Jumat, 10 Juni 2016

LAPORAN KEGIATAN STUDI LAPANGAN



LAPORAN KEGIATAN STUDI LAPANGAN
BENDA CAGAR BUDAYA DAN SITUS PRASEJARAH
BUKIT KERANG KAWAL DARAT
( SAMPAH DAPUR PRASEJARAH)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Sejarah dan Budaya Melayu
NAMA KELOMPOK :
1.     ILHAM            ( 15101039)

2.     HARI AZHARI ( 15101033)

3.     LIA YULIADI  ( 15101045)

4.     NURUL KHAIVA (15101067)

5.     IKA LESTARI ( 15101038)

DOSEN PEMBIMBING:
DRA. NURBAITI USMAN SIAM, M. Si







SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI
TANJUNG PINANG
2015-2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik mungkin. Makalah ini merupakan salah satu bagian tugas Mata Kuliah Sejarah dan Budaya Melayu.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang masalah situs sejarah Bukit Kerang yang sangat diperlukan dengan suatu harapan mendapat penjelasan tentang masalah tersebut dan melakukan apa yang menjadi tugas kami sebagai mahasiswa, yang mengikuti mata kuliah “ Sejarah dan Budaya Melayu “.

Dalam proses pendalaman materi Sejarah dan Budaya Melayu ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ibu DRA. Nurbaiti Usman Siam, M.Si selaku dosen Matakuliah.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.








Tanjung Pinang, 8 mei 2016






BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah dan menumpuk pengetahuan mahasiswa. Setelah karya wisata, mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan studi lapangan. Studi lapangan adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan studi lapangan ini merupakan tugas bagi semua mahasiswa STISIPOL RAJA HAJI.  Dalam penyusunan studi lapangan ini, mahasiswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan Study Lapangan  selama 1 hari Kamis, tanggal 5 Mei 2016.
Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti study Lapangan  di Bukit Kerang Daerah Kawal diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam laporan studi lapangan ini membahas tentang beberapa  Situs Peninggalan Bukit Kerang.

B.    Tujuan
Tujuan yang hendak kami capai dalam penulisan studi lapangan ini adalah:
1.      Untuk menambah pengetahuan mahasiswa.
2.      Untuk menambah pengalaman.
3.      Untuk mengembangkan potensi, etika, estetika, dan pratika.
4.      Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
5.      Dapat mengetahui objek peninggalan bersejarah di Bukit Kerang.
6.      Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar objek wisata.
BAB II
SITUS SEJARAH YANG DIKUNJUNGI
Bukit kerang
Sebuah sejarah yang berada di pulau bintan tepatnya di pedalaman kawal / yang terkenal disebut bukit kerang disana terdapat kulit kerang bekas-bekas makanan orang terdahulu. Tumpukan kulit kerang itu banyak berserakan di daerah itu tapi ada suatu tumpukan yang paling tinggi yang kalau diperkirakan tingginya adalah 4 meter dan diameternya adalah seluas lapangan voli.  Sekarang saja begitu tinggi. Coba bayangkan kalau itu berapa puluh tahun yang lalu, mungkin mencapai 10 meter tingginya sekarang kulit kerang itu sudah mulai mengalami pelapukan sehingga kerangnya sudah banyak ditumbuhi oleh tumbuhan dan sekelompok batang kelapa. Diuji oleh arkeolog ternyata karbon yang terdapat dalam kulit kerang itu berasal dari akar zaman pertengahan dan didukung dengan temuan berupa alat atau tombak yang terbuat dari batu jadi arkeolog menyimpulkan itu adalah zaman batu pertengahan dan sekarang pun bukit kerang masuk dalam 5 temuan karang zaman purba yang tersebar di seluruh dunia apakah masuk indonesia adalah atlantis yang hilang? Mari kita tunggu jawaban nya dari para arkeolog dan sejarah.
Tapi yang masih menjadi pertanyaan besar sampai sekarang adalah belum ditemukannya fosil manusia purba itu dan malah yang banyak ditemukan fosil manusia purba di pulau jawalah di bintan belum ditemukan sama sekali fosilnya apakah di manusia purba hanya mencari makan di pulau bintan dan tinggalnya di pulau jawa atau karena pada zaman itu orang masih hidup berpindah pindah atau nomaden?
Menurut hasil survei saya pada tanggal 5-mei-2016 karang itu hanya beberapa jenis saja dan karang itu sekarang pun mudah di jumpai di pantai pantai kerikil atau pantai pantai di pulau bintan bahkan tersebar sampai kepulau natuna pun pada umur saya masih 12 tahun.  Saya sering mencari kerang yang seperti ada pada tumpukan kerang yang ada dibukit kerang. Kebanyakan itu ternyata kerang itu memang enak enak.
Kemukan orang purba yang makan kerang itu hanya mencarinya dibibir pantai pantai saja ketika air surut mulai mencarinya jika memang itu dari zaman batu pertengahan kemungkinan karang itu banyak hancur tapi hasil survei saya dari lokasi bukit kerang. karang itu masih utuh dan tidak rusak sedikitpun yang rusak itu hasil pelapukan dan karang itu masih kokoh namun itu telah ada berapa puluh tahun yang lalu jika secara logika itu yang masuk diakal terjadi pada berapa puluh tahun lalu apakah zaman batu pertengahan sudah mulai menggunakan api dan bisa memasak.
























BAB III
DOKUMENTASI
1.           Saat di luar bus menuju Bukit Kerang
( photo )

2.         Saat berada di Bukit Kerang
( photo )
 

3.         Saat berada di Gua Bukit Kerang
( photo )

4.         Saat mewawancarai Narasumber (Umi)
( photo )




BAB IV
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan studi lapangan ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan studi lapangan merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam pembuatan studi lapangan ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang telah kami terima.
Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang, khususnya di bidang pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
Tempat yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas.

2.      Saran-saran
Buat teman-teman maupun adik – adik kelas diharapkan dapat melakukan kunjungan / study a dengan baik pada waktu yang akan datang, maka saran-saran yang kami berikan dan kami tujukan kepada dua belah pihak, yaitu pihak pengelola  situs peninggalan Bukit Kerang dan  pihak penyalenggara karya wisata.
Untuk pihak pengelola di setiap tempat wisata masih terdapat beberapa keadaan dan prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek tersebut antara lain: Prasarana dan fasilitas di kawasan objek wisata di tingkatkan dan ditempatkan di tempat yang strategis untuk keadaan yang mendesak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...