Selasa, 07 Juni 2016

asimilasi, akulturasi, difusi, inovasi

Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:

  1.     Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
  2.     Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
  3.     Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri

Faktor-faktor umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:

  1.     Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
  2.     Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
  3.     Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
  4.     Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
  5.     Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
  6.     Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
  7.     Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.

Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain:

  1.     Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
  2.     Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
  3.     Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
  4.     Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
  5.     Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
  6.     Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
  7.     Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa
_____________________

Pengertian Asimilasi menurut Soerjono Soekanto, Asimilasi adalah proses sosial dalam taraf lanjut. Suatu Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-usaha orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan didasarkan pada kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan yang diinginkan bersama. Apabila orang-orang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok manusia atau kelompok masyarakat, maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut.


Dari berbagai proses asimilasi yang pernah diselidiki oleh para pakar terbukti bahwa asimilasi tak akan terjadi walaupun terdapat pergaulan yang luas dan intensif antara kelompok-kelompok yang bersangkutan. Hal ini terjadi bila antara kelompok tersebut tidak ada sikap toleransi dan simpati. Dalam keadaan yang demikian proses asimilasi akan mengalami perhambatan. Contoh asimilasi dalam hal ini dapat dilihat dari hubungan antara orang-orang Tionghoa di Indonesia yang bergaul intens dan luas dengan orang-orang asli Indonesia sejak berabad-abad yang lalu, akan tetapi belum juga terintegrasi ke dalam masyarakat Indonesia.
________________________
Pengertian akulturasi
Atau bisa diartikan juga bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dl suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu.

Akulturasi dapat juga dimaknai sebagai proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau bilingualisme.

Menerima Unsur-Unsur Baru
Keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat merupakan keadaan yang diidam-idamkan. Dengan keseimbangan, seluruh unsur-unsur kemasyarakatan akan benar-benar berfungsi dan saling mengisi.

Setiap terjadi gangguan terhadap keadaan seimbang tersebut, masyarakat dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan maksud untuk menerima suatu unsur baru.

Sebagai contoh, dewasa ini kebaya menjadi tren kembali untuk dijadikan busana resmi kaum muda. Sebelumnya, ada rasa keengganan untuk mengenakan busana tersebut karena menganggap kebaya merupakan pakaian ”orang dahulu” yang sudah ketinggalan zaman.

Namun, melalui berbagai modifikasi akhirnya kebaya menjadi pakaian yang digemari oleh kaum muda dan seolah menjadi busana wajib untuk menghadiri acara-acara resmi.





Hal ini bisa terjadi jika terdapat suatu budaya asing yang masuk dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat tanpa menghilangkan budaya aslinya. Misalnya saja kebudayaan masyarakat Bali yang menyatu dengan kebudayaan hindu tanpa menghilangkan unsur kebudayaan Bali itu sendiri dan saat ini disebut kebudayaan Hindu Bali. (Baca Juga: Seni Grafis)

Pengertian Akulturasi menurut Koentjaraningrat adalah suatu proses sosial yang terjadi jika terdapat kelompok sosial dengan kebudayaan terdentu dihadapkan dengan kebudayaan asing.

menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda.

Cara Terjadinya Asimilasi

Akulturasi ini bisa terjadi jika ada kontak budaya, antara lain:
  • Kontak sosial bisa terjadi pada individu, sebagian masyarakat, bahkan seluruh lapisan masyarakat. Misalnya saja kehadiran teknologi tentu sangat berbeda dengan kehadiran ulama. Kehadiran seorang psikolog, tntu saja sangat berbeda dengan kehadiran seorang ekonom dan begitu seterusnya.
  • Kontak budaya bisa terjadi dalam situasi damai maupun bermusuhan.
  • Kontak budaya bisa terjadi antara masyarakat besar atau kecil.
  • Kontak budaya bisa terjadi antara kelompok yang dikuasai dan menguasai unsur budaya.
  • Kontak budaya bisa terjadi dalam 3 wujud budaya, yaitu sistem sosial, unsur budaya fisik, dan sistem budaya.

Proses Asimilasi

Jika diperhatikan, proses asimilasi bisa terjadi dengan dua cara, yaitu

Akulturasi Damai

Akulturasi damai, yaitu proses asimilasi yang terjadi secara damai tanpa ada paksaan dari budaya asing tersebut dan masyarakat menerima dengan baik kebudayaan asing tersebut. Sebagai contoh masuknya teknologi di masyarakat Indonesia.

