Senin, 14 Desember 2015

Makalah Perencanaan Strategis


ASAS ASAS MANAJEMEN
PERENCANAAN STRATEGIS


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ANGGOTA :
SY. SHARFINA ADANI
AIDIL SARAH
DESTYA LIZIANA
GUSTI
BAYU RAMA
PUJIANTO
NURUL HAIFA
MUSTIKA
HETY KUSENDANG

PROGRAM STUDI:
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
RAJA HAJI TANJUNGPINANG
T.A 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas kasih dan sayangnya memberikan pengetahuan,kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu meyelesaikan penyusunan makalah ini.makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah azaz-azaz manajemen.
Penyusun meyadari,dalam penulisan makalah ini masih ada kemukinan kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun,untuk itu,masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membebenih kekuragannya
Ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini untuk teman teman dan semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan terimakasih, semoga makalah ini dapat berguna, sebagai karya dari kita dan untuk semua amiin.






























DAFTAR ISI

Kata Pengantar           ............................................................................................    2
Daftar isi                     ............................................................................................    3
Bab 1 Pendahuluan     ............................................................................................    4
A.    Latar Belakang  .....................................................................................   4
B.     Rumusan Masalah  ...............................................................................    6
Bab 2 Pembahasan .................................................................................................    7
A.    Pengertian ............................................................................................    7
Bab 3 Penutup .........................................................................................................  18
1.      Kesimpulan Dan Saran ..........................................................................  18
Daftar Pustaka …………………………………………………………………….  19

























BAB I
PENDAHULUAN

A.  Studi Kasus Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Koperasi Warung Jk
1.      Latar Belakang

Industri ritel merupakan industri yang strategis dalam kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Dalam konteks global, potensi pasar ritel Indonesia tergolong cukup besar. Industri ritel dapat dikategorikan menjadi industri yang merupakan hajat hidup orang banyak karena sekitar 10% dari total penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dengan berdagang. Dengan karakteristik industri ritel yang tidak membutuhkan keahlian khusus serta pendidikan tinggi untuk menekuninya, maka banyak rakyat Indonesia terutama yang tergolong dalam kategori UKM masuk dalam industri ritel ini.

System informasi pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, terutama sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan. Menigkatnya penggunaan teknologi informasi telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Perkembangan teknologi system informasi yang berkembang semakin cepat mempengaruhi kegiatan usaha manusia dalam bidang bisnis. Akan tetapi jika penggunaan teknologi system informasi tidak komperhensif dengan organisasi bisnis, maka akan berakhir dengan kegagalan.

Oleh karena itu diperlukan strategi yang baik untuk menghindari kegagalan dari implementasi system informasi. Perencanaan strategis system informasi adalah proses penyelarasan antara strategi system informasi dengan strategi organisasi bisnis. (Biyati Ahwarumi, 3)

Perencanaan strategis system informasi adalah sebuah proses yang dilakukan secara terus menerus (Rumapea 2007). Perencanaan strategi diperlukan oleh seluruh organisasi, termasuk organisasi bisnis yaitu koperasi, dalam hal ini khusus pada Koperasi Warung JK yang bergerak dalam bidang usaha ritel. Karena persaingan dalam industri ritel saat ini sangat ketat, maka Koperasi Warung JK perlu memiliki perencanaan strategis yang baik, dimana dalam perencanaan strategis tersebut terdapat perencanaan strategis system informasi agar dalam perjalanannya nanti, Kopersi Warung JK dapat berkompetisi dengan perusahaan sejenis, baik itu perusahaan ritel nasional maupun asing.

Oleh karena itu, makalah ini ingin menghasilkan sebuah dokumen tentang informasi apa yang harus dilakukan terhadap system informasi Koperasi Warung JK dalam rangka menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis.


2.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam makalah ini ialah sebagai berikut:
1.  Apa yang membuat Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan sulit berkompetisi dengan perusahaan ritel berpengalaman di Indonesia
2.  Bagaimana konsep perencanaan strategis system informasi Koperasi Warung JK dalam rangka menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis

