randhika djamil & kemal palevi
Kamis, 30 Juni 2016
Senin, 27 Juni 2016
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI KEMISKINAN DI INDONESIA’
PAPER
‘’PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI KEMISKINAN DI INDONESIA’’
Diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah bahasa
indonesia
Oleh :
mustika wati (15101058)
nurul khaiva (15101067)
ilham (15101039)
Dosen
pembimbing:
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
SEKOLAH
TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI
TANJUNG
PINANG 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi
oleh seluruh pemerintahan yang ada di dunia ini. Di pengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Faktor tersebut
antara lain tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, akses barang dan jasa,
lokasi geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Kemiskinan merupakan kondisi
dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menuju
kehidupan yang lebih bermartabat. Oleh karena itu, kemiskinan wajib untuk
ditanggulangi, sebab jika tidak tertanggulangi akan dapat mengganggu
pembangunan nasional. Dalam konteks ini, beberapa upaya yang tengah dilakukan
oleh pemerintah indonesia salah satunya dengan menggerakan sektor real melalui
PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat).
Seperti yang diungkapkan Deliveri (2004), adalah benar
bahwa masyarakat miskin harus memiliki tim fasilitator pendamping yang
berfungsi untuk memberikan dorongan, konkretnya mungkin modal untuk memulai
usaha agar masyarakat dapat mandiri. Bantuan yang diberikan oleh fasilitator tersebut
harus dilakukan secara bertahap hingga pada akhirnya masyarakat tersebut dapat
lepas dari bantuan tim fasilitator. Salah satu penghambat pembangunan ekonomi
adalah kemiskinan. Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan
berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis
pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang berbasis
pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen pemerintah baik
pusat maupun daerah.
Pada umumnya semuanya akibat kebijakan pemerintah yang
tidak berpihak kepada peningkatan kesejahteraan rakyat. Dampak dari berbagai
kebijakan tersebut adalah masih banyaknya penduduk miskin di indonesia. Adapun
beberapa faktor penyebab kemiskinan sebagai berikut: kurangnya lapangan
pekerjaan, tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya modal, tidak memiliki
skill, banyaknya jumlah anggota keluarga. Berdasarkan data BPS (badan pusat
statistik), pada tahun 2011 jumlah penduduk miskin mencapai 30,02 juta orang,
sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2015 mencapai 3025 juta dari jumlah
penduduk indonesia. Dalam hal ini, angka kemiskinan dalam kurun waktu 2011-2015
terjadi peningkatan angka kemiskinan penduduk yaitu sebesar 23 juta jiwa.
Pemberantasan kemiskinan tentunya harus dilakukan dengan cara memberdayakan
masyarakat. Tugas ini merupakan hal yang cukup berat mengingat selama ini
masalah kemiskinan masih menjadi masalah utama yang belum berhasil diatasi.
Untuk itu berdasarkan data tersebut, kami membuat paper dengan tujuan
pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi kemiskinan di indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Pengertian
pemberdayaan masyarakat
Memberdayakan
masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan
masyarakat indonesia umumnya dan masyarakat alalak khususnya yang dalam kondisi
sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
ketertinggalan. Dengan kata lain, memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan
masyarakat. (wrihatnolo & dwidjowijoto, 2007).
Sedangkan
menurut sulistiyani (2004-77) secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata
dasar ‘’daya’’ yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian
tersebut, maka pemberian daya (kekuatan/kemampuan) kepada pihak yang belum
berdaya. Pengertian tentang masyarakat, menurut soetomo (2011 : 25) masyarakat
adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara kontinyu, sehingga
terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi.
Pemberdayaan
adalah ‘’proses menjadi’’ bukan sebuah ‘’proses instan’’. Sebagai proses
pemberdayaan mempunyai tiga tahapan yaitu : tahap penyadaran, tahap
pengkapasitasan, dan tahap pendayaan. Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai
berikut (wrihatnolo & dwidjowijoto, 2007):
a. Tahap
pertama adalah penyadaran. Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan
diberi ‘’pencerahan’’ dalam bentuk penyadaran bahwa mempunyai hak untuk
mempunyai ‘’sesuatu’’. Misalnya, target adalah kelompok masyarakat miskin.