Akulturasi Ekstrim

Akulturasi ekstrim (paksaan), yaitu proses akulturasi yang terjadi secara paksaan. Pihak yang menang akan memaksakan budayanya untuk diserap kepada masyarakat yang kalah. Sebagai contoh penjajahan yang terjadi di Indonesia. (Baja Juga: Alat Musik Ritmis)

Unsur-unsur Asimilasi

Agar suatu proses asimilasi bisa terjadi dengan cara damai, maka terdapat unsur-unsur yang menjadikan budaya asing tersebut diterima dengan baik. Berikut unsur-unsur tersebut.

  • Penemuan teknologi baru yang manfaatnya bisa cepat dirasakan oleh masyarakat.
  • Kebudayaan yang unsur-unsurnya merupakan material.
  • Kebudayaan asing yang pengaruhnya tidak signifikan.
  • Kebudayaan yang mudah untuk disesuaikan dengan kebudayaan yang ada.
Sedangkan, suatu proses asimilasi atau kebudayaan asing yang sulit untuk diterima oleh masyarakat, antara lain:
  • Kebudayaan yang mempunyai dampak luas terhadap kehidupan masyarakat itu sendiri, dan
  • Kebudayaan yang akan mempengaruhi pola pikir masyarakat.

Contoh Asimilasi

Proses asimilasi ini terkadang sulit terjadi dan terkadang pula sangat mudah terjadi, bahkan masyarakat tanpa sadar menyerap budaya asing. Di Indonesia banyak sekali contoh dari hasil dari asimilasi antar budaya. Berikut beberapa hasil asimilasi budaya di Indonesia.
________________________

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:[1]
  • Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
  • Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  • Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  • Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  • Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[2]

Difusi dan biologi

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine Tri-Phosphate).
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
________________________________

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Difusi

Molekul bergerak terus-menerus secara acak pada tingkat yang tergantung pada massa mereka, lingkungan mereka, dan jumlah energi panas yang mereka miliki, yang pada gilirannya merupakan fungsi dari temperatur. Gerakan ini menyumbang difusi molekul melalui media apa pun di mana mereka dilokalisasi. Sebuah substansi akan cenderung bergerak ke setiap ruang yang tersedia untuk itu sampai merata di seluruh itu. Setelah zat telah menyebar sepenuhnya melalui ruang yang menghilangkan gradien konsentrasinya, molekul masih akan bergerak di sekitar ruang, tetapi tidak akan ada gerakan bersih jumlah molekul dari satu daerah ke daerah lain.
Kurangnya gradien konsentrasi di mana tidak ada gerakan bersih suatu zat yang dikenal sebagai kesetimbangan dinamis. Sedangkan difusi akan maju dengan adanya gradien konsentrasi suatu zat, beberapa faktor mempengaruhi laju difusi:
  • Tingkat gradien konsentrasi: Semakin besar perbedaan konsentrasi, semakin cepat difusi. Semakin dekat distribusi bahan sampai ke kesetimbangan, semakin lambat laju difusi terjadi.
  • Massa molekul menyebar: molekul yang lebih berat bergerak lebih lambat; Oleh karena itu, mereka menyebar lebih lambat. Sebaliknya adalah benar untuk molekul yang lebih ringan.
  • Suhu: Suhu yang lebih tinggi meningkatkan energi dan karena itu gerakan molekul, meningkatkan laju difusi. Suhu yang lebih rendah menurunkan energi molekul, sehingga mengurangi laju difusi.
  • Kerapatan Pelarut: Saat kerapatan pelarut yang meningkat, tingkat difusi akan berkurang. Molekul-molekul memperlambat karena mereka memiliki waktu yang lebih sulit masuk melalui media padat. Jika media kurang padat, difusi meningkat. Karena sel-sel terutama menggunakan difusi untuk memindahkan bahan dalam sitoplasma, setiap peningkatan kepadatan sitoplasma akan menghambat pergerakan bahan. Sebuah contoh dari hal ini adalah orang yang mengalami dehidrasi. Seperti sel-sel tubuh kehilangan air, laju difusi menurun dalam sitoplasma, dan fungsi sel-sel ‘memburuk. Neuron cenderung sangat sensitif terhadap efek ini. Dehidrasi sering menyebabkan ketidaksadaran dan mungkin koma karena penurunan laju difusi dalam sel.
  • Kelarutan: Seperti telah dibahas sebelumnya, bahan nonpolar atau larut dalam-lipid melewati membran plasma lebih mudah daripada bahan polar, memungkinkan tingkat yang lebih cepat dari difusi.
  • Luas permukaan dan ketebalan membran plasma: Peningkatan luas permukaan meningkatkan laju difusi, sedangkan membran tebal mengurangi itu.
  • Jarak tempuh: Semakin jauh bahwa zat harus melakukan perjalanan, semakin lambat laju difusi. Hal ini memberikan pembatasan atas ukuran sel. Sel yang bulat besar akan mati karena nutrisi atau limbah tidak dapat mencapai atau meninggalkan pusat sel. Oleh karena itu, sel-sel yang baik harus dalam ukuran kecilseperti halnya dengan kebanyakan eukariota bersel tunggal.
Sebuah variasi dari difusi adalah proses filtrasi. Dalam penyaringan, bahan bergerak menurut gradien konsentrasinya melalui membran; kadang-kadang laju difusi ditingkatkan oleh tekanan, menyebabkan zat untuk menyaring lebih cepat. Hal ini terjadi pada ginjal dimana gaya tekanan darah dalam jumlah besar air dan zat terlarut yang menyertai, atau zat terlarut, keluar dari darah dan masuk ke tubulus ginjal. Tingkat difusi dalam hal ini hampir sepenuhnya bergantung pada tekanan. Salah satu efek dari tekanan darah tinggi adalah munculnya protein dalam urin, yang “diperas” oleh tekanan yang abnormal tinggi.
________________________________________
 