3.      Analisis Masalah
Berdasarkan hasil analisis pada kasus Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan, yakni apa yang membuat koperasi tersebut sulit berkompetisi dengan perusahaan ritel berpengalaman di Indonesia, baik itu perusahaan nasional maupun perusahaan asing ialah karena Koperasi Warung Jembatan Keselamatan belum terlalu berpengalaman, dalam artian bahwa koperasi ini belum lama dibentuk, sehingga koperasi ini belum memiliki perencanaan strategis yang baik dalam hal menjalankan koperasi. Hal itu membuat koperasi ini memerlukan perencanaan strategis yang baik agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis yang telah berpengalaman. Di samping itu, koperasi ini juga masih baru dalam bidang ritel sehingga perlu strategi manajemen yang baik, baik itu dalam bidang sumber daya manusia, keuangan, operasional, dan pemasaran, agar ke depannya koperasi ini dapat bersaing dengan perusahaan ritel lain.
Selain hal yang telah dicantumkan di atas, hal lain yang membuat Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan kurang berkompetitif ialah karena penerapan system informasi yang tidak efektif terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan koperasimaupun peningkatan daya saing koperasi dalam industry ritel. Hal tersebut terjadi akibat penerapan system informasi dan teknologi informasi yang hanya berfokus pada teknologinya saja.

4.      Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan masalah yang terjadi di dalam Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan, maka dapat ditarik beberapa alternatif dalam rangka memecahkan masalah yang timbul. Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan antara lain ialah membuat suatu perencanaan strategis yang baik dalam pengelolaan manajemen koperasi tersebut, baik itu dalam bidang sumber daya manusia, keuangan, operasional, dan pemasaran, agar ke depannya koperasi ini dapat bersaing dengan perusahaan ritel lain.

Selain itu, rancangan penerapan system informasi dan teknologi informasi pada Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan ialah dengan memperbaiki penerapannya dalam koperasi tersebut agar dapat efektif untuk peningkatan kinerja dan kesuksesankoperasi maupun peningkatan daya saing koperasi dalam industry ritel, dimana awalnya hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan system informasi dan teknologi informasi adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan teknologi informasi sebagai bagian solusi (Earl, 1992). Kurang bermanfaatnya system informasi dan teknologi informasibagi koperasi disebabkan karena perencanaan strategis system informasi dan teknologi informasi yang lebih fokus ke teknologi, bukan berdasarkan kebutuhan bisnis.
Namun terkadang didalam penerapan system informasi dan teknologi informasi sudah diimplementasikan secara baik, namun dari sisi lain seperti halnya keamanan, sumber daya manusia, transparansi, dan lain-lain bersifat sebaliknya yang menyebabkan tidak produktifnya system informasi dan teknologi informasi yang telah diterapkan. Oleh karena itu, penerapan system informasi dan teknologi informasi harus dibarengi dengan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi produktivitas system informasi dan teknologi informasi yang telah diterapkan.
Beberapa teknik/metode analisis yang dapat digunakan dalam perencanaan strategis system informasi dan teknologi informasi, mencakup analisis SWOT, analisisFive Forces Competitive, analisis Value Chain, metode Critical Succes Factors, metodeBalanced Scorecard, dan McFarlan’s Strategic Grid
1.      Rumusan masalah
1.         Apa yang membuat Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan sulit berkompetisidengan perusahaan ritel berpengalaman di Indonesia
2.         Bagaimana konsep perencanaan strategis system informasi Koperasi Warung JK dalam rangka menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis
2.      Tujuan
Penyusun menyusun laporan ini dengan tujuan mendapatka pengetahuan tentang perencanaan strategis dan studi kasus perencanaan strategis guna menambahh wawasan penyusun dan pembaca.





















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
1.      Perencanaan
Di dalam organisasi modern, perencanaan (Planning) merupakan salah satu fungsi manajemen (Koontz dan Weihrich, 1988) di samping fungsi manajemen lainnya, yaitu pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), memimpin (leading) dan pengendalian (controlling). Sedangkan fungsi sendiri di definisikan oleh Koontz sebagai sekumpulan pekerjaan yang dapat dibedakan secara nyata dengan kumpulan pekerjaan lainnya. Sebagai contoh bila kita mengaikan pengertian fungsi dengan pembagian kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi, maka kita akan memperoleh fungsi-fungsi organisasi seperti manajemen pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan operasi di mana masing-masing fungsi organisasi tersebut menunjukan sekumpulan pekerjanaan yang dapat dibedakan dengan kumpulan pekerjaan lainnya.
Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Perkembangan baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan yang cepat dan sering tak terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam pembangunan. Hal ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah satu yang mungkin dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan stratejik, yang telah banyak dipakai di negara-negara lain beberapa tahun terakhir ini. Seperti diketahui bahwa pengetahuan perencanaan stratejik berasal dari bidang militer yang kemudian dikembangkan di bidang manajemen perusahaan dan kemudian coba diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal itu, maka tulisan ini diawali dengan kajian pengetahuan "teoritis" perencanaan stratejik.
Menurut G.R Terry:
“ Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. “