Kepada mereka diberikan pemahaman bahwa mereka dapat menjadi berada, dan itu
dapat dilakukan jika mereka mempunyai kapasitas untuk keluar dari
kemiskinannya. Dan bahwasannya mereka mempunyai kemampuan dan kapasitas.
b. Tahap kedua
adalah pengkapasitasan. Inilah yang sering disebut dengan capacity building,
atau dalam bahasa yang lebih sederhana memampukan atau enabling. Untuk
diberikan daya atau kuasa, yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu.
Misalnya sebelum memberikan otonomi daerah, seharusnya daerah-daerah yang
hendak diotonomkan diberi program pemampuan atau capacity building untuk
membuat mereka ‘’cakap’’ (skillfull) dalam mengelola otonomi yang diberikan.
Proses capacity building terdiri atas tiga jenis, yaitu manusia, organisasi,
dan sistem nilai.
c. Tahap
ketiga adalah pemberian daya itu sendiri atau empowerment dalam makna sempit.
Pada tahap ini target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang.
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki, sehingga
masyarakat menjadi mau tahu dan mampu melakukan perubahan dalam hidupnya ke
arah yang lebih baik.
B. Program
nasional pemberdayaan masyarakat mandiri kelautan perikanan (PNPM-MKP)
Program PNPM mandiri yang dilakukan untuk
pemberdayaan:
1. Misi
penyadaran dalam pelaksanaannya, bisa dimulai pada saat diberlakukannya tahap
satu, yaitu bantuan stimulan usaha. Pemberian ini ditujukan untuk membantu
masyarakat dalam menunjang kegiatan usaha di bidang kelautan dan perikanan.
Pada tahapan ini masyarakat mulai ditunjukkan upaya untuk memulai sebuah usaha
maupun mengembangkan usaha yanng telah dirintis sebelumnya melalui peningkatan
kapasitas dan keterampilan berusaha.
Khususnya
pada misi penyadaran masyarakat, ditempuh upaya-upaya sebagai berikut:
pelaksanaan sosialisasi yang rutin tentang manfaat dan makna dari program PNPM
mandiri, mendatangi rumah atau kelompok secara terus-menerus untuk melakukan
diskusi dan penyampaian informasi dengan cara mengadakan pendekatan persuasif,
memberikan pengertian secara bijak yang dapat diterima, dan memberikan
motivasi; pendampingan secara kontinyu dan berkelanjutan oleh seluruh
stakeholder, serta pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kapasitas diri dan
kelompok masyarakat.
Pada
misi penyadaran ini masyarakat diberi kesadaran pentingnya untuk hidup mandiri
dan membuka wawasan agar mereka termotivasi dalam upaya keluar dari jerat
kemiskinan.
2. Misi
pengkapasitasan dalam pelaksanannya, pada tahap yang kedua yaitu penguatan
kelembagaan masyarakat. Pada tahap ini, kelompok masyarakat sebagai penerima bantuan
pada tahap sebelumnya telah terbentuk akan diperkuat kelembagaannya. Penguatan
kelembagaan ini dapat dilakukan dengan cara antara lain peningkatan kapasitas
kelembagaan, diberlakukannya sistem nilai atau aturan main organisasi, dan
peningkatan status badan hukum kelembagaan. Penguatan ini ditujukan agar
lembaga masyarakat ke depan menjadi lembaga yang mandiri dan mempunyai nilai
tawar yang tinggi guna menjalin kerjasama dengan lembaga lainnya. Pada tahap
ini bantuan stimulan bukanlah merupakan komponen utama.
Pada
misi pengkapasitasan ini selama tiga tahun, masyarakat dilibatkan dalam
peningkatan keterampilan usaha bagi yang sebelumnya berusaha secara individu
diajak untuk mampu mengorganisasi diri membentuk sebuah institusi. Setelah
terbentuk sebuah institusi, baik legal maupun tidak, perlu dibuat aturan main
atau sistem nilai agar masyarakat dalam menjalankan kegiatan usaha terbiasa
untuk mematuhi aturan yang telah disepakati bersama.
