Senin, 27 Juni 2016

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI KEMISKINAN DI INDONESIA’



PAPER
‘’PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI KEMISKINAN DI INDONESIA’’

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah bahasa indonesia
Oleh :
Dewi sulistiani         (15101018)
mustika wati            (15101058)
nurul khaiva            (15101067)
ilham                          (15101039)


Dosen pembimbing:
Desrian efendi, MPM


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI
TANJUNG PINANG 2016

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi oleh seluruh pemerintahan yang ada di dunia ini. Di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Faktor tersebut antara lain tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, akses barang dan jasa, lokasi geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menuju kehidupan yang lebih bermartabat. Oleh karena itu, kemiskinan wajib untuk ditanggulangi, sebab jika tidak tertanggulangi akan dapat mengganggu pembangunan nasional. Dalam konteks ini, beberapa upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah indonesia salah satunya dengan menggerakan sektor real melalui PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat).

Seperti yang diungkapkan Deliveri (2004), adalah benar bahwa masyarakat miskin harus memiliki tim fasilitator pendamping yang berfungsi untuk memberikan dorongan, konkretnya mungkin modal untuk memulai usaha agar masyarakat dapat mandiri. Bantuan yang diberikan oleh fasilitator tersebut harus dilakukan secara bertahap hingga pada akhirnya masyarakat tersebut dapat lepas dari bantuan tim fasilitator. Salah satu penghambat pembangunan ekonomi adalah kemiskinan. Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen pemerintah baik pusat maupun daerah.

Pada umumnya semuanya akibat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada peningkatan kesejahteraan rakyat. Dampak dari berbagai kebijakan tersebut adalah masih banyaknya penduduk miskin di indonesia. Adapun beberapa faktor penyebab kemiskinan sebagai berikut: kurangnya lapangan pekerjaan, tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya modal, tidak memiliki skill, banyaknya jumlah anggota keluarga. Berdasarkan data BPS (badan pusat statistik), pada tahun 2011 jumlah penduduk miskin mencapai 30,02 juta orang, sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2015 mencapai 3025 juta dari jumlah penduduk indonesia. Dalam hal ini, angka kemiskinan dalam kurun waktu 2011-2015 terjadi peningkatan angka kemiskinan penduduk yaitu sebesar 23 juta jiwa. Pemberantasan kemiskinan tentunya harus dilakukan dengan cara memberdayakan masyarakat. Tugas ini merupakan hal yang cukup berat mengingat selama ini masalah kemiskinan masih menjadi masalah utama yang belum berhasil diatasi. Untuk itu berdasarkan data tersebut, kami membuat paper dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi kemiskinan di indonesia.

BAB 2
PEMBAHASAN
a.     Pengertian pemberdayaan masyarakat
Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat indonesia umumnya dan masyarakat alalak khususnya yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan ketertinggalan. Dengan kata lain, memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. (wrihatnolo & dwidjowijoto, 2007).

Sedangkan menurut sulistiyani (2004-77) secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar ‘’daya’’ yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberian daya (kekuatan/kemampuan) kepada pihak yang belum berdaya. Pengertian tentang masyarakat, menurut soetomo (2011 : 25) masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi.

Pemberdayaan adalah ‘’proses menjadi’’ bukan sebuah ‘’proses instan’’. Sebagai proses pemberdayaan mempunyai tiga tahapan yaitu : tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan, dan tahap pendayaan. Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut (wrihatnolo & dwidjowijoto, 2007):
a.     Tahap pertama adalah penyadaran. Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi ‘’pencerahan’’ dalam bentuk penyadaran bahwa mempunyai hak untuk mempunyai ‘’sesuatu’’. Misalnya, target adalah kelompok masyarakat miskin. Kepada mereka diberikan pemahaman bahwa mereka dapat menjadi berada, dan itu dapat dilakukan jika mereka mempunyai kapasitas untuk keluar dari kemiskinannya. Dan bahwasannya mereka mempunyai kemampuan dan kapasitas.
b.     Tahap kedua adalah pengkapasitasan. Inilah yang sering disebut dengan capacity building, atau dalam bahasa yang lebih sederhana memampukan atau enabling. Untuk diberikan daya atau kuasa, yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu. Misalnya sebelum memberikan otonomi daerah, seharusnya daerah-daerah yang hendak diotonomkan diberi program pemampuan atau capacity building untuk membuat mereka ‘’cakap’’ (skillfull) dalam mengelola otonomi yang diberikan. Proses capacity building terdiri atas tiga jenis, yaitu manusia, organisasi, dan sistem nilai.
c.      Tahap ketiga adalah pemberian daya itu sendiri atau empowerment dalam makna sempit. Pada tahap ini target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang. Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki, sehingga masyarakat menjadi mau tahu dan mampu melakukan perubahan dalam hidupnya ke arah yang lebih baik.