2.      Strategi
Kata strategis berasal dari bahasa Yunani yang berarti “strategos”, yang berasal dari kata “stratos”  yang artinya militer dan “ag” yang artinya pemimpin. Kita sering mendengar strategi dalam perang atau pun pertandingan olahraga. Berdasarkan konteks awalnya, kata strategis diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang di kerjakan oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang. (Purnomo dan Zulkieflimansyah, 2007).
Secara sederhana pengertian strategi adalah apa yang seharusnya kita kerjakan. Segangkan bagaimana cara mengerjakannya disebut taktik. (Agustinus, 1996). Menurut Stephanie K. Marrus sebagaimana dikutip oleh Umar (2001) strategi adalah  suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dicapai.
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Bryson (1988;163) dalam bukunya Perencanaan Strategis untuk Organisasi Publik dan Nirlaba, menjelaskan tentang strategi sebagai berikut:
"Strategi dapat  dipikirkan  sebagai  suatu  pola  tujuan,  kebijakan, program,  tindakan,  keputusan,  atau  alokasi  sumber daya  yang menunjukkan  jati diri  suatu  organisasi,  hal-hal  yang  dilakukannya, dan  alasan  melakukan  hal-hal  tersebut.  Dengan  demikian,  strategi merupakan perluasan  dari  misi  untuk  menjembatani  antaraorganisasi tersebut dengan lingkungannya. Strategi umumnya dibuat untuk  menanggapi  isu  strategis,  yaitu  merupakan  garis  besar tanggapan  organisasi  tersebut  terhadap  pilihan  kebijakan  yang fundamental.  (Bila  pendekatan  tujuan  umum  yang  dipakai,  maka strategi  dirumuskan  untuk  mencapai  tujuan  tersebut;  dan  bila pendekatan  visi  yang  dipakai,  maka  strategi  dikembangkan  untuk mencapai visi tersebut).”
Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat yang terdefenisi strategi yang  diantaranya  disampaikan  oleh  Andrew  dan  Chandler  (Salusu  :95) mengatakan :
“Srategi suatu organisasi adalah konseptualisasi yang diekspresikan oleh  pemimpin  organisasi  tentang  (1)  sasaran  jangka  panjang  dari organisasi  ;  (2)  kebijaksanaan  dan  kendala,  baik  yang  dicetuskan oleh pemimpin itu maupun yang diperintahkan oleh atasannya yang justru merintangi kegiatan organisasi ; dan (3) seperangkat rencana yang  sedang  berjalan  mengenai  tujuan  jangka  pendek  yang dipandang  layak  memberikan  konstribusi  bagi  pencapaian  sasaran organisasi.”
Di sini  peranan  pemimpin  sebagai  pembuat  keputusan  adalah penting karena hanya merekalah sesungguhnya yang akhirnya menetapkan sasaran organisasi, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Berkaitan dengan pembuatan strategi itu, pada umumnya para ahli manajemen stratejik sependapat bahwa strategi dibuat oleh pejabat tingkat tertinggi dalam organisasi. Mereka melihat strategi itu sebagai seperangkat keputusan  penting  yang  diangkat  sebagai  suatu   proses  pengambilan keputusan  yang  sistematis,  yang  dibuat  pada  tingkat  tertinggi  dari  suatu organisasi.
Strategi yang dimaksud ialah tujuan jangka panjang mana yang ingin dicapai oleh perusahaan. Strategi dapat berupa tindakan yang diputuskan oleh pimpinan dengan menggunakna banyak sumber daya perusahaan. Strategi ini yang nantinya akan memberikan pengaruh terhadap kemakmuran sebuah perusahaan.
b.      Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:
a.       Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
b.      Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
c.       Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
d.      Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
e.       Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

c.       Pembuatan strategi
Pembuat strategi  adalah orang yang sangat penting dalam perusahaan. Dia menjadi orang yang bertanggung jawab dalam keberhasilan atau pun kegagalan sebuah perusahaan. Pembuat strategi memang dapat memiliki berbagai jenis jabatan seperti CEO, pemilik perusahaan, presiden atau pun seorang wirausahawan.
Seorang pemimpin saat ini harus bisa dijadikan panutan. Ada baiknya pemimpin juga adalah seorang yang dapat membuat strategi untuk perusahaannya. Dia bertugas untuk memformulasikan strategi yang cocok bagi perusahaan. Dia bertugas untuk memformulasikan strategi yang cocok bagi perusahaan, mengimplementasikannya dan juga nantinya akan mengevaluasi strateg tersebut
d.      Kebijakan
       Kebijakan atau policies berkaitan dengan tujuan tahunan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kebijakan mencakup panduan, aturan dan juga prosedur yang digunakan dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan. Setiap kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan harusnya bertujuan baik untuk perkembangan perusahaan.