3. Misi
pemberian daya dalam pelaksanaannya, pada tahap ketiga yaitu kemitraan,
kegiatan usaha yang telah dilakukan sebelumnya dikembangkan melalui jalinan
kemitraan dengan lembaga-lembaga atau badan usaha yang dianggap berpotensi
untuk pengembangan usaha tersebut. Jalinan kemitraan ini antara lain dapat
menggunakan model inti-plasma, kerjasama kegiatan simpan pinjam dengan
sumber-sumber pembiayaan, kerjasama perdagangan di sektor riil, dan kerjasama
usaha dengan pihak swasta maupun BUMN.
Pada misi
pemberian daya ini diperlukan upaya penyiapan masyarakat agar mampu
mengembangkan usahanya melalui jalinan kemitraan, baik menggunakan sistem
inti-plasma, akses modal dengan lembaga pembiayaan, kerjasama perdagangan di
sektor riil, serta kerjasama usaha dengan pihak swasta maupun BUMN. Pada misi
ini, baik dengan pihak swasta, BUMN maupun sumber-sumber pembiayaan.
BAB 3
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pemberdayaan adalah ‘proses menjadi’ , bukan sebuah
‘proses instan’, sebagai proses pemberdayaan mempunyai tiga tahapan yaitu:
tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan, dan tahap pemberian daya. (wrihatnolo
& dwidjowijoto, 2007). Tahap pertama adalah penyadaran. Pada tahap ini
target yang hendak diberdayakan diberi ‘pencerahan’ dalam bentuk penyadaran
bahwa mempunyai hak untuk mempunyai ‘sesuatu’. Tahap kedua adalah
pengkapasitasan. Inilah yang sering disebut dengan capcity building, atau dalam
bahasa yang lebih sederhana memampukan atau enabling. Untuk diberikan daya atau
kuasa, yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu. Tahap ketiga adalah
pemberian daya itu sendiri atau empowerment dalam makna sempit. Pada tahap ini
target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang.
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang
telah dimiliki, sehingga masyarakat menjadi mau tahu dan mampu melakukan
perubahan dalam hidupnya ke arah yang lebih baik. Dengan diadakannya lembaga-lembaga
pembantu penuntasan kemiskinan di indonesia ini sangat membantuk sekali untuk
penuntasan kemiskinan yang selalu merajalela dan belum dapat diatasi secara
keseluruhan. Untuk membantu mengembangkan kemandirian kelompok, hal pertama
yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang mereka hadapi
secara partisipatif. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda jangan pernah
terpedaya dengan kerasnya realita hidup yang membuat kita terpuruk dalam
kemiskinan, karna kemiskinan bukanlah sebuah takdir bahwa kita tidak mampu
untuk bekerja dan berusaha, kuncinya hanya rajin, tekun, bertekat, berusaha dan
bekerja keras.
Daftar pustaka
Website
Sabtu, 25 Juni 2016
Sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan
Sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan
Di bagian sebelumnya, kita telah belajar aturan debit dan
kredit untuk mencatat transaksi dalam akun menggunakan ayat jurnal. Ketika
mencatat, jumlah sisi debit selama sama dengan jumlah sisi kredit di setiap
ayat jurnal. Seperti ditunjukkan di tampilan 3, persamaan debit dan kredit
untuk setiap transaksi dikembangkan dalam persamaan akuntansi : aset =
kewajiban+ ekuitas pemilik. Karena dua persamaan ini, sistem pencatatan
transaksi dikenal dengan sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan (double entry
accounting system).
Seperti yang akan dijelaskan di sisa bab ini, sistem
akuntansi ayat jurnal berpasangan merupakan alat yang sangat berguna untuk
menganalisis pengaruh transaksi. Proses untuk menganalisis transaksi dengan
menggunakan sistem tersebut dirangkum sebagai berikut dan digambarkan
ditampilan 4.
1. Baca dengan
teliti transaksi untuk menentukan akun-akun yang terpengaruh oleh transaksi
tersebut, apakah aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban, atau prive.
2. Untuk
setiap akun yang terpengaruh oleh transaksi, tentukan apakah saldo akun naik
atau turun.
3. Tentukan
apakah setiap kenaikan atau penurunan perlu dicatat sebagai debit atau kredit,
dengan mengikuti aturan debit dan kredit seperti yang ditunjukkan di tampilan
3.