B.     Program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri kelautan perikanan (PNPM-MKP)

Program PNPM mandiri yang dilakukan untuk pemberdayaan:


1.     Misi penyadaran dalam pelaksanaannya, bisa dimulai pada saat diberlakukannya tahap satu, yaitu bantuan stimulan usaha. Pemberian ini ditujukan untuk membantu masyarakat dalam menunjang kegiatan usaha di bidang kelautan dan perikanan. Pada tahapan ini masyarakat mulai ditunjukkan upaya untuk memulai sebuah usaha maupun mengembangkan usaha yanng telah dirintis sebelumnya melalui peningkatan kapasitas dan keterampilan berusaha.
Khususnya pada misi penyadaran masyarakat, ditempuh upaya-upaya sebagai berikut: pelaksanaan sosialisasi yang rutin tentang manfaat dan makna dari program PNPM mandiri, mendatangi rumah atau kelompok secara terus-menerus untuk melakukan diskusi dan penyampaian informasi dengan cara mengadakan pendekatan persuasif, memberikan pengertian secara bijak yang dapat diterima, dan memberikan motivasi; pendampingan secara kontinyu dan berkelanjutan oleh seluruh stakeholder, serta pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kapasitas diri dan kelompok masyarakat.
Pada misi penyadaran ini masyarakat diberi kesadaran pentingnya untuk hidup mandiri dan membuka wawasan agar mereka termotivasi dalam upaya keluar dari jerat kemiskinan.

2.     Misi pengkapasitasan dalam pelaksanannya, pada tahap yang kedua yaitu penguatan kelembagaan masyarakat. Pada tahap ini, kelompok masyarakat sebagai penerima bantuan pada tahap sebelumnya telah terbentuk akan diperkuat kelembagaannya. Penguatan kelembagaan ini dapat dilakukan dengan cara antara lain peningkatan kapasitas kelembagaan, diberlakukannya sistem nilai atau aturan main organisasi, dan peningkatan status badan hukum kelembagaan. Penguatan ini ditujukan agar lembaga masyarakat ke depan menjadi lembaga yang mandiri dan mempunyai nilai tawar yang tinggi guna menjalin kerjasama dengan lembaga lainnya. Pada tahap ini bantuan stimulan bukanlah merupakan komponen utama.
Pada misi pengkapasitasan ini selama tiga tahun, masyarakat dilibatkan dalam peningkatan keterampilan usaha bagi yang sebelumnya berusaha secara individu diajak untuk mampu mengorganisasi diri membentuk sebuah institusi. Setelah terbentuk sebuah institusi, baik legal maupun tidak, perlu dibuat aturan main atau sistem nilai agar masyarakat dalam menjalankan kegiatan usaha terbiasa untuk mematuhi aturan yang telah disepakati bersama.

3.     Misi pemberian daya dalam pelaksanaannya, pada tahap ketiga yaitu kemitraan, kegiatan usaha yang telah dilakukan sebelumnya dikembangkan melalui jalinan kemitraan dengan lembaga-lembaga atau badan usaha yang dianggap berpotensi untuk pengembangan usaha tersebut. Jalinan kemitraan ini antara lain dapat menggunakan model inti-plasma, kerjasama kegiatan simpan pinjam dengan sumber-sumber pembiayaan, kerjasama perdagangan di sektor riil, dan kerjasama usaha dengan pihak swasta maupun BUMN.
Pada misi pemberian daya ini diperlukan upaya penyiapan masyarakat agar mampu mengembangkan usahanya melalui jalinan kemitraan, baik menggunakan sistem inti-plasma, akses modal dengan lembaga pembiayaan, kerjasama perdagangan di sektor riil, serta kerjasama usaha dengan pihak swasta maupun BUMN. Pada misi ini, baik dengan pihak swasta, BUMN maupun sumber-sumber pembiayaan.