Discovery 
Discovery adalah penemuan unsur-unsur kebudayaan yang baru baik berupa suatu alat baru maupun ide baru. Discovery akan menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu. Seringkali proses discovery sampai ke invention membutuhkan tidak hanya satu pencipta, tetapi rangkaian dari beberapa pencipta.

Beberapa faktor pendorong bagi penemuan-penemuan baru dalam masyarakat, antara lain sebagai
berikut.
  • a) Kesadaran dari perorangan adanya kekurangan dalam kebudayaan.
  • b) Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
  • c) Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

Invention
Penemuan baru (invention) menimbulkan pengaruh yang bermacam-macam di dalam masyarakat.
Suatu penemuan baru (invention) dapat menyebabkan perubahan-perubahan dalam bidang lain,
seperti: politik, agama, pendidikan, kesenian, adat istiadat, dan sebagainya. Contohnya penemuan radio, TV, dan telepon.

Inovasi
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, modal, pengaturan tenaga kerja, dan penggunaan teknologi, yang menyebabkan adanya sistem produksi dan produk-produk baru. Dengan demikian inovasi berkaitan dengan pembaharuan kebudayaan khususnya mengenai unsur-unsur teknologi dan ekonomi.

Dalam masyarakat terdapat individu-individu yang sadar akan adanya berbagai kekurangan tersebut
dalam kebudayaan. Guna memperbaiki kekurangan muncullah penemuan-penemuan baru yang bersifat discovery maupun invention.

Keinginan para ahli akan mutu suatu masyarakat juga merupakan dorongan terjadinya penemuan baru. Keinginan untuk mencapai mutu yang tinggi menyebabkan para ahli selalu memperbaiki hasil-hasil karyanya, sehingga tercipta penemuan baru.

Selain penemuan-penemuan baru dalam unsur-unsur kebudayaan jasmaniah atau kebendaan, terdapat pula penemuan-penemuan baru di bidang rohaniah. Misalnya ideologi baru, aliran kepercayaan yang baru, sistem hukum baru, dan sebagainya. 
Penemuan baru tersebut oleh Oghburn dan Nimkoff dinamakan social invention. Sosial invention, yaitu penciptaan pengelompokan individuindividu atau penciptaan adat istiadat baru dan perlakuan sosial yang baru.

Adapun yang terpenting dari social invention adalah akibat adanya social invention terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan yang kemudian berpengaruh pada bidang-bidang kehidupan lainnya. 
Misalnya dengan dikenalkan nasionalisme pada awal abad ke-20 oleh masyarakat terjajah yang pernah mengalami pendidikan Barat, menimbulkan gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik. Gerakan-gerakan itu menimbulkan lembaga kemasyarakatan baru, seperti partai politik dan negara-negara baru.
___________________________
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...