4. Catat
transaksi dengan menggunakan ayat jurnal.
5. Pindah
bukukan (posting) ayat jurnal ke dalam akun yang sesuai di buku besar secara
periodik.
6. Siapkan
daftar saldo yang belum disesuaikan pada akhir periode.
Kita telah membahas langkah 1 sampai dengan 4 di bagian
sebelumnya. Di sisa bab ini, kita akan mempelajari langkah 5 dan 6.
Memindah bukukan (posting) ayat jurnal ke dalam akun
Seperti yang telah dibahas dibagian sebelumnya, suatu
transaksi pertama kali dicatat dalam sebuah jurnal. Secara periodik, ayat
jurnal dimasukkan ke akun yang sesuai di buku besar (langkah 5 di tampilan 4).
Buku besar mencatat sejarah transaksi dalam setiap akun. Proses memindahkan
debit dan kredit dari ayat jurnal ke dalam akun disebut memindah bukukan
(posting). Untuk selanjutnya kita akan gunakan istilah singkat, yaitu posting.
Pada praktiknya, perusahaan menggunakan berbagai bentuk untuk
mencatat ayat jurnal. Suatu perusahaan mungkin menggunakan satu jurnal untuk
mencatat semua transaksi, yang kadang kala disebut jurnal dua kolom (two
coloumn journal). Namun ada juga perusahaan yang menggunakan lebih dari satu
jurnal. Setiap jurnal digunakan untuk mencatat jenis transaksi yang berbeda,
seperti jurnal penerimaan kas atau jurnal pengeluaran kas. Jurnal-jurnal
terseubt dapat menjadi bagian dari sistem akuntansi manual atau
komputerisasian.
Sebagai ulasan terhadap analisis dan pencatatan transaksi dan
untuk menggambarkan proses posting jurnal dalam sistem akuntansi manual, kita
akan menggunakan transaksi solusi.net di bulan desember. Transaksi pertama
seperti pada tanggal 1 desember.
Transaksi 1
Desember
Solusi.net membayar premi sebesar Rp.2.400.000 untuk asuransi
komprehensif yang melindungi terhadap kewajiban, pencurian, dan kebakaran. Masa
perlindungan polis asuransi adalah satu tahun.
Analisis
Ketika membeli asuransi untuk melindungi kendaraan terhadap
kerugian akibat kecelakaan atau kehilangan, kita biasanya diharuskan untuk
membayar premi asuransi dimuka. Hal ini mirip dengan transaksi solusi.net.
pembayaran beban di muka, seperti asuransi adalah beban dibayar dimuka, yang
termasuk dalam aset. Untuk solusi.net aset yang diperoleh atas pembayaran kas
adalah perlindungan asuransi untuk jangka waktu 12 bulan. Aset asuransi dibayar
dimuka meningkat dan didebit sebesar Rp.2.400.000. aset kas turun dan dikredit
sebesar Rp.2.400.000. pencatatan dan posting transaksi ini ditunjukkan
ditampilan 5.
Perlu diperhatikan bahwa tanggal transaksi dicatat di jurnal.
Ayat jurnal juga harus diberi penjelasan, misalnya pembayaran untuk premi
asuransi. Penjelasan yang diberikan harus singkat. Untuk transaksi yang tidak
biasa dan kompleks, seperti perjanjian sewa jangka panjang, penjelasan ayat
jurnal dapat meliputi refensi nomor perjanjian sewa atau dokumen bisnis lainnya
agar memudahkan pencarian ke bukti transaksi jika suatu saat diperlukan.
Anda akan melihat bahwa bentuk akun T tidak digunakan dalam
ilustrasi di sini. Meskipun akun T secara jelas memisahkan ayat jurnal debit
dan kredit, pada praktiknya, akun T biasanya telah digantikan oleh bentuk
standard seperti ditunjukkan ditampilan 5. Debit dan kredit untuk setiap ayat
jurnal diposting ke dalam akun dengan urutan sesuai pencatatannya dalam jurnal.