BAB 3
PENUTUP

a.     Kesimpulan
Pemberdayaan adalah ‘proses menjadi’ , bukan sebuah ‘proses instan’, sebagai proses pemberdayaan mempunyai tiga tahapan yaitu: tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan, dan tahap pemberian daya. (wrihatnolo & dwidjowijoto, 2007). Tahap pertama adalah penyadaran. Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi ‘pencerahan’ dalam bentuk penyadaran bahwa mempunyai hak untuk mempunyai ‘sesuatu’. Tahap kedua adalah pengkapasitasan. Inilah yang sering disebut dengan capcity building, atau dalam bahasa yang lebih sederhana memampukan atau enabling. Untuk diberikan daya atau kuasa, yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu. Tahap ketiga adalah pemberian daya itu sendiri atau empowerment dalam makna sempit. Pada tahap ini target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang.

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki, sehingga masyarakat menjadi mau tahu dan mampu melakukan perubahan dalam hidupnya ke arah yang lebih baik. Dengan diadakannya lembaga-lembaga pembantu penuntasan kemiskinan di indonesia ini sangat membantuk sekali untuk penuntasan kemiskinan yang selalu merajalela dan belum dapat diatasi secara keseluruhan. Untuk membantu mengembangkan kemandirian kelompok, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang mereka hadapi secara partisipatif. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda jangan pernah terpedaya dengan kerasnya realita hidup yang membuat kita terpuruk dalam kemiskinan, karna kemiskinan bukanlah sebuah takdir bahwa kita tidak mampu untuk bekerja dan berusaha, kuncinya hanya rajin, tekun, bertekat, berusaha dan bekerja keras.

Daftar pustaka
Website

Sabtu, 25 Juni 2016

Sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan



Sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan
Di bagian sebelumnya, kita telah belajar aturan debit dan kredit untuk mencatat transaksi dalam akun menggunakan ayat jurnal. Ketika mencatat, jumlah sisi debit selama sama dengan jumlah sisi kredit di setiap ayat jurnal. Seperti ditunjukkan di tampilan 3, persamaan debit dan kredit untuk setiap transaksi dikembangkan dalam persamaan akuntansi : aset = kewajiban+ ekuitas pemilik. Karena dua persamaan ini, sistem pencatatan transaksi dikenal dengan sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan (double entry accounting system).
Seperti yang akan dijelaskan di sisa bab ini, sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan merupakan alat yang sangat berguna untuk menganalisis pengaruh transaksi. Proses untuk menganalisis transaksi dengan menggunakan sistem tersebut dirangkum sebagai berikut dan digambarkan ditampilan 4.
1.     Baca dengan teliti transaksi untuk menentukan akun-akun yang terpengaruh oleh transaksi tersebut, apakah aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban, atau prive.
2.     Untuk setiap akun yang terpengaruh oleh transaksi, tentukan apakah saldo akun naik atau turun.
3.     Tentukan apakah setiap kenaikan atau penurunan perlu dicatat sebagai debit atau kredit, dengan mengikuti aturan debit dan kredit seperti yang ditunjukkan di tampilan 3.
4.     Catat transaksi dengan menggunakan ayat jurnal.
5.     Pindah bukukan (posting) ayat jurnal ke dalam akun yang sesuai di buku besar secara periodik.
6.     Siapkan daftar saldo yang belum disesuaikan pada akhir periode.

Kita telah membahas langkah 1 sampai dengan 4 di bagian sebelumnya. Di sisa bab ini, kita akan mempelajari langkah 5 dan 6.