3.      Pengertian Perencanaan Strategis
            Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :
a.       Perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentukbentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
b.      Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
c.       Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.

a.      Konsep Strategi
Strategi dirumuskan dalam dua perspektif berbeda : Perspektif pertama strategi adalah program yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Pengertian ini lebih mengarahkan pada peranan aktif organisasi untuk melaksanakan program sebagai strategi organisasi menghadapi perubahan lingkungan. Strategi ini dikenal sebagai perencanaan strategi. Perspektif kedua strategi adalah pola tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap lingkungan sepanjang waktu. Pengertian ini lebih mengarahkan organisasi untuk bersikap pasif, yang artinya para manajer akan menganggapi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan hanya jika mereka merasa perlu untuk melakukannya. Strategi ini dikenal sebagai strategi adaptif. Pembahasan padamateri ini akan lebih di tekankan pada peranan aktif manajer yang dikenal sebagai perencanaan strategis yang fokusnya luas dan berjangka panjang. Disamping ke dua perspektif tersebut dikenal strategi entrepreneur yaitu strategi yang dirancang pemimpin usaha berdasarkan inisiatif untuk pertumbuhan yang konstan dengan mencari peluang baru secara aktif. Pengertian ini juga mengarahkan peranan aktif seseorang dalam hal ini adalah seorang entrepreneur atau wirausahawan.

b.      Proses Perencanaan Strategis
Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam
jangka panjang. Manajemen strategi meliputi formulasi dan implementasi strategi sebagai berikut :


a.      Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.
b.       Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini
Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan kehilangan “minat” terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan. Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya.
c.       Analisis Lingkungan
Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis, politik, sosial, ekonomi, yang akan mempengaruhi organisasi. Perubahan dalam lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan
maupun ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk memperoleh informasi perubahan lingkungan, perlu dikembangkan system informasi strategis, pengembangan bisnis data, keluhan atau komentar dari pihak luar
(pelanggan dan supplier).
d.         Analisis Sumberdaya, Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis kekuatan dan kelemahan organisasi.
e.         Identifikasi Kesempatan Strategis, Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses penentuan tujuan dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini (tanpa perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan baru yang lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang ketat dan mengakibatkan organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
f.           Pengambilan Keputusan Strategis, Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk memanfaatkan kesempatan strategis.
g.         Pelaksanaan Strategi, Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
h.         Evaluasi dan Pengendalian Strategis, Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis. Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana strategis.