Sebagai gambaran, ayat jurnal debit 1 Desember diposting ke akun pembayaran
dimuka ditampilan 5 dengan mengikuti 4 langkah berikut:
Langkah 1
tanggal transaksi (1 Desember) dimasukkan ke dalam kolom tanggal pada asuransi dibayar dimuka,
tanggal transaksi (1 Desember) dimasukkan ke dalam kolom tanggal pada asuransi dibayar dimuka,
Langkah 2
jumlah (Rp.2.400.000) dimasukan kedalam kolom debit pada asuransi dibayar dimuka,
jumlah (Rp.2.400.000) dimasukan kedalam kolom debit pada asuransi dibayar dimuka,
Langkah 3
nomor halaman jurnal (2) dimasukkan kedalam kolom referensi posting (ref.post) pada jurnal.
nomor halaman jurnal (2) dimasukkan kedalam kolom referensi posting (ref.post) pada jurnal.
Langkah 4
nomor akun (1 5) dimasukkan kedalam kolom referensi posting (ref.post) pada jurnal.
nomor akun (1 5) dimasukkan kedalam kolom referensi posting (ref.post) pada jurnal.
Seperti ditunjukkan ditampilan 5, porsi ayat jurnal kredit 1 Desember
diposting ke akun kas dengan cara yang sama.
Sisa transaksi solusi.net di bulan desember dianalisis
dibagian berikutnya. Transaksi ini diposting ke buku besar ditampilan 6 yang
akan ditunjukkan nanti. Untuk menyederhanakan dan mengurangi pengulangan,
beberapa transaksi desember dinyatakan dalam bentuk rangkuman. Sebagai contoh,
kas diterima untuk jasa biasanya dicatat harian. Tapi dalam contoh ini, hanya
jumlah rangkuman yang dicatat pada pertengahan dan akhir bulan. Begitu juga,
semua akun pendapatan honor selama bulan Desember dicatat pada pertengahan dan
akhir bulan. Pada praktik sesungguhnya dibanyak perusahaan, masing masing
pendapatan dicatat secara terpisah.
Akun laporan laba rugi
Akun laporan laba rugi
Analisis transaksi pendapatan dan beban menitik beratkan pada
bagaimana setiap transaksi mempengaruhi ekuitas pemilik. Transaksi yang
meningkatkan pendapatan akan meningkatkan ekuitas pemilik. Karena kenaikan
dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai kredit, begitu pula dengan kenaikan pada
akun pendapatan. Sebaliknya, transaksi yang meningkatkan beban akan menurunkan
ekuitas pemilik. Penurunan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai debit, begitu
pula halnya dengan kenaikan dalam akun beban.
Kita akan menggunakan transaksi solusi.net (d), (e), dan (g)
untuk menggambarkan analisis transaksi dan aturan debitdan kredit untuk akun
pendapatan dan beban.
Transaksi
(d) 18 November
Pada tanggal 18 November (transaksi d), solusi.net menerima
honor sebesar Rp. 7.500.000 dari pelanggan atas jasa yang diberikan. Transaksi
ini meningkatkan akun aset dan meningkatkan akun pendapatan. Transaksi ini
dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp.7.500.000 (debit) pada akun kas, dan
kenaikan Rp.7.500.000 (kredit) pada akun pendapatan honor, seperti ditunjukkan
berikut ini (transaksi d).
JURNAL
|
|||||||
|
Tanggal
|
Deskripsi
|
Ref post
|
Debit
|
Kredit
|
|
|
12
|
|
|
|
|
|
12
|
|
13
|
nop
|
18
|
Kas
|
|
7.500.000
|
|
13
|
14
|
|
|
Pendapatan
–honor.
|
|
|
7.500.000
|
14
|
15
|
|
|
Menerima
-honor dari pelanggan.
|
|
|
|
15
|
Transaksi
(e) 30 November
Sepanjang bulan, telah muncul beberapa beban untuk solusi.net
seperti berikut ini: gaji, Rp.2.125.000, sewa Rp.800.000, utilitas
(listrik,air,telepon) Rp.450.000, dan lain-lain Rp.275.000. untuk
menyederhanakan ilustrasi, ayat jurnal untuk mencatat pembayaran beban tersebut
pada transaksi (e) seperti ditunjukkan berikut ini. Transaksi ini meningkatkan
jumlah dalam berbagai akun beban dan menurunkan jumlah akun aset.