Memindah bukukan (posting) ayat jurnal ke dalam akun
Seperti yang telah dibahas dibagian sebelumnya, suatu transaksi pertama kali dicatat dalam sebuah jurnal. Secara periodik, ayat jurnal dimasukkan ke akun yang sesuai di buku besar (langkah 5 di tampilan 4). Buku besar mencatat sejarah transaksi dalam setiap akun. Proses memindahkan debit dan kredit dari ayat jurnal ke dalam akun disebut memindah bukukan (posting). Untuk selanjutnya kita akan gunakan istilah singkat, yaitu posting.
Pada praktiknya, perusahaan menggunakan berbagai bentuk untuk mencatat ayat jurnal. Suatu perusahaan mungkin menggunakan satu jurnal untuk mencatat semua transaksi, yang kadang kala disebut jurnal dua kolom (two coloumn journal). Namun ada juga perusahaan yang menggunakan lebih dari satu jurnal. Setiap jurnal digunakan untuk mencatat jenis transaksi yang berbeda, seperti jurnal penerimaan kas atau jurnal pengeluaran kas. Jurnal-jurnal terseubt dapat menjadi bagian dari sistem akuntansi manual atau komputerisasian.
Sebagai ulasan terhadap analisis dan pencatatan transaksi dan untuk menggambarkan proses posting jurnal dalam sistem akuntansi manual, kita akan menggunakan transaksi solusi.net di bulan desember. Transaksi pertama seperti pada tanggal 1 desember.
Transaksi 1 Desember
Solusi.net membayar premi sebesar Rp.2.400.000 untuk asuransi komprehensif yang melindungi terhadap kewajiban, pencurian, dan kebakaran. Masa perlindungan polis asuransi adalah satu tahun.
Analisis
Ketika membeli asuransi untuk melindungi kendaraan terhadap kerugian akibat kecelakaan atau kehilangan, kita biasanya diharuskan untuk membayar premi asuransi dimuka. Hal ini mirip dengan transaksi solusi.net. pembayaran beban di muka, seperti asuransi adalah beban dibayar dimuka, yang termasuk dalam aset. Untuk solusi.net aset yang diperoleh atas pembayaran kas adalah perlindungan asuransi untuk jangka waktu 12 bulan. Aset asuransi dibayar dimuka meningkat dan didebit sebesar Rp.2.400.000. aset kas turun dan dikredit sebesar Rp.2.400.000. pencatatan dan posting transaksi ini ditunjukkan ditampilan 5.
Perlu diperhatikan bahwa tanggal transaksi dicatat di jurnal. Ayat jurnal juga harus diberi penjelasan, misalnya pembayaran untuk premi asuransi. Penjelasan yang diberikan harus singkat. Untuk transaksi yang tidak biasa dan kompleks, seperti perjanjian sewa jangka panjang, penjelasan ayat jurnal dapat meliputi refensi nomor perjanjian sewa atau dokumen bisnis lainnya agar memudahkan pencarian ke bukti transaksi jika suatu saat diperlukan.
Anda akan melihat bahwa bentuk akun T tidak digunakan dalam ilustrasi di sini. Meskipun akun T secara jelas memisahkan ayat jurnal debit dan kredit, pada praktiknya, akun T biasanya telah digantikan oleh bentuk standard seperti ditunjukkan ditampilan 5. Debit dan kredit untuk setiap ayat jurnal diposting ke dalam akun dengan urutan sesuai pencatatannya dalam jurnal. Sebagai gambaran, ayat jurnal debit 1 Desember diposting ke akun pembayaran dimuka ditampilan 5 dengan mengikuti 4 langkah berikut:
Langkah 1
tanggal transaksi (1 Desember) dimasukkan ke dalam kolom tanggal pada asuransi dibayar dimuka,
Langkah 2
jumlah (Rp.2.400.000) dimasukan kedalam kolom debit pada asuransi dibayar dimuka,
Langkah 3
nomor halaman jurnal (2) dimasukkan kedalam kolom referensi posting (ref.post) pada jurnal.
Langkah 4
nomor akun (1 5) dimasukkan kedalam kolom referensi posting (ref.post) pada jurnal.

Seperti ditunjukkan ditampilan 5, porsi ayat jurnal kredit 1 Desember diposting ke akun kas dengan cara yang sama.
Sisa transaksi solusi.net di bulan desember dianalisis dibagian berikutnya. Transaksi ini diposting ke buku besar ditampilan 6 yang akan ditunjukkan nanti. Untuk menyederhanakan dan mengurangi pengulangan, beberapa transaksi desember dinyatakan dalam bentuk rangkuman. Sebagai contoh, kas diterima untuk jasa biasanya dicatat harian. Tapi dalam contoh ini, hanya jumlah rangkuman yang dicatat pada pertengahan dan akhir bulan. Begitu juga, semua akun pendapatan honor selama bulan Desember dicatat pada pertengahan dan akhir bulan. Pada praktik sesungguhnya dibanyak perusahaan, masing masing pendapatan dicatat secara terpisah.