1.      Misi. Sebuah misi perusahaan adalah alasan keberadaan. Misi sering diungkapkan dalam pernyataan misi, yang menyampaikan rasa tujuan proyek kepada karyawan dan citra perusahaan kepada pelanggan. Dalam perumusan proses strategi, pernyataan misi merupakan suasana hati perusahaan kemana harus pergi.
2.      Tujuan/Tujuan adalah tujuan konkret organisasi berusaha untuk mencapainya, misalnya, sebuah target pertumbuhan pendapatan. Tujuan harus menantang tapi dapat dicap.
3.      Analisis Situasi, Perubahan dalam lingkungan eksternal sering muncul peluang-peluang baru dan cara-cara baru untuk mencapai tujuan. Scan lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang tersedia. Perusahan juga harus mengetahui kemampuan dan keterbatasn untuk memilih peluang yang mengejar dengan probabilitas keberhasilan yang lebih tinggi. Lingkungan eksternal memiliki dua aspek: lingkungan makro yang mempengaruhi semua perusahaan dan lingkungan mikro yang mempengaruhi perusahaan dalam industri tertentu. Makro meliputi analisis lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan faktor-faktor teknologi yang kadang-kadang disebut sebagai ANALISIS PEST. Sebuah aspek penting dari analisis lingkungan mikro adalah industri dimana perusahaan beroperasi atau sedang mempertimbankan operasi. Analisis internal mempertimbangkan situasi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti : budaya perusahaan, citra perusahaan, struktur organisasi, staf kunci, akses ke sumber daya alam, posisi pada kurva pengalaman, efisiensi, kapasitas operasional, merek, pasar , sumber keuangan, eksklusif kontrak, paten dan rahasia dagang.
4.      Penyusunan Strategi. Begitu gambaran yang jelas tentang perusahaan dan lingkungannya yang ada ditangan, alternatif strategis tertentu dapat dikembangkan. Sementara perusahaan yang berbeda memiliki alternatif yang berbeda tergantung pada situasi mereka, ada juga strategi generik yang dapat diterapkan diberbagai perusahaan. Michael Porter mengidentifikasi kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus sebagai tiga strategi generik yang dapat dipertimbangkan sebagai alternatif strategis.
5.      Pelaksanaan, Kemungkinan strategi akan dinyatakan dalam tingkat tinggi istilah konseptual dan prioritas. Implementasi yang efektif, perlu diterjemahkan ke dalam kebijakan yang lebih rinci dapat dipahami di tingkat fungsional organisasi. Ekspresi strategi dalam hal kebijakan fungsional juga berfungsi untuk menyoroti isu-isu praktis yang mungkin tidak terlihat pada tingkat yang lebih tinggi. Strategi ini harus diterjemahkan ke dalam kebijakankabijakan khusus untuk bidang fungsional seperti : pemasaran, penelitian dan pengembangan, pengadaan, produksi, SDM, sistem informasi Selain mengembangkan kebijakan fungsional, tahap pelaksanaan melibatkan identifikasi sumber daya yang diperlukan dan meletakkan ke tempatnya yang diperlukan perubahan organisasi.
6.      Control, Setelah diimplementasikan, hasil dari strategi perlu diukur dan dievaluasi, dengan perubahan yang dibuat seperti yang diperlukan untuk tetap pada jalur rencana. Sistem kontrol harus dikembangkan dan dilaksanakan untuk memfasilitasi pemantauan ini. Standar kinerja yang ditetapkan, performa yang sebenarnya diukur, dan tindakan yang tepat diambil untuk memastikan keberhasilan.
7.      Dinamis dan proses berkelanjutan, Suatu perubahan dalam satu komponen dapat memerlukan perubahan dalam seluruh strategi. Dengan demikian, proses proses harus diulang dalam rangka strategi untuk mengadaptasi perubahan lingkungan. Sepanjang proses perusahaan mungkin memerlukan siklus kembali ke tahap sebelumnya dan membuat penyesuaian.
8.      Kerugian proses ini, Dalam masa-masa perubahan, beberapa strategi yang lebih sukses muncul secara informal dari tingkat yang lebih rendah dari organisasi, dimana manajer yang lebih dekat dengan pelanggan dari hari ke hari. Menurut Boseman dan Phatak (1989), proses manajemen atau perencanaan stratejik mencakup tujuh bagian yang saling berkaitan, sebagai berikut:
6 Penilaian terhadap organisasi, dalam hal kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (strengths, weakness, opportunities, and threats atau disingkat sebagai SWOT).
a.         Perumusan misi organisasi.
b.         Perumusan falsafah dan kebijakan organisasi.
c.         Penetapan sasaran-sasaran stratejik.
d.         Penetapan strategi organisasi.
e.         Implementasi strateji organisasi.
f.          Pengendalian (control) strateji organisasi

