Jumat, 07 Oktober 2016

TEORI KONFLIK



TEORI KONFLIK
Ralp Dahrendeorf
Lewis A. Coser
Gerhard E. Lenski

TEORI KONFLIK
*  Teori ini dibangun dalam rangka menentang secara langsung teori Struktural Fungsional.
*  Tokoh utama Teori Konflik adalah Ralp Dahrendorf, Lewis Coser, Gerhard Lenski, Randall Collins.

Perbedaan Teori Struktural Fungsional dan Konflik

  • Teori Strukturak Fungsional
    1. Masyarakat adalah statis atau masyarakat berada dalam keadaan berubah se-cara seimbang.
    2. Menekankan keteraturan masyarakat.
    3. Setiap elemen masyarakat berperan dalam menjaga stabilitas.
    4. Masyarakat secara informal diikat oleh norma, nilai, dan moral.
  • Teori Konflik
    1. Masyarakat setiap saat tunduk pada proses perubahan.
    2. Teoritisi konflik meli-hat pertikaian dan konflik dalam sistem sosial.
    3. Berbagai elemen ke-masyarakatan me-nyumbang terhadap disintegrasi dan peru-bahan.
    4. Keteraturan dalam masyarakat berasal dari pemaksaan terha-dap anggotanya dari mereka yang berada di atas.
teori Konflik menurut Ralp Dahrendorf
  • Dasar Teori Konflik dari Ralp Dahrendorf adalah penolakan dan penerimaan parsial serta perumusan kembali teori-teori Karl Marx.
  • Menurut Marx, pemilikan dan kontrol atas sarana-sarana produksi sebagai berada di tangan individu-individu yang sama.
  • Menurut Dahrendorf, yang tidak dilihat oleh Marx ialah pemisahan antara pemilikan serta pengendalian sarana-sarana produksi yang terjadi di abad ke-20.
-  Timbulnya korporasi-korporasi dengan saham-saham yang dimiliki oleh orang banyak, dimana tak seorang pun memiliki kontrol yang eksklusif, berperan sebagai contoh dari apa yang disebut dekomposisi modal.
-  Selanjutnya diikuti oleh dekomposisi tenaga kerja. Kaum proletar tidak lagi sebagai suatu kelompok homogen yang tunggal. Pada akhir abad ke-19, lahir kelas pekerja dengan susunan yang jelas, dimana pekerja terampil berada di jenjang atas sedang pekerja biasa berada di posisi bawah. Kaum proletar bukan lagi sebagai massa yang tanpa perbedaan sebagaimana yang terjadi pada kaum borjuis.
-  Dekomposisi modal dan tenaga kerja menjurus kepada pembengkakan kelas menengah yag sebelumnya tidak pernah diduga oleh Marx.       

Inti Teori Konflik
(Ralp Dahrendorf)

  • Konsep Sentral Teori Konflik :
-  Wewenang (otoritas).
-  Posisi.
  • Inti teori :
-  Distribusi kekuasaan dan wewenang secara tidak merata tanpa kecuali menjadi faktor yang menentukan konflik sosial secara sistematis. Perbedaan wewenang adalah suatu tanda dari adanya berbagai posisi dalam masyarakat.
-  Bahwa berbagai posisi di dalam masyarakat mempunyai kualitas otoritas (wewenang) yang berbeda. Otoritas tidak terletak di dalam diri individu, tetapi di dalam posisi.
-  Kekuasaan dan wewenang senantiasa menempatkan individu pada posisi atas dan posisi bawah dalam setiap struktur. Karena wewenang itu adalah sah, maka setiap individu yang tidak tunduk terhadap wewenang yang ada akan terkena sanksi. 

Golongan yang Terlibat Konflik
  • Kekuasaan selalu memisahkan dengan tegas antara penguasa dan yang dikuasai, maka dalam masyarakat selalu terdapat dua golongan yang saling bertentangan.
  • Masing-masing golongan dipersatukan oleh ikatan kepentingan nyata yang bertentangan secara substansial dan secara langsung di antara golongan-golongan itu.
  • Golongan yang berkuasa berusaha mempertahankan status quo, sedangkan golongan yang dikuasai berusaha untuk mengadakan perubahan-perubahan.    
Tiga Tipe Golongan yang Terlibat Konflik

  1. Kelompok semu (quasi group).
        Merupakan kumpulan dari para pemegang kekuasaan atau jabatan dengan kepentingan yang sama yang terentuk karena munculnya kelompok keentingan.

  1. Kelompok kepentingan (interest group).
          Kelompok yang terbentuk dari kelompok semu yang lebih luas. Kelompok ini mempunyai struktur, organisasi, program, tujuan, serta anggota yang jelas. Kelompok kepentingan inilah yang menjadi sumber nyata timbulnya konflik dalam masyarakat.

  1. Kelompok konflik, yaitu kelompok yang terlibat dalam konflik kelompok aktual.  
Kepentingan

  • Kepentingan tersembunyi.
                Harapan peran yang tidak disadari.
  • Kepentingan nyata.
                Kepentingan tersembunyi yang telah disadari.