Akun laporan laba rugi



Akun laporan laba rugi
Analisis transaksi pendapatan dan beban menitik beratkan pada bagaimana setiap transaksi mempengaruhi ekuitas pemilik. Transaksi yang meningkatkan pendapatan akan meningkatkan ekuitas pemilik. Karena kenaikan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai kredit, begitu pula dengan kenaikan pada akun pendapatan. Sebaliknya, transaksi yang meningkatkan beban akan menurunkan ekuitas pemilik. Penurunan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai debit, begitu pula halnya dengan kenaikan dalam akun beban.
Kita akan menggunakan transaksi solusi.net (d), (e), dan (g) untuk menggambarkan analisis transaksi dan aturan debitdan kredit untuk akun pendapatan dan beban.
Transaksi (d) 18 November
Pada tanggal 18 November (transaksi d), solusi.net menerima honor sebesar Rp. 7.500.000 dari pelanggan atas jasa yang diberikan. Transaksi ini meningkatkan akun aset dan meningkatkan akun pendapatan. Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp.7.500.000 (debit) pada akun kas, dan kenaikan Rp.7.500.000 (kredit) pada akun pendapatan honor, seperti ditunjukkan berikut ini (transaksi d).
JURNAL

Tanggal
Deskripsi
Ref post
Debit
Kredit

12





12
13
nop
18
Kas

7.500.000

13
14


       Pendapatan –honor.


7.500.000
14
15


          Menerima -honor dari pelanggan.



15

Transaksi (e) 30 November
Sepanjang bulan, telah muncul beberapa beban untuk solusi.net seperti berikut ini: gaji, Rp.2.125.000, sewa Rp.800.000, utilitas (listrik,air,telepon) Rp.450.000, dan lain-lain Rp.275.000. untuk menyederhanakan ilustrasi, ayat jurnal untuk mencatat pembayaran beban tersebut pada transaksi (e) seperti ditunjukkan berikut ini. Transaksi ini meningkatkan jumlah dalam berbagai akun beban dan menurunkan jumlah akun aset.
JURNAL

Tanggal
Deskripsi
Ref post
Debit
Kredit

16





16
17
nop
30
Beban gaji

2.125.000

17
18


Beban sewa

800.000

18
19


Beban utilitas

450.000

19
20


Beban lain-lain

275.000

20
21


      Kas


3.650.000
21
22


           Membayar- beban.



22

Perhatikan bahwa berapapun banyaknya akun yang terlibat, jumlah sisi debit akan selalu sama dengan sisi kredit dalam suatu ayat jurnal.
Transaksi (g) 30 November
Pada tanggal 30 November, solusi.net mencatat jumlah bahan habis pakai (kertas, CD-ROM, tinta printer, dan lain-lain) yang digunakan dalam kegiatan operasi selama bulan berjalan (transaksi g). Transaksi ini menambah jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah dalam akun aset. Ayat jurnal untuk transaksi (g) adalah sebagai berikut.

JURNAL

Tanggal
deskripsi
Ref post
Debit
kredit

27





27
28
nop
30
Beban bahan habis pakai

800.000

28
29


     Bahan habis pakai


800.000
29
30


          Bahan habis -pakai yang digunakan- selama November.



30

Aturan umum dari debit dan kredit untuk menganalisis transaksi yang mempengaruhi akun laporan laba rugi dinyatakan berikut ini.
debit
kredit
Penurunan (-)
kenaikan (+)
Kenaikan (+)
penurunan (-)



Akun pendapatan
akun beban



Aturan debit dan kredit untuk akun laporan laba rugi juga dapat dirangkum dalam hubungan dengan persamaan akuntansi, akun ekuitas pemilik, dan laba bersih atau rugi bersih, seperti ditunjukkan berikut ini.
           Aset             =            kewajiban            +                  ekuitas pemilik
                                                                                           akun ekuitas pemilik
Debit untuk penurunan (-)
Kredit untuk kenaikan (+)
                                                                             Akun laporan laba rugi  
                                                                          akun pendapatan

Debit untuk penurunan (-)
Kredit untuk kenaikan (+)
                                                                                  Dikurang
                                                                                  akun beban
Debit untuk kenaikan (+)
Kredit untuk penurunan (-)
                                                                       =
                                                                  laba bersih
                                                                  pendapatan > beban
                                                                meningkatkan ekuitas
                                                               pemilik (modal)
                                                            atau
                                                            rugi bersih
                                                         beban > pendapatan
                                                          menurunkan ekuitas pemilik
                                                          (modal)
Jumlah sisi debit harus sama dengan jumlah sisi kredit
Contoh latihan 2.2.
Buatlah ayat jurnal pada tanggal 7 agustus untuk pendapatan honor yang belum dibayar oleh pelanggan sebesar Rp.115.000.000
Jawaban
JURNAL

Tanggal
Deskripsi
Ref post
Debit
Kredit









agus
7
Piutang usaha

115.000.000





       Pendapatan -honor.