JURNAL
|
|||||||
|
Tanggal
|
Deskripsi
|
Ref post
|
Debit
|
Kredit
|
|
|
16
|
|
|
|
|
|
16
|
|
17
|
nop
|
30
|
Beban gaji
|
|
2.125.000
|
|
17
|
18
|
|
|
Beban sewa
|
|
800.000
|
|
18
|
19
|
|
|
Beban utilitas
|
|
450.000
|
|
19
|
20
|
|
|
Beban lain-lain
|
|
275.000
|
|
20
|
21
|
|
|
Kas
|
|
|
3.650.000
|
21
|
22
|
|
|
Membayar-
beban.
|
|
|
|
22
|
Perhatikan bahwa berapapun banyaknya akun yang terlibat,
jumlah sisi debit akan selalu sama dengan sisi kredit dalam suatu ayat jurnal.
Transaksi
(g) 30 November
Pada tanggal 30 November, solusi.net mencatat jumlah bahan
habis pakai (kertas, CD-ROM, tinta printer, dan lain-lain) yang digunakan dalam
kegiatan operasi selama bulan berjalan (transaksi g). Transaksi ini menambah
jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah dalam akun aset. Ayat jurnal
untuk transaksi (g) adalah sebagai berikut.
JURNAL
|
|||||||
|
Tanggal
|
deskripsi
|
Ref post
|
Debit
|
kredit
|
|
|
27
|
|
|
|
|
|
27
|
|
28
|
nop
|
30
|
Beban bahan habis pakai
|
|
800.000
|
|
28
|
29
|
|
|
Bahan habis
pakai
|
|
|
800.000
|
29
|
30
|
|
|
Bahan habis
-pakai yang digunakan- selama November.
|
|
|
|
30
|
Aturan umum dari debit dan kredit untuk menganalisis
transaksi yang mempengaruhi akun laporan laba rugi dinyatakan berikut ini.
debit
|
kredit
|
|
Penurunan
(-)
kenaikan (+) |
Kenaikan
(+)
penurunan (-) |
|
|
Akun pendapatan
akun beban
akun beban
Aturan debit dan kredit untuk akun laporan laba rugi juga
dapat dirangkum dalam hubungan dengan persamaan akuntansi, akun ekuitas
pemilik, dan laba bersih atau rugi bersih, seperti ditunjukkan berikut ini.
Aset = kewajiban + ekuitas pemilik
akun ekuitas pemilik
akun ekuitas pemilik
Debit untuk penurunan (-)
|
Kredit untuk kenaikan (+)
|
Akun laporan laba rugi
akun pendapatan
akun pendapatan
Debit
untuk penurunan (-)
|
Kredit
untuk kenaikan (+)
|
Dikurang
akun beban
akun beban
Debit
untuk kenaikan (+)
|
Kredit
untuk penurunan (-)
|
=
laba bersih
pendapatan > beban
meningkatkan ekuitas
pemilik (modal)
atau
rugi bersih
beban > pendapatan
menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
laba bersih
pendapatan > beban
meningkatkan ekuitas
pemilik (modal)
atau
rugi bersih
beban > pendapatan
menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
Jumlah sisi debit harus sama dengan jumlah sisi kredit
Contoh latihan 2.2.
Buatlah ayat jurnal pada tanggal 7 agustus untuk pendapatan
honor yang belum dibayar oleh pelanggan sebesar Rp.115.000.000
Jawaban
JURNAL
|
|||||||
|
Tanggal
|
Deskripsi
|
Ref post
|
Debit
|
Kredit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
agus
|
7
|
Piutang
usaha
|
|
115.000.000
|
|
|
|
|
|
Pendapatan -honor.
|
|
|
115.000.000
|
|
Akun prive
Pemilik perusahaan perseorangan dapat menarik kas dari
perusahaan untuk keperluan pribadi. Hal ini merupakan praktik yang biasa
terjadi untuk pemilik yang menghabiskan seluruh waktunya untuk perusahaan
karena usaha tersebut bisa jadi merupakan sumber penghasilan utama pemilik.
Penarikan tersebut berpengaruh terhadap penurunan dalam ekuitas pemilik. Karena
penurunan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai debit, maka kenalkan dalam
penarikan juga dicatat sebagai debit. Penarikan di debit terhadap akun bernama
prive, yang diikuti dengan nama pemilik.
