya lulus harus belajar yang tekun.
Imperaktif katagoris = tanpa syarat / tanpa pamrih. Perbuatan yang baik harus dilakukan dengan kemauan / niat yang baik.
Niat = syarat bagi kehidupan moral.

TELEOGIS.
menilai perbuatan orang dari tujuan yang ingin hendak dicapai.

DEONTOLOGIS.
Menilai perbuatan orang dan memandang kewajiban moral, dan karena itu berlakunya otonom. (timbul atas kesadaran sendiri / kehendak hati nurani).

NORMA
-          Hans kelsen
Perintah yang tidak personal dan anonym
-          Roberto m.z. lawang
Patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu.
-          Serjono soekanto
Suatu perangkat agar hubungan dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan.

DEFINISI ETIKA
Secara estimologis = berasal dari kata yunani dari kata ethos yang berarti watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir.
Etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yg dinilai baik atau tidak baik.
Menurut kamus = ilmu pengetahuan tentang moral
Ensklipodia = etika sebagai filsafat moral yang studi sistematis mengenai sifat dasar dari konsep nilai baik dan buruk.
Burhanudin salam = etika adalah cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang norma dan nilai moral yang menentukan perilaku manusia

ETIKA DAN ETIKET
-          Persamaan
1.       Sama sama menyangkut perilaku manusia (walaupun secara normative)
2.       Baik etika maupun etiket mengatakan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan

PERBEDAAN (MENURUT AGUS ARIJANTO)
-          Etiket menyangkut suatu cara perbuatan yang harus dilakukan manusia. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Etiket bersifat relative, yang tidak dianggap sopan bagi kebudayaan yang satu. Namun bisa dianggap sopan bagi kebudayaan lain. Etiket memandang manusia dari lahiriah.
-          Etiket berasal dari bahasa perancis yaitu ethiquete yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesame manusia

ETIKA (PERBEDAANNYA)
-          Etika bersifat absolut : prinsip etika tidak bisa ditawar. Etika memandang dari luar dan dalam.
-          Etika berasal dari bahasa yunani / latin yang berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang baik dan benar dilihat dari sosial, budaya dan agama.

PERBEDAAN LAINNYA (ISMANTORO DWI YUWONO)
-          Etiket = menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia
-          Etika = menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak, jadi tidak hanya cara dilakukan perbuatan.
-          Etiket hanya terdapat dalam pergaulan
-          Etiket = melihat dari ada atau tidaknya orang lain, walaupun tidak ada orang lain, tidak boleh mencuri.

3 DIMENSI ETIKA
-          Etika dalam pengertian praktis
Praktis = etika adalah pengejawantahan moral dalam kehidupan sehari hari (menolong orang dijalan, menjadi sukarelawan, dll)
-          Etika dalam pengertian keilmuan
Keilmuan = etika yang dipelajari secara sistematis dan konstruktif
-          Etika dalam ruang lingkup paket kompilatif
Kompilatif = etika yang dijadikan patokan atau pegangan oleh seorang atau sekelompok professional dalam bertingkah laku.

KLASIFIKASI ETIKA
-          Etika terapan yaitu etika yang dikembangkan disuatu tempat dengan norma yang disebut kode etik.
Kode etik adalah seperangkat tata norma/aturan mengenai sikap perilaku yang ditetapkan bersama dan ditaati bersama oeh para anggotanya yang bergabung dalam organisasi profesi
-          Etika teoritik = etika sebagai ilmu yang merupakan cabang filsafat untuk mempelajari manusia yang ditentukan oleh tata nilai dan menyebabkan perilaku dinilai baik atau buruk.

KLASIFIKASI ETIKA TEORITIK
-          Eksplanatif = menjelaskan mengapa dan seharusnya dilakukan perbuatan baik dan buruk
-          Normatf = disamping membicarakan mengapa dan seharusnya dilakukan pperbuatan baik dan buruk, serta memberi petunjuk, arahan dan pedoman perilaku

TEORI ETIKA
Teori deontologi
Teori teologi

Teori deontology berasal dari bahasa yunani ‘’deon ‘’ yang berarti kewajiban. Etika deontology menekankan kewjiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan dinilai baik bukan dinilai dari akibatnya melainkan dinilai bermoral / baik jika baik pada diri sendiri (franz magnis suseno)

TEORI ETIKA
-          Teleogis (menilai perbuatan orang dari tujuan yang ingin dicapai)
-          Hedonism (aristippos dan epicurus) : perbuatan dinilai baik jika menghasilkan rasa senang / nikmat bagi yang melakukannya ( ex : pola hidup sederhana, kebutuhan makan / minum)
-          Deontologis : aristoteles = perbuatan dinilai baik jika menghasilkan kebahagiaan
-          Utilitarisme = david hume dan Jeremy bentham = letak nilai moral terletak kemanfaatannya faedah / guna
Etika teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, suatu tindakan dinilai baik jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau akibat yang ditimbulkan baik dan bermanfaat.
Deontologis (menilai perbuatan orang dan memandang kewajiban moral, timbul atas kesadaran sendiri)
1.       Imperative hipotesis : perintah / keharusan yang harus dilakukan untuk tercapainya suatu tujuan yang lain
2.       Imperative kategoris : tanpa syarat / tanpa pamrih, perbuatan yang baik dilakukan dengan kemauan / nilai yang baik.

PERBEDAAN
Aspek
Sopan santun
Hukum
Moral
Sumber
tradisional
Datang dari luar diri
Datang dari dalam diri
isi
Menyesuaikan perilaku manusia
Mempengaruhi perbuatan manusia
Mempengaruhi batin manusia
Tujuan
Melangsungkan kebiasaan
Memberikan kewajiban dan mengakui hak
Memberikan kewajiban
Sifat
insidental
Lokal
Universal
Penglihatan
Melihat partisipasi masyarakat
Melihat tindakan lahir
Melihat itikad budi, hati nurani

3 SISTEM NORMA
-          Norma sopan santun = mengatur cara berperilaku yang baik, yang ditentukan oleh piha lain yang menilai dan yang memberi sanksi juga pihak lain (menekankan perilaku lahirlah)
-          Norma hukum = mengatur perilaku orang dalam kehidupan bersama agar tertib, rukun dan damai (menekankan perilaku lahirlah)
-          Norma moral = menentukan bagaimana seharusnya orang berperilaku supaya dinilai baik (tidak hanya menekankan perilaku lahirlah tapi juga batiniah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...