115.000.000



Akun prive
Pemilik perusahaan perseorangan dapat menarik kas dari perusahaan untuk keperluan pribadi. Hal ini merupakan praktik yang biasa terjadi untuk pemilik yang menghabiskan seluruh waktunya untuk perusahaan karena usaha tersebut bisa jadi merupakan sumber penghasilan utama pemilik. Penarikan tersebut berpengaruh terhadap penurunan dalam ekuitas pemilik. Karena penurunan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai debit, maka kenalkan dalam penarikan juga dicatat sebagai debit. Penarikan di debit terhadap akun bernama prive, yang diikuti dengan nama pemilik.
Transaksi (h) 30 November
Pada transaksi (h), cinta cita menarik tunai Rp.2.000.000 dari solusi.net untuk keperluan pribadi. Pengaruh transaksi ini adalah meningkatkan akun prive dan menurunkan akun kas. Ayat jurnal untuk transaksi (h) ditunjukkan berikut ini.
JURNAL

Tanggal
Deskripsi
Ref post
Debit
Kredit

1





1
2
Nop
30
Prive,cinta cita

2.000.000

2
3


      Kas


2.000.000
3
4


           Cinta cita menarik- kas untuk keperluan- pribadi.



4

Contoh latihan 2.3
Buatlah ayat jurnal pada tanggal 29 Desember untuk keperluan kas Rp.12.000.000 oleh pemilik biro konsultasi setiaji, setiaji ahmad, untuk keperluan pribadi.
Jawaban

JURNAL

Tanggal
Deskripsi 
Ref post
Debit
Kredit









Des
29
Prive, setiaji

12.000.000





         Kas


12.000.000


Saldo normal akun
Jumlah kenaikan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama atau lebih besar daripada jumlah penurunan yang dicatat dalam akun tersebut. Oleh karena itu, saldo normal semua akun nilainya adalah positif, bukan negatif. Sebagai contoh, jumlah debit (kenaikan) dalam akun aset biasanya lebih besar daripada total kredit (penurunan). Jadi, akun aset biasanya memiliki saldo debit.
Aturan debit dan kredit dan saldo normal dari berbagai jenis akun dirangkum di tampilan 3. Ditampilan 3, sisi akun untuk mencatat kenaikan dan saldo normal ditunjukkan dengan warna abu-abu.
Ketika suatu akun yang biasanya mempunyai saldo debit, ternyata bersaldo kredit, atau sebaliknya, berarti telah terjadi kesalahan atau terjadi situasi yang tidak biasa. Sebagai contoh, saldo kredit dalam akun peralatan kantor hanya dapat terjadi karena kesalahan. Sebaliknya, saldo debit dalam akun utang usaha dapat terjadi karena kelebihan pembayaran.
Tampilan 3


Aturan debit dan kredit, saldo normal akun
jumlah debit = jumlah kredit
akun neraca
Aset
akun aset
Debit untuk kenaikan (+)
Kredit untuk penurunan (-)

=

Kewajiban
akun kewajiban
Debit untuk penurunan (-)
Kredit untuk kenaikan (+)

+
Ekuitas pemilik
akun ekuitas pemilik
Debit untuk penurunan (-)
Kredit untuk kenaikan (+)

Akun laporan laba rugi




Akun pendapatan
Debit untuk penurunan (-)
Kredit untuk kenaikan (+)

Dikurang
Akun beban
Debit untuk kenaikan (+)
Kredit untuk penurunan (-)
=
Laba bersih
pendapatan > beban
meningkatkan ekuitas
pemilik (modal)
atau
rugi bersih
beban > pendapatan
menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
Akun prive
Debit untuk kenaikan (+)
Kredit untuk penurunan (-)


Penting! Minum 7 Suplemen Ini di Usia 20-an supaya tetap sehat di usia tua.

Umumnya, usia 20-an adalah usia di mana kita sedang sehat-sehatnya. Nge-gym selama 2 jam? Bisa. Naik gunung hingga berhari-hari? Hayuk. Bega...