Saling Ketergantungan dalam Pendekatan Konflik


Konflik dan Perubahan Sosial
  • Segera setelah kelompok konflik muncul, kelompok itu melakukan tindakan yang menyebabkan perubahan dalam struktur sosial. Bila konflik itu hebat, perubahan yang terjadi adalah radikal. Bila konflik disertai tindakan kekerasan, akan terjadi perubahan struktur secara tiba-tiba.
Inti Teori Konflik
(Lewis A. Coser)
  • Coser mengembangkan perspektif konflik dari karya George Simmel.
  • Berdasar pendapat Simmel, Coser membentangkan proposisi untuk menguji fungsionalitas konflik bagi kelompok sosial.
  • Menurut Coser, konflik sebagai proses sosial dapat merupakan mekanisme lewat mana kelompok-kelompok dan batas-batasnya terbentuk dan dipertahankan.
  • Konflik dapat menyatukan para anggota kelompok lewat pengukuhan kembali identitas kelompok.
Pokok-Pokok Pikiran Tentang Konflik
(Lewis A. Coser)
  1. Konflik adalah bentuk interaksi.
  2. Konflik dapat merupakan cara/alat untuk mempertahankan, mempersatukan, mempertegas sistem sosial yang ada.
  3. Dalam setiap masyarakat seringkali berkembang satu atau beberapa mekanisme untuk meredakan ketegangan yang ada, sehingga struktur itu sebagai keseluruhan tidak terancam.
  4. Ada konflik realistik dan konflik non-realistik.
Konflik Realistik dan Non-Realistik
  • Konflik realistik muncul karena adanya hambatan dari orang lain dalam mencapai suatu tujuan tertentu, yang kalau hambatan itu diatasi, maka konflik akan padam.
  • Konflik non-realistik adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonistis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak; konflik yang dicari-cari.
Relevansi Pemikiran Tentang Konflik
Max Weber

Ralf Dahrendorf

Lewis A. Coser

Konflik terjadi antara kelompok dengan kelompok atau institusi dengan institusi.

Adanya kepentingan individu yang menyebabkan terjadinya konflik.

Dalam masyarakat selain konflik juga ada konsensus.

Konflik atau konsensus tunduk pada kepentingan individu.

Konflik terjadi antara lapisan atas melawan lapisan bawah.

Adanya kepentingan individu yang menyebabkan terjadinya konflik.

Konflik memberi fungsi yang positif pada perubahan sosial.

Konflik terjadi karena adanya keakraban.

Konflik merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan, dan pemeliharaan struktur sosial.

Konflik dapat menetapkan dan menjaga garis batas antara dua pihak atau lebih, memperkuat kembali identitas kelompok dan melindungi agar tidak lebur ke dalam dunia sosial lain.


Katup Penyelamat (Savety-Valve)
  • Katup penyelamat (savety-valve) ialah salah satu mekanisme yang dapat dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik sosial.
  • Praktek-praktek atau institusi katup penyelamat memungkinkan pengungkapan rasa tidak puas terhadap struktur.
  • Contoh institusi katup penyelamat : BEM, DPRD/DPR, dll.
Pembedaan Konflik

  1. Konflik Realistis.
                Berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan, dan yang ditunjukkan pada objek yang dianggap mengecewakan.
                Contoh : pemogokan karyawan yang menuntut kenaikan gaji.

  1. Konflik Non-Realistis.
                Konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonistis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak.
                Contoh : pembalasan dendam dengan menggunakan ilmu gaib.
               
Konflik dan Hubungan Sosial yang Intim
  • Bila konflik berkembang dalam hubungan-hubungan sosial yang intim, maka pemisahan (antara konflik realistis dan non-realistis) lebih sulit untuk dipertahankan.
-  Semakin dekat suatu hubungan semakin besar rasa kasih sayang yang sudah tertanam, sehingga semakin besar juga kecenderungan untuk menekan ketimbang mengungkapkan rasa permusuhan.
-  Pada hubungan-hubungan sekunder, misalnya dengan rekan bisnis, rasa permusuhan dapat relatif bebas untuk diungkapkan.
-  Sementara pada hubungan-hubungan primer, keterlibatan total para partisipan membuat pengungkapan perasaan yang demikian merupakan bahaya bagi hubungan tersebut.  

Fungsionalitas Konflik
  • Menurut Coser, suatu konflik fungsional atau tidak ditentukan oleh tipe isu yang merupakan subyek konflik itu.
  • Konflik fungsional positif bilamana tidak mempertanyakan dasar-dasar hubungan dan fungsional negatif jika menyerang suatu nilai inti.
  • Masyarakat yang terbuka dan berstruktur longgar membangun benteng untuk membendung tipe konflik yang akan membahayakan konsensus dasar kelompok itu dari serangan terhadap nilai intinya dengan membiarkan konflik tersebut berkembang di sekitar masalah-masalah yang tidak mendasar.
Konflik dengan Out-group
  • Coser menujukkan bahwa konflik dengan kelompok luar (out-group) akan membantu pemantapan batas-batas struktural. Sebaliknya, konflik dengan kelompok luar juga dapat mempertinggi integrasi.
  • Bilamana suatu kelompok kecil dengan ikatan yang kuat berjuang melawan musuh dari luar, maka kelompok itu tidak mungkin memberikan toleransi pada perselisihan internal.
  • Kelompok-kelompok yang terlibat dalam perjuangan yang berkepanjangan dengan pihak luar, di dalam kelompok tersebut cenderung tidak toleran.
Inti Teori Konflik
(Gerhard E. Lenski)
  • Gerhard E. Lenski mengembangkan sebuah teori yang pada hakikatnya lebih merupakan sintesa daripada menyelaraskan secara sederhana teori konflik dengan analisa fungsional.
  • Perpaduan asumsi konflik dan fungsional Lenski, dibuat dalam kerangka evolusioner.
  • Menurut Lenski, hanya teori evolusioner yang dapat menganalisa struktur maupun proses tanpa dibatasi oleh rangkaian perjalanan waktu yang pendek.
  • Teori Lenski khusus berhubungan dengan pelapisan sosial (social stratification).
  • Teori stratifikasi Lenski, mencoba menyatukan usaha-usaha kaum fungsionalis dan penganut teori konflik untuk menjelaskan eksistensi dan operasi kelas-kelas sosial. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...