Transaksi
(h) 30 November
Pada transaksi (h), cinta cita menarik tunai Rp.2.000.000
dari solusi.net untuk keperluan pribadi. Pengaruh transaksi ini adalah
meningkatkan akun prive dan menurunkan akun kas. Ayat jurnal untuk transaksi
(h) ditunjukkan berikut ini.
JURNAL
|
|||||||
|
Tanggal
|
Deskripsi
|
Ref post
|
Debit
|
Kredit
|
|
|
1
|
|
|
|
|
|
1
|
|
2
|
Nop
|
30
|
Prive,cinta
cita
|
|
2.000.000
|
|
2
|
3
|
|
|
Kas
|
|
|
2.000.000
|
3
|
4
|
|
|
Cinta cita menarik- kas untuk
keperluan- pribadi.
|
|
|
|
4
|
Contoh latihan 2.3
Buatlah ayat jurnal pada tanggal 29 Desember untuk keperluan
kas Rp.12.000.000 oleh pemilik biro konsultasi setiaji, setiaji ahmad, untuk
keperluan pribadi.
Jawaban
JURNAL
|
|||||||
|
Tanggal
|
Deskripsi
|
Ref post
|
Debit
|
Kredit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Des
|
29
|
Prive,
setiaji
|
|
12.000.000
|
|
|
|
|
|
Kas
|
|
|
12.000.000
|
|
Saldo normal akun
Jumlah kenaikan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama
atau lebih besar daripada jumlah penurunan yang dicatat dalam akun tersebut.
Oleh karena itu, saldo normal semua akun nilainya adalah positif, bukan
negatif. Sebagai contoh, jumlah debit (kenaikan) dalam akun aset biasanya lebih
besar daripada total kredit (penurunan). Jadi, akun aset biasanya memiliki
saldo debit.
Aturan debit dan kredit dan saldo normal dari berbagai jenis
akun dirangkum di tampilan 3. Ditampilan 3, sisi akun untuk mencatat kenaikan
dan saldo normal ditunjukkan dengan warna abu-abu.
Ketika suatu akun yang biasanya mempunyai saldo debit,
ternyata bersaldo kredit, atau sebaliknya, berarti telah terjadi kesalahan atau
terjadi situasi yang tidak biasa. Sebagai contoh, saldo kredit dalam akun
peralatan kantor hanya dapat terjadi karena kesalahan. Sebaliknya, saldo debit
dalam akun utang usaha dapat terjadi karena kelebihan pembayaran.
Tampilan 3
Aturan
debit dan kredit, saldo normal akun
jumlah debit = jumlah kredit
akun neraca
jumlah debit = jumlah kredit
akun neraca
Aset
akun aset |
|
Debit untuk kenaikan (+)
|
Kredit untuk penurunan (-)
|
=
Kewajiban
akun kewajiban |
|
Debit untuk penurunan (-)
|
Kredit untuk kenaikan (+)
|
+
Ekuitas pemilik
akun ekuitas pemilik |
|
Debit untuk penurunan (-)
|
Kredit untuk kenaikan (+)
|
Akun laporan laba rugi
Akun
pendapatan
|
|
Debit untuk penurunan (-)
|
Kredit untuk kenaikan (+)
|
Dikurang
Akun
beban
|
|
Debit untuk kenaikan (+)
|
Kredit untuk penurunan (-)
|
=
Laba bersih
pendapatan > beban
meningkatkan ekuitas
pemilik (modal)
atau
rugi bersih
beban > pendapatan
menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
pendapatan > beban
meningkatkan ekuitas
pemilik (modal)
atau
rugi bersih
beban > pendapatan
menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
Akun
prive
|
|
Debit untuk kenaikan (+)
|
Kredit untuk penurunan (-)
|
Langganan:
Postingan (Atom)
Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.
Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...
-
text 2 Genetic research has produced both exciting and frightening possibilities. Scientists are now able to create new forms of life in ...
-
1. I was late because I caught the wrong bus. It means I caught the wrong bus; .... I was late. = so that 2. we have to come early to the ...
-
once there was a farmer from laos. every morning and evening, he ploughed his field with his buffalo. one day, a tiger, a mouse deer, and a...