c.       Sifat-sifat perencanaan strategis
sifat-sifat perencanaan strategis. Berikut ini saya berikan sifat-sifat perencanaan strategis menurut James A.F. Stoner:
1.      Menyangkut persoalan dasar. Memberikan jawaban atas pertanyaan: “Di bidang apa kita bergerak, dan di bidang apa seharusnya kita bergerak?” “Siapa pembeli kita dan siapa seharusnya mereka?”
2.      Memberikan kerangka untuk perencanaan yang lebih terperinci dan untuk pengambilan keputusan manajerial sehari-hari. Dalam menghadapi persoalan sehari-hari seorang manajer dapat bertanya, “Mana dari kemungkinan-kemungkinan ini yang paling sesuai dengan strategi kita?”
3.      Menyangkut kurun waktu yang lebih panjang dibandingkan perencanaan lainnya.
4.      Memberikan rasa bersatu dan momentum bagi tindakan dan keputusan organisasi dalam suatu kurun waktu tertentu.
Merupakan kegiatan tingkat puncak dalam arti manajemen puncak harus secara aktif dilibatkan. Ini disebabkan karena, pertama, hanya manajemen puncaklah yang
e.       Fungsi perencanaan startegis
Perencanaan strategis bermanfaat baik secara keuntungan financial maupun manfaat diluar keuntungan finansial. Riset menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan perencanaan strategis akan mendapatkan keuntungan finansial lebih besar dibandingkan dengan yang tidak menggunakan perencanaan strategis. Selain fungsi keuntungan finansial, perencanaan strategis juga memiliki funsi lainnya. Greenley menyatakan bahwa perencanaan strategis memberikan keuntungan sebagai berikut:
1.         Meminimalisasi efek dari perubahan dan pergeseran kondisi.
2.         Mengintegrasikan perilaku individu menjadi usaha yang total.
3.         Menyediakan etika yang lebih baik melalui perubahan.
4.         Menyediakan kerja sama, integrasi, dan keinginan untuk menyelesaikan masalah dan juga menangkap peluang.
5.         Mendorong pemikiran yang lebih maju.
6.          Mengalokasikan waktu dan sumber daya lebih efektif untuk mengidentifikasi peluang


f.       Manfaat perencanaan strategis
Ada 4 manfaat perencanaan strategis yaitu sebagai berikut:
1.      Perencanaan strategis memungkinkan perusahaan dapat mencegah maupun mengatasi sebuah permasalahan. Perencanaan strategi dibuat berdasarkan banyak hal, salah satunya permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
2.      Anggota organisasi yang terlibat dalam perencanaan strategi dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuannya dari data yang didapatkan olehnya.
3.      Kesenjangan dalam tugas-tugas anggota dapat dikurangi. Strategi perusahaan juga akan mengatur pengalokasian sumber daya perusahaan sehingga optimal dalam melaksanakan tugasnya.
4.      Keterlibatan anggota terhadap perencanaan strategi dapat mengurangi penolakan terhadap perubahan yang dilakukan serta dapat membuat anggota tersebut menjadi mengerti tentang strategi yang akan diterapkan dalam perusahaan sehingga akan menguntungkan pula para anggota karena kesuksesan perusahaan dapat dirasakan oleh mereka.

g.      Jenis atau tingkatan strategis
3.      Tingkat-tingkat Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy.
Enterprise Strategy Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

4.      Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata- mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
c) Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
·      Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
·      Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.
·      Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996). Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).
Jenis-jenis StrategiBanyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.

Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:
b.      Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.
c.       Strategi Intensif Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
d.      Strategi Diversifikasi Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.
e.       Strategi Defensif Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
f.       Strategi Umum Michael Porter Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

5.      Tiga Alasan Pentingnya Perencanaan Strategis
a.       Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar bagi perencanaan - perencanaan lainnya.
b.      Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk perencanaan lainnya.
c.       Perencanaan strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan organisasi.






















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai penjelasan di atas mengenai Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan ialah bahwa dibutuhkan perencanaan strategis yang baik dalam pengelolaan manajemen koperasi tersebut, baik itu dalam bidang sumber daya manusia, keuangan, operasional, dan pemasaran, agar ke depannya koperasi ini dapat bersaing dengan perusahaan ritel lain. Selain itu, bila kita mengharapkan agar penerapan teknologi informasi optimal, dibutuhkan suatu strategi system informasi dan teknologi informasi yang selaras dengan strategi bisnis koperasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang dikeluarkan untuk teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan dan memberi manfaat yang diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran koperasi, serta peningkatan kinerja dan kesuksesan koperasi maupun peningkatan daya saing koperasi dalam industry ritel. Dimana proses identifikasi kebutuhan informasi perencanaan strategis sistem informasi dimulai terlebih dahulu dari lingkungan koperasi yang memuat visi, misi, dan tujuan koperasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal koperasi.
Saran yang dapat diberikan kepada Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan dan koperasi-koperasi lain yang belum lama didirikan ialah agar membuat suatu perencanaan  strategis yang baik, yang di dalamnya terdapat perencanaan strategis system informasi dan teknologi informasi yang dibutuhkan koperasi agar ke depannya koperasi dapat melakukan kegiatan perkoperasiannya dengan baik pula, serta dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis.

















DAFTAR PUSTAKA

Terry, George R. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen. Terjemahan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Nilasari Senja. 2014. Manajemen Strategi itu Gampang. Jakarta: Dunia Cerdas
Solihin Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Penerbit Erlangga
http://Gunadarma.ac.id






1 komentar:

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...